Hidup dan tinggal di Jakarta tentunya sangatlah berat dengan tuntutan kerja yang lebih keras dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Setiap hari berangkat pagi menghindari macet kemudian sore hari bertempur dengan warga lainnya di jalan ibukota yang keras. Rutinitas setiap hari ini tentunya membuat kita jenuh sehingga sudah sewajarnya kita mencari waktu untuk berlibur. Permasalahannya di Jakarta ini tidak banyak tempat-tempat rekreasi yang ada selain mall atau wisata kuliner dari satu restoran ke restoran lainnya. Hal inilah yang membuat pertumbuhan bisnis kuliner di wilayah Jakarta tidak pernah sepi.
Sama seperti pekerja Jakarta lainnya yg ingin mencari rekreasi, saya sering melakukan wisata kuliner dari ujung e ujung Jakarta, dari masakan Indonesia, Eropa, China, Thailand, sampai masakan Arab. Bosan menyantap makanan restoran yang rapi dan kurang membebaskan hasrat makan, akhirnya saya mulai mencari masakan-masakan Indonesia yang sederhana namun bercitarasa tinggi.
Dimulai ketika saya mengikuti pelatihan di Wisma PKBI daerah blok M, saya diajak makan siang oleh taman saya yang kebetulan orang Jakarta asli. Berangkatlah kami ke rumah makan Ayam Berkah di daerah Blok M tepatnya di Jalan Melawai. Lokasinya di dekat Rumah Sakit Asih (kebetulan anak pertama saya lahir disini juga hehehe). Sewaktu sampai di parkiran, terlihat sebuah bangunan berdinding terbuka kira-kira 10x15 m dengan kursi tersusun rapi dan pegawai yang banyak. Tidak hanya pegawainya tapi pengunjungnya juga ramai datang silih berganti.
Mulailah kami memesan menu yang disajikan. Waktu itu kami berempat dan saya kira cukup untuk memesan 1 ekor ayam untuk dibagi berempat (pengalaman saya 1 ekor ayam bisa untuk banyak orang). Ternyata teman saya menyarankan untuk memesan 3 ekor ayam, wow banyak sekali. Kata teman saya, "disini itu makan ayam ga cukup satu potong, minimal 1 orang 1 ekor". Awalnya sih ga percaya tapi begitu datang 3 ekor ayam yang kami pesan, dalam hati saya berfikir mungkin saja sih yang teman saya bilang. Ayam yang disajikan sepertinya ayam remaja alias ayam yang belum gede. Dari ukuran tidak terlalu besar seperti ayam yang biasa disajikan di warung-warung. Mulailah saya mengambil sepotong ayam yang disajikan dan wow, panas sekali ayam ini. Ayam ini digoreng begitu ada pesanan dari pelanggan, bukan digoreng terlebih dahulu lalu kemudian diangetin. Gigitan pertama terasa jelas bumbu yang digunakan untuk membuat ayam ini sangatlah indonesia dan gurih sekali. Kulitnya yang garing tp daging dalamnya masih terasa gurihnya. Dagingnya empuk banget, mungkin karena ayam yang digunakan merupakan ayam yang masih muda. Bagi pecinta pete, kita juga bisa memesan pete karena ini merupakan salah satu menu yang ada di rumah makan ini. Salah satu keunggulan dari rumah makan Ayam Berkah ini adalah pelanggan dapat menambah sambal unlimited. Waktu itu saya menghabiskan satu tempat sambal sendirian, hehehe.
Makan ini ayam berkah memberikan kesan pertama yang luar biasa. Dan sayapun mengakhiri makan siang saya waktu itu dengan menambah 2 ekor ayam lagi. Terbukti makan ayam di Ayam Berkah tidak cukup satu ekor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H