Mohon tunggu...
Hamdan eSA
Hamdan eSA Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

bukan siapa siapa, hanya orang biasa...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kedip Kecil Kemuning

17 Januari 2012   02:14 Diperbarui: 10 Maret 2024   07:04 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kedip kecil kemuning

Tak ada bintang dan juga kunang. Aku ingin menebang semua pohon di taman itu karena tak berguna lagi, pikirku sesaat. Tapi aku tak ingin kehilangan rumah bersamamu. Aku masih yakin engkau hanya tak nampak, tapi tidak berarti jauh atau tiada. Seperti juga ketika malam, engkau hanya tampak jauh, tapi tak berarti engkau tidak di dekatku. Aku harus menjaga diriku dan engkau, karena kita berdua telah menjadi bagian dari taman itu. Kita adalah taman itu.

Baru saja aku bertengkar dengan beberapa warga sekitar. Mereka hendak memasang beberapa lampu di sisi jalan. Di sisi taman. Bahkan kain-kain dan plastik dengan warna-warni kata dan foto seorang yang kita tak pernah kenal, telah dibentang dengan mengikat atau memakunya di pohonan taman. Lampu-lampu itu ternyata disumbang oleh seorang dalam foto itu yang berhasrat menduduki kekuasaan. Karena senang dengan taman itu, ia berencana akan menjadikannya sebagai taman wisata. Taman itu akan menjadi terang benderang dengan seribu lampu dan ramai dikunjungi. Kita akan menjadi kaya dengan bayaran para pengunjung. Begitu janjinya. Tapi buat apa gemerlap lampu jika membunuh kedipmu?

Tentu saja aku marah dan mengusir semuanya. Mereka akan menghancurkan taman kita, seperti mereka telah merusak banyak ruang dengan ketamakan. Aku benci semua itu, karena taman yang telah kita buat adalah taman jiwa, tempat dimana hati dapat tumbuh dan tafakur, mengalirkan sungai cinta menyuburkan kedamaian. Ah, bukan! Bukan taman, tetapi kamar yang ditaburi kedip kecil kemuning.

Makassar, 08 Juli 2009.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun