Mohon tunggu...
Politik

Kemilau Agus

29 September 2016   11:02 Diperbarui: 29 September 2016   11:46 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="www.biografiku.com"][/caption]

Lagi lagi jakarta...

Kenapa jakarta? Ya jelas karena jakarta bakal mengadakan pesta demokrasi yaitu Pilgub DKI-1. Apa yang menarik? Ntah lah apa yang menarik. Ya Mungkin karena ini Jakarta.

Sebelum ke isi artikel saya harus menuliskan apa itu pengertian dari komunikasi politik. Komunikasi politik secara sederhananya adalah komunikasi antara yang memerintah dan yang diperintah. Dimana komunikasi tadi melibatkan aktor aktor politik dan pesan" politik didalamnya. Ntah apa hubungannya dengan artikel ini.

Pilgub jakarta memang selalu mencuri perhatian khalayak. Kita akan dibawa masuk ke dalam drama drama politik yang terjadi disana, meskipun kita bukan warga jakarta sana. Menarik bukan.

"Pilgub DKI Jakarta kali sudah layaknya setara dengan Pilpres" ujar sby dilansir liputan6.com. Calon calon gubernur yang diusung pun mempunyai nama besar di kalangan elite politik kecuali nama terakhir. Mereka adalah, Basuki tjahaja purnama(ahok), Anis baswedan dan Agus harimurti yudhoyono. 

Saya akan fokus ke bakal calon terakhir yang merupakan anak dari mantan presiden indonesia yaitu agus harimurti yudhoyono, kita sebut saja agus. Disaat karir agus di militer sedang bagus bagusnya dia malah diusung oleh koalisi cikeas untuk terjun kedunia politik yang tak suci, dan harus maju dalam pilgub DKI Jakarta. Usia agus pun masih terbilang muda yaitu 38 tahun. Tapi usia bukanlah batasan untuk menjadi seorang pemimpin. Di indonesia sudah banyak pemimpin muda yang muncul contohnya saja Gubernur Jambi Zumi Zola 36tahun, gubernur lampung M Ridho 33tahun. Nah apakah agus bisa menjadi gubernur muda selanjutnya? Kita lihat saja nanti. 

Banyak juga yang menyayangkan pencalonan agus ini. Karena menurut banyak orang mereka memutus karir agus di bidang militer yang sedang dirintisnya. Ada yang menganggap agus dijadikan tumbal keserakahan kekuasaan poros cikeas. Tapi pencalonan aguspun bukan asal tunjuk. itu semua pasti sudah melewati pertimbangan pertimbangan yang sangat sulit.

Banyak juga yang mempertanyakan kenapa agus bukannya ibas? Apakah ibas cemburu atau tidak nantinya kita tidak akan tahu. Apakah ibas nanti akan menyebrang dan durhaka pada orang tuanya? Kita juga tidak akan tahu.

Nachrowi menuturkan, salah satu alasan pihaknya tidak mengusung Ibas adalah karena Ibas akan bertugas sebagai Ketua Pemenangan Pemilu Partai Demokrat dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Dilansir kompas.com

agus bisa dibilang kuda hitam jika ia menang dalam pilgub kali ini. Ya karena agus belum pernah sama sekali terlibat dalam kegiatan politik. Dia juga belum pernah terlibat kasus korupsi sama sekali. Agus juga elektabilitasnya masih abu abu / belum diketahui. Ini bisa dijadikan  keunggulan bagi agus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun