Mohon tunggu...
Andhara Kintia Fitri
Andhara Kintia Fitri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - xyz

@a.ndkintiaf_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengubah Dunia dengan Cairan Ekoenzim

17 Februari 2022   18:13 Diperbarui: 25 Februari 2022   13:37 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penumpukan sampah di kalangan masyarakat saat ini belum terselesaikan. Masih banyak orang yang belum peduli terhadap sampah. Hampir sekitar 72% sampah yang terbuang di TPA  (Tempat Pemrosesan Akhir) adalah sampah organik yang kebanyakan berasal dari rumah tangga seperti sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, kulit buah, daun dan ranting. Hal ini menyebabkan sampah organik di TPA menjadi numpuk, dan menimbulkan bau yang tidak menyenangkan di lingkungan, mengurangi laju daur ulang plastik, dan bisa menimbulkan risiko ledakan tempat pembuangan sampah.

Untuk menganangani permasalahan sampah kita sebaiknya membuat alternatif pengolahan sampah organik, yang mungkin masih bisa di manfaatkan. Seperti salah satu contohnya membuat "Eko Enzim". Apa itu "Eko Enzim?" Mungkin sebelumnya banyak orang yang tidak tahu tentang "Eko Enzim" sama hal nya seperti saya, orang tua saya, dan orang orang di sekitar saya. Menurut Atiek yaitu relawan Eko enzim, menerangkan bahwa Eko Enzim adalah cairan alam serbaguna yang merupakan hasil fermentasi dari gula, sisa buah atau sayuran dan air, dengan perbandingan 1 : 3 : 10.

Eko enzim di perkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Dan saya pertama kali tau Eko Enzim ini dari guru pkn yang sedang menjelaskan tentang IPTEK.  Apakah ada hubungan nya Eko enzim dengan IPTEK? Ya tentu saja ada. Kita mulai menerapkan teknologi-teknologi atau pengetahuan-pengetahuan termasuk kebijakan lokal yang berkembang di masyarakat untuk melakukan pengolahan sampah yang nantinya dapat diterapkan untuk di berbagai kawasan pengelolaan sampah, termasuk Eko Enzim kita bisa mengelola limbah sampah rumah tangga tanpa mubazir, dan dengan tiga bahan kita sudah bisa mengelola sampah rumah tangga.

Bahan bahan yang di perlukan untuk membuat Eko Enzim yaitu:
1. Gula. Pertama kita memilih gulanya terlebih dahulu. Membuat Eko enzim ini disarankan menggunakan gula merah atau gula aren. Karena gula aren ini tidak banyak melalui pemerosesan seperti gula putih yang sudah di murnikan. Dan gula merah atau gula aren ini kadar kolasenya lebih banyak di banding gula putih.
2. Kulit buah atau sayur yang tidak di masak dan tidak berminyak. Dan agar mencegah kulit busuk kita bisa memasukan ke dalam freezer terlebih dahulu.
3. Air. Air yang kita gunakan sebaiknya air yang tidak mengandung kaporit.

Proses pembuatan eko enzim sangat mudah.
1. Langkah pertama kita siapkan 100gram gula merah.
2. Larutkan gula dengan 1liter air.
3. Siapkan 300 gram kulit buah.
4. Siapkan botol yang kapasitasnya lebih besar, agar memasukan kulit dan mengeluarkan kulitnya lebih gampang.
5.  Masukan kulit buah dan larutan gula ke dalam botol tersebut.
6. Tutup dengan rapat, dan simpan di tempat teduh.
7. Dalam 1 bulan pertama, Jungkir balikkan botol plastik dilanjutkan dengan membuka tutup botol.
8. Fermentasi berlangsung sekitar 3 bulan.
9. Setelah 3 bulan ekoenzim siap digunakan.

Sangat mudah bukan? Eko enzim ini dikenal sebagai larutan serbaguna. Karena eko enzim ini bisa digunakan sebagai larutan pembersih, jadi bisa di gunakan sebagai pembersih baju, pembersih lantai, untuk lap meja dan sebagainya. Lalu bisa di gunakan untuk pupuk dan pestisida tanaman, di perternakan juga bisa di gunakan sebagai pembersih kandang agar lebih higenis juga bisa untuk pengusir serangga.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun