RECREATIONAL VEHICLE (RV) ATAU MOBIL RUMAH Kendaraan Wisata sekaligus tempat tinggal Perjalanan ke luar kota atau ke tempat-tempat wisata kini bukan lagi jadi masalah. Tapi sayang, urusan yang satu ini belum bisa dinikmati sepenuhnya oleh para pencandu acara jalan-jalan di tanah air. Di negeri Paman Sam, penikmat ritual wisata sangat dimanjakan oleh menjamurnya sistem rekreasi unik yang disebut kendaraan rekreasi, atau yang di negerinya sana dikenal dengan sebutan RV, singkatan dari Recreational Vehicle. RV pada dasaranya adalah kendaraan sebagaimana layaknya sebuah rumah berjalan. Sesuai dengan fungsinya, RV dijejali oleh sederet perlengkapan penunjang hidup seolah-olah kita berada di dalam sebuah rumah. Ada ruang keluarga, dapur, kamar mandi dan kamar tidur, tapi jangan tanya di mana teras belakangnya. Walaupun namanya kendaraan rekreasi, di negeri Cowboy ini, banyak warganya yang memilih untuk tinggal secara tetap di atas RV ini, kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang ogah tinggal di apartemen atau yang senang untuk selalu dekat dengan alam. Sebagai informasi, ada beberapa jenis RV yang beredar di pasaran negeri adikuasa tersebut, di antaranya adalah Truck Camper (gambar 1a), atau mobil pick-up yang memanggul sebuah kotak ukuran besar berisi tempat tidur, meja makan dan dapur kecil, atau disebut galley. Ada juga Travel Trailer dan Fifth Wheel Travel Trailer. Yang disebutkan belakangan ini ukurannya lebih besar dari Truck Camper dan di negeri kita biasa disebut Caravan, seperti yang nongkrong di Taman Safari Bogor. Agar bisa berpindah-pindah, kendaraan rekreasi ini musti diderek oleh sebuah mobil (gambar 1b). Tapi ada satu jenis lagi di mana sang rumah nangkring di atas sasisnya atau yang biasa disebut Motorhome. Motorhome ini masih termasuk rumpun RV, tapi bentuknya menyerupai bus, kira-kira seukuran bus Metromini lebih panjang sedikit atau kita biasa sebut bus tiga-per-empat (gambar 2).
Motorhome adalah tipe RV yang belakangan populer dikembangkan di Amerika. Jika berada di dalam sebuah Motorhome kelas standar tipe lama, kita seperti merasa berada di dalam rumah tipe 21, ada ruang keluarga kecil, dapur sederhana, toilet ukuran kamar pas dan kamar tidur mini. Untuk motorhome ukuran ini harganya cukup terjangkau oleh penggandrung wisata dari kelas menengah, sekitar US$50 ribu hingga 70 ribu. Kalo nggak sanggup beli, anda masih bisa sewa di tempat penyewaan motorhome yang lokasinya berserakan di negeri si Barrack Obama tersebut.
Namun ada yang lebih dahsyat lagi, Motorhome kelas Deluxe / mewah. Biasanya seukuran bus kota atau Bus Trans Jakarta. Punya panjang sekitar 10 sampai 15 meter dengan lebar 2 sampai 2,5 meter (gambar 3). Kalo udah punya yang seperti ini, rasanya apa yang ada di rumah kita bisa diangkut untuk dibawa jalan-jalan. Untuk yang seperti begini, hanya para selebriti dan orang-orang berdompet tebal sajalah yang bisa punya, mengingat harganya yang selangit, dipatok pada kisaran di atas seratus ribu US dollar. Sesuai tradisi, Motorhome dan juga Travel Trailler ini biasanya nongkrong di Camping Park atau areal perkemahan yang menyediakan pelataran parkir kendaraan besar. Di lingkungan sekitarnya, pihak pengelola sudah menyediakan fasilitas mirip lingkungan perumahan, seperti listrik, air dan saluran gas. Ada juga yang menyediakan kolam renang. Sang pelancong tinggal memarkir Motorhome-nya di tempat yang disukai. Meja dan kursi taman sudah disediakan oleh pengelola Camping Park. Sambil diterpa cahaya matahari pagi, para pelancong tersebut biasanya duduk-duduk sambil ngobrol berjam-jam memandangi alam sekitarnya.
Kok curang ya, acara berkemah pakai bawa kendaraan yang udah lengkap perabotannya. Tapi di situ justru uniknya, para penggemar pemandangan alam tersebut berusaha menyatukan
teknologi dan alam. Mereka enggak mau disibukkan dengan urusan yang biasanya dihadapi para camper (pencinta alam) konvensional. Mereka tidak mau pusing dengan urusan lipat-melipat tenda, cari kayu bakar, nyuci baju di sungai atau ngantri di depan toilet umum. Motorhome tersebut sanggup menyuguhkan segala kenyamanan layaknya fasilitas yang disediakan oleh hotel berbintang empat. Tapi jangan coba-coba manggil roomboy atau resepsionis yang mau dimintai tolong, karena semuanya harus dikerjakan sendiri, dari nyupir, masak sampai buang kotoran dari tangki penampungannya. Tapi jangan khawatir, perusahaan pembuat motorhome berkelas seperti Damon Industry (bukan dalam rangka promosi lho!) telah merancang berbagai tipe Motorhome agar dapat ditunggangi dan ditinggali dengan nyaman. Dengan segala kemudahan yang ditawarkan, pengguna kendaraan piknik ini nggak usah repot-repot cari air di sungai atau membuat penampungan air hujan, karena tangki yang nangkring di atapnya dan yang ngumpet di kolong lantainya, dapat menampung air segar lebih dari 100 galon (sekitar 380 liter), lebih dari cukup untuk mandi dan mencuci selama satu minggu untuk 4 orang anggota keluarga. Ruang tamunya dilengkapi sofa panjang yang jika malam tiba, dapat dibuka jadi ranjang sofabed untuk 2 orang dewasa. Ada kursi malas dan TV ukuran 32 inch serta saluran internet. Dapurnya bak kitchen set rumah pejabat tinggi, dilengkapi kompor gas 4 tungku, oven dan microwave. Serta tempat cuci piringnya terbuat dari stainless steel. Kulkas ukuran jumbo siap menjamin kesegaran logistik bawaan untuk waktu relatif lama. Walaupun sedang berada di tengah hutan atau berada di daerah yang nggak ada sumber listrik di sekitarnya, tidak perlu khawatir, karena generatornya mampu mensuplai listrik hingga 2000 watt, cukup untuk ‘ngadain’ acara party dengan para tetangga.
Untuk urusan ‘ke belakang’, toilet yang dirancang menjadi satu dengan ruangan shower, mampu memberikan kenyamanan dalam ‘berkonsentrasi’ bagi mereka yang terbiasa cari inspirasi sambil nongkrong di kamar kecil. Pengguna nggak perlu gali tanah untuk buat septic tank, karena konsentrat pengurai yang biasa digunakan di pesawat udara (Septic System Digester) dapat digunakan untuk menguraikan dan menghilangkan bau kotoran, sehingga tumpukan kotoran dapat dibuang di tempat pembuangan dengan aman tanpa merusak lingkungan.
Untuk ritual ‘ngelurusin badan’, motorhome ini menyediakan ruangan di bagian belakang bagaikan sebuah kamar tidur yang dilengkapi ranjang seukuran Queen Size (gambar 9). Sebagai tambahan, bagi yang berencana bepergian ke puncak gunung atau gurun pasir panas sekalipun, Motorhome ini telah dilengkapi dengan penghangat ruangan (heater) dan AC yang dapat dikontrol dari dashboard sang pengemudi.
Berkat teknologi penggeser ruangan (Slide-out System), ruang dalam Motorhome yang terbatas itu dapat diperlebar. Dengan teknologi ini, dinding dan lantai ruang keluarga (living Room) dan kamar tidur (tergantung tipenya), bisa digeser ke luar sehingga bertambah lebar 1 meter ke samping luar pada masing-masing sisinya. Hanya dengan pencet satu tombol, ruangan yang tadinya hanya memiliki lebar 2,5 meter, berkat Slide-out System ini, bisa disulap lebarnya jadi 4 meter, cukup lebar untuk mengadakan acara nonton bareng dengan seluruh anggota keluarga.
Tapi selain kenikmatan yang ditawarkan, ada juga kekurangan bagi para pengendara Motorhome ini. Salah satu faktor yang membuat orang enggan mengendarai kendaraan jenis ini adalah besarnya kocek yang musti dirogoh untuk ongkos operasionalnya, terutama adalah anggaran untuk mesin dieselnya yang terkenal rakus BBM. Bayangkan saja, untuk 1 galon solar, hanya dapat menempuh 5 mil, atau sama dengan 1 liter solar untuk setiap 2 km. Juga harga onderdilnya yang selangit karena keunikannya sehingga berbeda dengan bus-bus biasa.
Penutup : Bagaimana dengan di negeri sendiri, akankah berpelancong dengan motorhome akan menjadi tradisi? Mungkin tidak secepat itu, karena jalur antar kota di negeri ini belum semuanya bisa mengakomodir besarnya ukuran Motorhome. Atau mungkin belum semua taman nasional dirancang seperti yang sudah diterapkan oleh pengelola Taman Safari. Untuk satu atau dua kepentingan, beberapa instansi pemerintah sudah menggunakan filosofi kendaraan berjalan. Misalnya Pak Polisi pengatur jalan raya yang pernah nge-pos di atas caravan yang ditarik Jeep Hard Top tua, atau mobil dari departemen kesehatan yang menyediakan fasilitas puskesmas keliling. Banyak juga perusahaan yang menggunakan kendaraan berjalan ukuran kecil untuk media usahanya, seperti jualan makanan dan buku, terakhir adalah sebuah perusahan provider telepon genggam yang menggunakan kendaraan bus sebagai bagian dari strategi promosi ke daerah-daerah. Namun sangat sulit ditemui yang memang betul-betul menjadikannya sebagai tempat tinggal. Nggak mustahil nantinya, kalo program busway-nya Bang Foke sudah ngegusur trayek kendaraan umum lain, mungkin Metromini dan bus PPD banyak yang direnovasi jadi Motorhome. Bisa jadi kalo rumah susun juga udah penuh atau apartemen sudah kemahalan, orang-orang Jakarta banyak yang milih tinggal di atas Recreational Vehicle ini biar gampang berpindah-pindah dan bisa diparkir di sebelah kantor biar nggak usah repot-repot ngongkos naik Bajaj.● adz Sumber : 1. Majalah “Motorhome” terbitan Amerika 2. Encarta Encyclopedia 3. Berbagai sumber di internet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Otomotif Selengkapnya