Mohon tunggu...
andaru rahutomo
andaru rahutomo Mohon Tunggu... rakyat jelata -

fulfilling a never ending purpose

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lessons in Military Leadership

22 Desember 2015   11:53 Diperbarui: 22 Desember 2015   17:40 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk dapat merubah kehidupan kita harus dapat merubah kualitas diri sendiri. Caranya adalah dengan merubah perilaku kita sehari-hari. Perilaku orang kaya, menengah, dan miskin akan berbeda. Orang miskin tidak akan dapat menjadi orang kaya apabila mereka tidak merubah sikapnya. Merubah sikap memerlukan perubahan secara mental, emosional, fisik, dan spiritual. Belajar dan membaca akan menambah pengetahuan kita, namun untuk merubah sikap perlu lebih dari itu. DIperlukan praktek dan pengulangan sehingga pengetahuan itu menjadi kebiasaan.

 

  1. Leadership is One Big Sales

Pemimpin yang telah merubah dunia merupakan seorang salesman yang hebat. Barack Obama dalam memenangkan pemilu Amerika Serikat tahun 2008 karena Obama merupakan marketing yang hebat dan mempunyai tim marketing yang hebat di belakangnya. Obama adalah presiden pertama yang memenangkan pemilu AS melalui media internet. Dalam bisnis, pucuk pimpinan bisnis adalah seorang marketing. Jika mereka berhenti menjadi marketing maka mereka berhenti menjadi bisnis leader. Dalam hidup, orang sukses aka lebih banyak memasarkan daripada orang yang tidak sukses. Mereka yang paling banyak menjual akan menjadi pemimpin dalam bidangnya.

Kepemimpinann itu lebih dari sekedar mengatakan hal yang benar dan memberikan perintah. Ini adalah tentang mendapakan respek dari anggota yang dipimpin. Hanya karena memperoleh jabatan belum tentu seseorang mendapatkan respek dari bawahannya. Kepemimpinan adalah sebuah proses marketing karena orang tidak akan serta merta mengikuti perintah. Orang akan mengikuti seseorang yang dianggapnya. Ada tiga komponen komunikasi yang mempengaruhi efeknya:

  1. Ucapan adalah faktor yang paling tidak penting dari komunikasi. Ucapan akan menjadi penting setelah mengikuti 2 komponen komunikasi lainnya.
  2. Tone, timber, dan tempo. Penekanan, corak suara, dan tempo akan mempengaruhi persepsi komunikan. Komunikator yang baik akan menggunakan beberapa variasi emosional penekanan dalam komunikasinya karena hal itu akan menimbulkan efek perhatian yang lebih dari pendengar.
  3. Kecepatan dalam menyampaikan pesan akan mempengaruhi penerimaan komunikan menangkap arti pesan yang dimaksud.

Selain komunikasi, penampilan kita juga mempegaruhi afeksi dari orang-orang yang bertemu dengan kita. Sering kita melihat seseorang wanita berpakaian rapi dan menarik sehingga kita akan senang berada di dekatnya. Kita tidak akan memperhatikan apa yang diucapkan karena penampilannya sudah berkata kepada kita. Ini merupakan salah satu contoh sederhana bagaimana penampilan mempunyai arti yang besar dalam komunikasi non verbal. Komunikasi visual jika ditambahkan dengan komunikasi verbal yang hebat maka akan menimbulkan efek yang lebih besar. Karenanya ketika seseorang ingin tampil di publik hendaknya mereka memperhatikan penampilannya sehingga penampilannya akan berbicara secara otomatis kepada audience yang melihatnya.

Untuk mengecek komunikasi yang disampaikan, kita dapat melihatnya melalui respon yang didapat dari audience. Komunikasi yang sebenarnya adalah respon yang didapat. Dengan kata lain bukan materi yang disampaikan tetapi respon yang didapatlah yang menjadi tolak ukur sebuah komunikasi. Pemimpin adalah seseorang yang mengembangkan kemampuannya untuk mendapatkan respon yang mereka inginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun