Mohon tunggu...
Andes Rozak
Andes Rozak Mohon Tunggu... PNS -

Lahir dan besar di Kuningan (Jawa Barat), kuliah di Nyayogyakarta Hadiningrat, dan bekerja di Bergtuin te Tjibodas-Tjiandjur. Saat ini sedang menyelesaikan studi doktoralnya di AgroParisTech (Prancis) dan University of Copenhagen (Denmark).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Imunisasi di Prancis

21 Agustus 2018   01:57 Diperbarui: 21 Agustus 2018   02:19 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Waktu berlalu. Sehari sebelum RDV, saya ke apotek. Membeli (mengambil) vaksin hepatitis B. Saya serahkan surat pengantar. Dan juga carte vitale. Apotekernya memberikan vaksin tersebut. Dengan pesan yang sama. Ketika memberikan vaksin DTP. Pesannya: Simpan di kulkas! Seperti biasa, semua proses gratis. Ditanggung asuransi.

Besoknya saya ke dokter. Saya berikan vaksin hepatitis B. Kemudian dokter menyuntikkan ke tubuh saya. Lewat tangan kiri. Tangan yang sama ketika vaksinasi DTP. Mungkin cuma berjarak 1 cm dari lokasi penyuntikan DTP. Cuma ini lebih terasa. Karena jumlah cairan vaksinnya 2x lebih banyak dari vaksin DTP. Kartu vaksinasi pun diisi oleh dokternya. Selesai. Biaya konsultasi dan penyuntikan gratis. Ditanggung asuransi.

Sekarang saya menunggu untuk imunisasi hepatitis B yang kedua. Bulan September depan. Dan yang ketiga. Bulan Februari 2019. Yang tampaknya yang ketiga ini akan dilakukan di Indonesia. Yang tampaknya tidak gratis. Karena tidak ditanggung BPJS.

Karena semuanya gratis, saya penasaran. Saya iseng ingin mengetahui semua biaya. Yang bisa saya ketahui lewat website BPJSnya Prancis. Lewat laman kita masing-masing. Tentu saja menggunakan nomor security social-nya. Yang unik untuk masing-masing orang. Tidak mungkin terjadi duplikasi. Saya masukkan username dan passwordnya. Saya buka halaman paiements. Hasilnya: setiap konsultasi dengan dokter kena biaya 25 euro, biaya cek darah hampir 90 euro, vaksin DTP dan hepatitis masing-masing sekitar 12 euro. Memang cukup mahal. Untuk kelas saya. Beruntung ditanggung asuransi. Oleh BPJSnya Prancis. Oleh CPAM. Dan juga CMUC. Untuk mutuelle-nya.

Mudah-mudahan BPJS Indonesia bisa secanggih di sini. Pelayanan dokter sebagus di sini. Laboratoriumnya juga. Meskipun saya tahu, untuk vaksinasi tidak ditanggung BPJS. Namun kedepannya, ketika negara mampu membiayai. Pelayanan akan menjadi lebih luas. Meskipun sekali lagi saya tahu. Hal ini tampaknya tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat. Karena menurut kabar, justru ada pelayanan kesehatan yang dihapuskan dari list BPJS. Ditambah dengan defisitnya BPJS yang mencapai belasan triliun. Hanya untuk tahun 2017 saja. Tapi berharap kan boleh saja. Optimis suatu saat BPJS akan satu level dengan CPAM. BPJSnya Prancis. Tapi entah kapan.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun