Mohon tunggu...
Petra Andella Rista Shianturii
Petra Andella Rista Shianturii Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

stay healthy and happy everyone !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Berhang-Berhang Mosekel"

15 Maret 2018   22:21 Diperbarui: 15 Maret 2018   22:23 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Berhang - Berhang Mosekel"

( Bersama Kehangatan Momen Sederhana Keluarga)

Keluarga. Menurut anda apakah arti dari kata "keluarga"? Agen sosial pertama saat kita lahir? Orang-orang yang mengenal kita luar dalam? Ya itu merupakan pengertian dari keluarga dan setiap orang memiliki definisi sendiri saat mengartikan keluarga, termasuk saya. Bagi saya arti dari keluarga sendiri adalah cinta, kasih sayang, kehangatan, tempat yang aman dan hal yang paling berharga di hidup saya. Sebab tanpa adanya keluarga saya tak yakin bisa menjadi "manusia" sungguhan.

Setiap keluarga memiliki suka dan dukanya sendiri. Hal-hal sederhana bisa menjadi suka duka keluarga, seperti anak-anak yang berkelahi yang menjadi duka kecil tetapi berubah menjadi suka yang besar. 

Mengapa? Sebab setelah berkelahi kita akan mengintropeksi diri dan merenungkan kesalahan apa yang saya perbuat sehingga sampai berkelahi? Inilah salah satu kunci kehangatan dalam keluargaku. Keluarga yang terdiri dari enam orang anak dengan kepribadian yang berbeda membuat perkelahian atau adu mulut tak terlepas dari keluargaku.

Bukan contoh yang baik, tetapi sangat berkesan di keluargaku. Hal ini pula yang mengajarkan kami arti "toleransi".Jujur saja ketika jauh dari keluarga aku sangat merindukan momen-momen itu. Adu mulut untuk menggunakan kompor terlebih dahulu atau berkelahi mengenai warna baju yang akan dibeli dan lainnya.

            Hari kasih sayang    

Tanggal 14 Februari merupakan hari kasih sayang. Aku dan keluargaku selalu melakukan sebuah ritual lucu yang membuatku tersenyum hangat mengenangnya. Kami melakukan ritual memakan coklat yang diperoleh kakak-kakak cantikku dari orang lain. Saat malam  hari kami akan mengumpulkan hadiah dan coklat yang diperoleh lalu membaginya rata, kecuali bapakku karena ia tak terlalu suka makanan manis. Lucu bukan?

Selain itu ada momen-momen spesial lain yang menurutku termasuk hari kasig saying meskipun tidak di tanggal 14 Februari. Momen itu adalah perayaan natal dan tahun baru.  Bagiku perayaan natal dan tahun baru adalah momen yang pas untuk menunjukkan kasih sayang yang selama ini ditutupi. Sebab di perayaan ini kami semua terlepas dari pekerjaan atau sekolah sehingga dapat memusatkan perhatian untuk keluarga.

Selayaknya Idul Fitri kami akan membuat aneka kue menjelang pergantian tahun. Hal ini sudah kami lakukan sejak dulu atau bisa dikatakan merupakan adat kami. Aku dan keluarga selalu bahu membahu dalam membuat aneka makanan ini. Jumlah keluargaku yang banyak membuat kami terbiasa untuk bekerja sama. Ada yang membeli bahan-bahan, ada yang bertugas menggoreng, mengukus atau mencuci segala perkakas yang kami gunakan.

Saat membuat kue kami akan banyak bercerita satu sama lain. Hal-hal apa yang telah kami lewati baik hal yang sulit atau tidak. Kami berdiskusi tentang hal apa pun, seperti pakaian apa yang akan kami gunakan di pergantian tahun. Tidak hanya mengenai hal sederhana terkadang kami akan diskusi tentang pendidikan atau perkerjaan. Melalui perbincangan sederhana kami menyalurkan kasih sayang yang tertutupi gengsi.

Kegiatan seperti inilah yang membuat kami semakin dekat satu dengan yang lain.Semakin mengenal satu sama lain sebab mungkin ada di luar sana yang memiliki keluarga tapi tidak mengenal pribadi keluarganya sendiri.  

Kehangatan keluarga

Setiap hari kita akan merasakan kehangatan keluarga melalui omelan-omelan yang dilayangkan oleh orang tua atau kakak kita. Untukku pribadi, kehangatan keluarga dapat sangat terasa saat sore hari duduk bersama di teras rumah memperhatikan kendaraan yang lalu lalang dan ditemani "godog-godog" ketan atau singkong. Makanan yang membuatku rindu akan rumah dan hangatnya omelan mamaku. Hanya duduk bersantai sejenak menghilangkan suntuk dan penat.

Berbincang-bincang dengan tetangga yang datang bergabung. Adik-adikku dan anak kecil lainnya berlarian di halaman. Hanya seperti itu. Sederhana. Sangat sederhana. Tapi kurasa kehangatannya mengalahkan senja yang beranjak meninggalkan langit.

Inilah momen-momen kehangatan keluargaku di momen kasih sayang. Bukan dengan jalan-jalan atau yang lain, hanya dengan bersama kami bisa merasakan kehangatan yang luar biasa. 

Lalu, bagaimana kehangatan keluarga versimu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun