Â
     Teman-teman semuanya mungkin sudah tidak asing lagi dengan tarian asal Kota Denpasar ini. Ya, Tari Sekar Jempiring. Tarian yang terinspirasi dari sebuah flora khas Bali yaitu Bunga Jempiring. Tari Sekar Jempiring termasuk ke dalam kearifan lokal yang berwujud nyata karena kita bisa melihat wujudnya. Tarian ini bukan hanya sekadar tarian semata, tetapi juga merepresentasikan atau menggambarkan nilai-nilai luhur masyarakat Bali yang menghargai alam, keindahan, dan juga hubungan sosial.  Di sini, kita akan mempelajari lebih dalam lagi mengenai Tari Sekar Jempiring, mulai dari sejarahnya, filosofi, penggagas tarian ini, gerakan-gerakan pada tarian ini, atribut yang digunakan, dan juga pengiring. Untuk lebih lanjut, simaklah materi berikut ini.
Sejarah Tari Sekar Jempiring
     Asal usul Tari Sekar Jempiring terinspirasi dari sebuah bunga berwarna putih yang asalnya dari Pulau Bali yaitu bunga Jempiring. Bunga Jempiring atau yang dikenal juga dengan nama Bunga Kaca Piring ini telah ditetapkan sebagai maskot Kota Denpasar pada tanggal 27 Februari 2002. Keharuman dan keindahan dari bunga Jempiring inilah yang menjadi sumber inspirasi utama dalam terciptanya tarian ini. Tarian ini merupakan hasil kolaborasi dari para seniman-seniman yang ada di Bali. Mereka menggabungkan gerakan-gerakan tradisional dengan musik gamelan Gong Kebyar yang modern. Tarian ini diciptakan sebagai hadiah perpisahan Bintang Puspayoga kepada masyarakat Denpasar pada tahun 2004. Sejak saat itu tarian ini menjadi identitas Kota Denpasar dan sering ditampilkan di berbagai acara resmi maupun budaya.
Filosofi Tari Sekar JempiringÂ
    Tari Sekar Jempiring memiliki filosofi tersendiri. Tarian ini terinspirasi dari Bunga Jempiring yang merupakan flora khas Bali. Bunga Jempiring dianggap melambangkan kesucian, keindahan, keharuman Kota Denpasar. Warna putih bersih dari Bunga Jempiring melambangkan kesucian dan ketentraman yang merupakan harapan bagi Kota Denpasar. Warna Hijau pekat pada daunnya menggambarkan ketentraman hati. Aroma harum pada bunga menggambarkan daya tarik dan kewibawaan. Gerakan-gerakan tarian yang lembut dan anggun menggambarkan keindahan Bunga Jempiring yang harum. Tari Sekar Jempiring merepresentasikan identitas dan kekayaan Kota Denpasar.
Penggagas Tari Sekar JempiringÂ
     Penggagas utama dari Tari Sekar Jempiring adalah seorang seniman sekaligus mantan ketua PKK Kota Denpasar bernama Bintang Puspayoga. Beliau memiliki visi untuk menciptakan sebuah tari penyambutan khas dan elegan dari Kota Denpasar untuk menyambut tamu-tamu. Didampingi penata musik (tabuh), I Ketut Suandita, S.Sn dan penata tari, Ida Wayan Arya Satyani, S.Sn. Bunga Jempiring merupakan sumber inspirasi dari terciptanya Tari Sekar Jempiring ini. Sebuah bunga yang merupakan maskot Kota Denpasar. Bintang Puspayoga bersama seniman-seniman lainnya berhasil menciptakan sebuah tarian yang indah dan penuh dengan makna. Tari Sekar Jempiring menjadi hadiah kenangan bagi masyarakat Denpasar di akhir masa tugas beliau pada tahun 2004.
Gerakan Tari Sekar Jempiring
    Secara umum, gerakan-gerakan yang ada pada tarian ini menggambarkan;
- Gerakan tangan dan tubuh yang mengalir dan lembut, formasi indah, menggambarkan keharuman dan keindahan khas dari bunga jempiring.
- Gerakan-gerakan tertentu, seperti mengangkat tangan atau berdiri tegak, melambangkan keagungan dan kesucian bunga jempiring.
- Banyak dari gerakan-gerakan tarian ini mengambil dari tarian tradisional Bali, namun diadaptasi menjadi lebih modern dan dinamis.
   Gerakan-gerakan pada Tari Sekar Jempiring yang lebih spesifik, meliputi:
- Gerakan tangan yang sangat penting, menggambarkan kelopak bunga yang membuka dan menutup dan juga hembusan angin yang menggoyangkan bunga.
- Gerakan tubuh yang mengikuti irama musik, dengan postur tubuh tegak dan gerakan yang mengalir.
- Penari biasanya membentuk formasi indah, seperti lingkaran, garis lurus, yang gunanya untuk memperkuat makna dari tarian tersebut.
- Terdapat beberapa karakteristik dari gerakan Tari Sekar Jempiring, yaitu sebagai berikut:
- Gerakannya mengalir lembut mengikuti irama musik.
- Penari-penari harus melakukan gerakan yang sinkron guna menciptakan keindahan visual.
- Gerakan yang ekspresif menggambarkan perasaan dan emosi yang ingin disampaikan.
Jumlah Penari Tari Sekar Jempiring
     Tari Sekar Jempiring biasanya ditarikan oleh sekelompok penari perempuan berjumlah 5 orang penari atau lebih. Dengan jumlah tersebut, dapat memungkinkan tarian akan terlihat dinamis dan serasi, serta memperindah gerakan, memperkuat kesan anggun yang merupakan ciri khas dari Tari Sekar Jempiring.
Atribut Tari Sekar Jempiring
     Ada beberapa atribut yang digunakan dalam Tari Sekar Jempiring, yaitu:
- Busana: Penari mengenakan busana khas Bali yang indah dan berwarna-warni. Busana ini seringkali dihiasi dengan ornamen khas Bali seperti kain endek, sulam benang emas, dan aksesoris lainnya.
- Mahkota Bunga Jempiring: Penari biasanya akan mengenakan mahkota yang menyerupai Bunga Jempiring. Mahkota tersebut terbuat dari bahan yang ringan dan fleksibel sehingga penari nyaman saat menggunakannya
- Kemben: Penari perempuan biasanya mengenakan kemben yang menutupi bagian atas tubuh. Biasanya, kemben terbuat dari kain sutra atau bahan halus lainnya yang memberikan kesan mewah dan elegan.
- Rok: Rok yang digunakan oleh penari biasanya berlapis-lapis dengan motif yang indah. Rok ini memberikan kesan anggun dan mewah pada tarian.
- Selendang: Sering juga para penari mengenakan selendang yang dikaitkan pada bagian pinggang atau dada mereka. Selendang yang digunakan biasanya berwarna kuning atau jingga. Selendang ini berfungsi sebagai hiasan dan bisa juga digunakan untuk gerakan tari yang lebih dinamis.
- Perhiasan: Biasanya penari akan dilengkapi dengan perhiasan berupa gelang, kalung, anting-anting. Perhiasan ini biasanya terbuat dari emas, perak, hingga bahan alami seperti batu permata.
- Make-up: Riasan wajah penari biasanya terlihat cukup tebal dan menonjolkan bentuk wajah. Tujuannya yaitu untuk mempercantik dan membuat penampilan para penari menjadi lebih menawan.
- Â Â Â Â Â Atribut yang digunakan pada Tari Sekar Jempiring dapat bervariasi tergantung kelompok tari dan koreografi yang digunakan dalam tarian tersebut.
Pengiring pada Tari Sekar Jempiring
     Pengiring pada Tari Sekar Jempiring terdiri dari beberapa unsur, yaitu sebagai berikut:
- Gamelan Gong Kebyar: Jenis gamelan khas Bali yang paling sering digunakan sebagai iringan pada Tari Sekar Jempiring. Gamelan ini memiliki ciri khas tempo cepat, keras, dinamis, dan rumit. Bunyinya dinamis dan merdu, dapat memeriahkan serta menghidupkan gerakan tari.
- Tabuh: Sekelompok pemain gamelan yang terdiri dari berbagai macam instrumen seperti gong, kendang, rebab, dan berbagai jenis bonang. Tugas mereka yaitu memainkan melodi dan irama yang sesuai dengan gerakan tari.
- Pengrawit: Penabuh utama yang memimpin kelompok tabuh. Mereka memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur tempo dan dinamika musik.
Fungsi dari adanya pengiring yaitu untuk menentukan tempo atau kecepatan gerakan, musik yang dinamis dan merdu akan menciptakan suasana yang meriah dan menghidupkan tarian, mengiringi gerakan karena setiap gerakan memiliki iringan musik yang spesifik, menyebarkan energi positif kepada para penari dan penonton.
Musik pengiring pada Tari Sekar Jempiring memiliki beberapa karakteristik yaitu:
- Dinamis: Perubahan tempo dan irama cepat.
- Merdu: Melodi yang dihasilkan oleh gamelan Gong Kebyar sangat merdu dan enak didengar.
- Khas Bali: Iringan memiliki ciri khas musik Bali dengan penggunaan skala pentatonik dan ornamen khas Bali.
Opini
     Demikianlah materi mengenai Tari Sekar Jempiring, sebuah tarian yang terinspirasi dari Bunga Jempiring dan menjadi maskot dari Kota Denpasar, Bali. Tarian ini merupakan salah satu kearifan lokal yang berasal dari Bali. Tarian ini juga kaya akan makna, tidak hanya menonjolkan keindahan pada gerakannya saja, tetapi juga menjaga jati diri dan warisan budaya masyarakat di Pulau Bali yang diwariskan dari generasi ke generasi. Menurut kami, tarian ini memiliki hubungan yang erat dengan tradisi yang ada pada masyarakat di Pulau Bali. Tarian ini menggambarkan kehidupan, keindahan alam, pesan moral dan juga nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Bali. Kearifan lokal berupa Tari Sekar Jempiring ini eksistensinya masih cukup baik karena masih sering ditampilkan pada acara-acara resmi maupun budaya di Kota Denpasar. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa eksistensi tarian ini bisa saja tergeser oleh tarian-tarian modern yang bisa menarik minat generasi muda dan mulai meninggalkan kearifan lokal ini. Kita sebagai seorang pelajar bisa mempelajari tarian Sekar Jempiring ini sebagai wujud pelestarian akan kearifan lokal berupa tari ini. Bagi kalian yang mungkin hobinya bukan di bidang seni khususnya menari, bisa juga ikut melestarikannya dengan membantu meng-upload video tentang Tari Sekar Jempiring dan membuat postingan atau artikel tentang tarian ini. Sehingga tarian ini akan lebih dikenal luas oleh masyarakat bahkan di mancanegara dengan harapan eksistensi tarian ini akan tetap terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H