Mohon tunggu...
Andri Askmara
Andri Askmara Mohon Tunggu... -

Seorang Pembelajar, dah gitu aja

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Antara Ketan Duren dan Istri Sholehah

25 Maret 2015   13:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:03 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buat kaum hawa yang suaminya suka duren ini bisa dijadikan alternatif menu. Mungkin pernah di suatu hari yang kelabu namun tak sampai membuat hati membatu muncul perasaan bosan dengan menu biasa, sesekali boleh kok membuatkan suami resep ini, tapi ini untuk yang suaminya suka duren, yang gak suka ya jangan di masakin, sayang uangnya :D . Salah satu kehebatan seorang wanita (yang sudah berumah tangga terutama) adalah selain banyak tugas yang mampu dikerjakan diapun bisa menjadi koki handal. Ini adalah salah satu dari banyak hal yangg membuat seorang suami dan anak-anaknya kangen dengan nya. Saya pribadi entah sudah berapa lama tidak makan duren ketan ini. Sepertinya menu ini hanya kenangan masa kecil saya yang bahagia. Teringat saya dimana saat itu hujan turun rintik-rintik mengisi hari yang sepi lalu aku hanya terdiam membisu melihat butiran-butiran hujan nan indah dari balik kaca jendela rumahku ( lebay :D ). Oh...Seandainya dulu waktu kecil ketika makan duren ketan di foto. Sedikit catatan : dulu ketika saya masih kecil belum ada handphone seperti sekarang atau malah handphone sepertinya belum ada. Yang ada waktu itu tukang foto lewat keliling, kan gak lucu mau makan duren ketan aja nunggu tukang foto lewat. Seandainya ada mungkin fotonya akan saya bingkai dan saya ceritakan ke anak cucu bahwa dulu ayah atau kakeknya ini pernah makan duren ketan sewaktu kecil. Atau mungkin tulisan ini masih ada nanti ketika saya sudah tua, maka saya hanya tinggal suruh searching aja di google tentang kakeknya pernah makan duren ketan sewaktu kecil. Karena sangat mungkin mereka lebih maju dan lebih melek teknologi. Atau mungkin tulisan ini terbaca oleh istri saya kemudian tanpa saya duga dia langsung searching resep duren ketan, oh... indahnya :p . Ngomong-ngomong tentang istri saya jadi teringat sebuah ayat Al-Qur'an yang  sering dicantumkan dibalik undangan pernikahan. Maaf buat yang belum pernah diundang mungkin tidak pernah tahu ayat apa yang dicantumkan (kasihan). Kira-kira terjemahnya seperti ini : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Ar-Rum: 21) Idealnya sebuah pernikahan yang islami akan seperti ini. istri-istri dari jenismu sendiri maksudnya sesama manusia, jadi jika ada yang menikah dengan selain manusia seperti binatang, benda dll maka sudah pasti akalnya sakit, dan yang disebut istri itu sudah pasti dan disepakati oleh manusia yang benar akal sehatnya adalah seorang perempuan. Jadi jika ada laki-laki yang beristri laki-laki juga itu pasti ada masalah serius dengan dirinya. Dan semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikannya hidayah kepadanya untuk bisa hidup kembali normal. aamiin. Istri yang sholehah adalah juga istri yang bisa membuat kita merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Dia hadir disaat kita merasa sepi, mampu memberi semangat dikala hati gundah, mampu membuat tenang dikala risau. Walaupun terkadang sebagai manusia seorang wanitapun juga memiliki kekurangan namun seorang wanita yang sholehah tidak akan menambah masalah ketika suami sedang banyak beban. Nampaknya tulisan saya sudah semakin serius, dan tandanya harus saya tutup dulu sebelum banyak pembaca yang akhirnya harus berlinang air matanya. Saya hanya ingin berpesan kepada suami, jagalah istri masing-masing kita dengan baik, perlakukanlah dengan perlakuan yang terbaik dan ajarkan agar dia semakin dekat dengan Sang Pemilik Kehidupan. Semoga kita semua selalu diberi kebahagiaan. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun