Angkasa riuh, mataku nyalang
Ini badai datang, tak pernah kuduga.
Hujan angin menerbangkan namanama
Menjadi serpihserpih aksara
Aku mencarimu, manakah kamu?
Telah kupunguti aksara, di benak ;tekateki
Di tangan tergenggam nama, tak lengkap
Teracak, seribu 'puzzle' tak berguna.
Limbung dirubung tanya, langkah henti,
Ketika lamat, terdengar suara
Memanggilmanggil, terdengar jauh
Kau pun, mencariku?
Aku terpaku di sini
Berharap bisa kautemu
Tidak pada nama yang disebut
dengan hiruk atau pikuk
dengan pekik bersimbah liur.
Aku terpaku di sini
menunggu kaupagut
dimana nama disebut
dengan hati, dalam damai.
Akan kautemukan
Aku.
Makassar, 08032013