Mohon tunggu...
andaru rahutomo
andaru rahutomo Mohon Tunggu... rakyat jelata -

fulfilling a never ending purpose

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Implementasi Manajemen Operasional Polri Dalam Pelaksanaan Operasi Ketupat Polda Metro Jaya Tahun 2014

17 November 2015   16:23 Diperbarui: 4 April 2017   16:57 4893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keamanan dan ketertiban wilayah tersebut di atas kemudian dinaungi oleh Polda Metro Jaya dan jajarannya yang terdiri dari 13 Polres Metropolitan, 7 Polsek Metropolitan, 109 Polsek Urban, 324 Polsubsektor dan 55 Pospol dengan jumlah penduduk sebanyak 23.474.841 dan jumlah anggota Polri sebanyak 30.909 Personel. Polda Metro Jaya melalui sinergitas polisional yang aktif dengan melibatkan TNI dan Pemda berupaya mewujudkan stabilitas keamanan Ibukota Negara secara menyeluruh.

Berbagai masalah yang terjadi di kota metropolitan membuat Polda Metro Jaya harus mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dengan tetap berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prsetya yang merupakan pedoman hidup dan pedoman kerja setiap insan anggota Polri. Kehadiran dan pelayanan prima Polri khususnya Polda Metro Jaya harus tidak hanya dilaksanakan pada kegiatan rutin kepolisian saja namun juga pada sasaran-sasaran atau pada momen-momen tertentu yang tercakup dalam Operasi Kepolisian tertentu. Salah satu Operasi Kepolisian yang perlu mendapatkan atensi penuh adalah pada saat menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Hari Raya Idul Fitri merupakan salah satu momen yang sangat ditunggu oleh masyarakat Indonesia. Di Indonesia hari raya ini bukan merupakan perayaan agama saja namun sudah berkembang menjadi bagian dari budaya Indonesia. Beberapa aktivitas yang menjadi tradisi masyarakat adalah kegiatan perjalanan masyarakat pendatang Jakarta untuk kembali ke kampung halaman mereka masing-masing yang akrab disebut dengan "mudik".

Wilayah Jakarta yang hampir sebagian besar masyarakatnya adalah pendatang tentunya mengalami dampak yang diakibatkan oleh mobilitas yang massive dari masyarakat tersebut. Pergerakan masyarakat yang besar secara bersamaan, kondisi perumahan yang sepi karena ditinggal oleh pemiliknya, kebutuhan ekonomi yang meningkat sebelum lebaran merupakan faktor korelatif kriminogen yang apabila tidak tertangani dengan abik oleh kepolisian akan dapat meningkat menjadi police hazard dan ancaman faktual terhadap situasi kamtibmas.

Untuk itulah, selama kurun waktu 15 hari sepanjang H-7 sampai H+7 Polda Metro Jaya melaksanakan Operasi Ketupat guna mengantisipasi berbagai kerawanan yang terjadi selama momen arus mudik lebaran, Idul Fitri, dan arus balik lebaran. Tujuannya adalah agar kamtibmas tetap terjaga dan masyarakat dapat melaksanakan rangkaian kegiatan mudik lebaran dengan aman dan tenang. Bagaimanakah jalannya pelaksanaan Operasi Ketupat Polda Metro Jaya? Serta apakah pelaksanaannya sudah sesuai dengan standar manajemen operasi kepolisian dalam Perkap No. 9 Tahun 2011? Dalam uraian selanjutnya penulis akan mencoba membahasnya satu per satu.

  1. PELAKSANAAN OPERASI KETUPAT POLDA METRO JAYA TAHUN 2014

Pelayanan prima merupakan sebuah tujuan pelaksanaan tugas Polri dimana Polri dapat melaksanakan tugasnya secara maksimal sehingga timbul kepuasan masyarakat. Sesuai dengan UU No 2 Tahun 2002 yang menjadi tugas pelayanan Polri adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan menjadi pengayom dan pelayanan masyarakat. Untuk itu dalam melaksanakan kegiatan dan operasi kepolisian, tujuannya harus untuk mencapai keamanan dan ketertiban masyarakat. Tugas pelayanan Polri dikatakan berhasil apabila masyarakat yang merupakan stakeholder Polri merasa aman dan nyaman. Untuk mencapai semua itu maka pelaksanaan tugas yang telah tersusun dengan baik harus diawasi pelaksanaannya sehingga tujuannya dapat tercapai dengan baik pula.

Operasi Ketupat Polda Metro Jaya merupakan salah satu bentuk upaya Polri dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai pelayanan prima. Tujuannya adalah menciptakan public safety yang menjadi core business Polri. Dalam Operasi Ketupat ini Polda Metro Jaya menetapkan rencana operasi untuk dilaksanakan oleh segenap personil yang terlibat sehingga dapat mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Agar pelaksanaan operasi ini dapat mencapai target kondisi yang diharapkan maka dalam pelaksanaannya diperlukan manajemen operasi yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di wilayah tersebut.

Berikut disajikan bentuk kegiatan Operasi Ketupat yang dilaksanakan oleh Polda Metro Jaya dalam mengamankan Idul Fitri Tahun 2014.

Konsep Operasi Ketupat merupakan operasi kepolisian terpusat Mabes Polri dan kewilayahan dengan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif didukung penegakkan hukum dan deteksi dini yang dibantu instansi terkait dan mitra kamtibmas lainnya guna menjamin stabilitas kamtibmas.

Tujuan operasi adalah terjaminnya keamanan dan keselamatan masyarakat dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri 2014 yang meliputi kegiatan ibadah, mobilitas, angkutan manusia dan barang serta kegiatan lain yang menyertai baik di terminal, pelabuhan, bandara, pusat perbelanjaan, pertokoan, keramaian masyarakat dan tempat rekreasi / wisata yang ramai dikunjungi oleh masyarakat umum.

Target Operasi Ketupat Polda Metro Jaya Tahun 2014:

  1. Arus lalu lintas mudik dan kembali aman dan lancar serta angka kriminalitas menurun.
  2. Tempat ibadah dan umat beragama dapat melaksanakan ibadah dengan aman dan lancar.
  3. Pemukiman dan rumah yang ditinggalkan oleh warga aman.
  4. Objek Vital (Istana Negara, kantor pemerintahan, kedutaan asing, gedung DPR/MPR) dapat terjaga dengan baik.
  5. Objek wisata (taman rekreasi, taman wisata sejarah, tempat hiburan, hotel dan restoran) dalam situasi aman dan tertib
  6. Tempat usaha dan perbelanjaan berjalan dengan normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun