Mohon tunggu...
Julia Andayani
Julia Andayani Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

Karyawati antusias yang menuangkan segala ide, pemikiran, pendapat, ulasan dan pengalaman dalam sebuah tulisan. Dimana tulisan adalah bentuk dari berontak logika dan perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan ucapan. Silahkan kunjungi blog saya di juliaimnida.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bonus Langka, Berupa Peluang Ataukah Ancaman?

19 September 2016   12:58 Diperbarui: 19 September 2016   13:10 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usaha pembangunan bangsa Indonesia akan diteruskan oleh generasi-generasi produktif yang ikut berperan dalam memajukan pembangunan karakter bangsa Indonesia. Kualitas yang dibangun dalam generasi bangsa berupa mental dan juga bekal pengetahuan bisa memberikan keuntungan yang sangat besar bagi bangsa. 

Semakin banyak generasi penerus yang siap semakin besar pula peluang kita untuk berdiri sejajar dengan negara maju lainnya. Dengan tenaga kerja yang banyak dan sangat kompetitif tentunya akan menjadikan bangsa kita bersaing dengan negara-negara tetangga dalam bidang ekonomi. Kita bisa membuktikan bahwa tenaga kerja dalam negeri bisa lebih produktif dari tenaga kerja asing. Bahkan perusahaan-perusahaan asing sekalipun bisa menyerap tenaga kerja lokal tanpa perlu tenaga kerja asing lagi. 

Tentu saja tidak hanya bidang ekonomi dan pembangunan saja yang disenggol oleh dampak bonus demografi, namun banyak sekali bidang-bidang lain yang terkena dampak positifnya. Dalam bidang teknologi misalnya, banyaknya tenaga kerja menjadikan peluang mereka untuk mengembangkan teknologi di Indonesia juga semakin besar, kita tidak perlu takut lagi kalah dalam bersaing di dunia teknologi. 

Kita juga bisa memanfaatkan hasil pengembangan teknologi dari anak bangsa sendiri, begitu juga menghemat anggaran negara bukan? Atau bahkan kita yang akan mengembangkan teknologi kita ke negara-negara lain yang berkembang. Itu cukup membantu dalam mengalihkan perhatian dunia ke bangsa Indonesia. 

Sebagaimana dalam bidang kesehatan sekalipun akan terkena dampaknya. Dengan meningkatnya usia produktif dibidang kesehatan, akan sangat membantu masalah-masalah kesehatan yang belum bisa teratasi selama ini di Indonesia. Kurangnya tenaga medis yang cakap dan berkualitas mengakibatkan banyak masyarakat Indonesia yang rela lebih memilih pengobatan diluar negeri yang mahal karena kualitas tenaga medis di Indonesia yang dianggap masih kurang. 

Hal ini akan membuat pandangan terhadap kualitas kesehatan di Indonesia di negara-negara lain menjadi tidak etis. Mengapa harus ke luar negeri ketika di negara nya sendiri bisa melakukan pengobatan. Intinya semua akan indah pada waktunya saat bonus demografi benar-benar menjadi sebuah bonus bagi bangsa Indonesia.

Eitts.. keberhasilan di atas tidak menghampiri begitu saja loh. Benih akan tumbuh subur saat kita benar-benar merawatnya dari menanamnya sampai dia benar-benar berbuah. Semua nya butuh proses. Ingat yang saya sebutkan tadi, sebuah bangsa yang maju adalah bangsa yang penuh perencanaan. Artinya mulai dari sekarang, mulai detik ini, bangsa Indonesia harus segera mempersiapkan diri untuk menghadapi bonus demografi empat tahun mendatang. Empat tahun bukanlah waktu yang panjang. Sehingga persiapan dan pelaksanaan yang dilakukan haruslah benar-benar dijalan yang tepat dan membuahkan hasil. 

Perencanaan  untuk menghadapi bonus demografi 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Pemerintah memegang peranan yang cukup besar dalam menentukan tindak lanjut. Semua nya tidak terjadi secara alamiah dan begitu saja. Lalu apa saja hal yang perlu direncanakan dan dipersiapkan oleh masyarakat Indonesia untuk menghadapi bonus demografi? Tentu adanya sarana dan prasarana yang memadai. Pemerintah harus menyiapkan sarana dan prasarana khususnya dibidang pendidikan. Pentingnya mengenyam pendidikan sekurang-kurangnya 12 tahun merupakan kewajiban bagi setiap masyarakat tanpa terkecuali, baik itu di kota besar ataupun daerah yang sangat terpencil sekalipun. 

Memberikan fasilitas pendidikan yang murah bagi rakyat menengah, pendidikan gratis bagi rakyat miskin, memberikan pelatihan-pelatihan, memberikan peluang bagi mereka yang mempunyai bakat, meningkatkan ajang kompetisi bagi yang berprestasi, semua itu dapat dilakukan sebagai langkah awal memajukan pendidikan bangsa. 

Tidak hanya sekedar itu, sebagai bentuk perhatian dari pemerintah terhadap pendidikan Indonesia, pemerintah dapat memberikan bentuk-bentuk apresiasi atau penghargaan bagi yang berprestasi seperti beasiswa gratis ataupun lainnya. Hal ini sebagaimana bisa dijadikan sebagai motivasi bagi mereka untuk lebih giat lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun