Mohon tunggu...
Andang Widiyatmoko
Andang Widiyatmoko Mohon Tunggu... -

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Carut Marut Indonesia, Antara Cita-cita dan Realita

19 Februari 2015   19:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:53 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaanIndonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.

Demikianlah bunyi alinea kedua Pembukaan UUD 1945 yang didalamnya terkandung cita-cita bangsa Indonesia yaitu mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Cita-cita bangsa tersebut tidak akan tercapai tanpa adanya kontribusi dari semua pihak. Baik dari pihak pemerintah sebagai pembuat kebijakan maupun hingga rakyat biasa sebagai warga negara. Kontribusi yang dapat diberikan pemerintah dalam mewujudkan cita-cita bangsa tersebut salah satunya dengan membuat kebijakan-kebijakan yang tepat dan tidak merugikan rakyat. Dan kontribusi yang dapat rakyat berikan adalah dengan melaksanakan kewajiban-kewajibannya. Jika antara elite pemerintah dan rakyat dapat melaksanakan kewajiban dan peranannya dengan baik maka akan tercapai keseimbangan yang nantinya dapat mewujudkan cita-cita bangsa tersebut.

Akan tetapi kenyataannya, dewasa ini persoalan-persoalan yang terjadi di Indonesia menjadikan bangsa ini kurang dapat mewujudkan cita-cita yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 alinea kedua tersebut. Persoalan yang membelenggu bangsa ini menjadi penghalang dalam mewujudkan cita-cita luhur tersebut. Masalah yang timbul bukan hanya berasal dari dunia politik yang sensitive saja, namun merambah dalam sector-sektor lain yang perlu adanya penangganan yang serius. Di dunia perpolitikan misalnya yang terjadi sekarang yaitu masalah yang menyangkut lembaga-lembaga negara, KPK dan POLRI. Sebenarnya konflik antara lembaga negara tersebut hanyalah konflik antara individu-individu di tubuh KPK dan POLRI. Akan tetapi, seolah-olah yang menjadi subyek konflik tersebut adalah lembaga-lembaga negara. Secara tidak langsung dapat memecah belah masyarakat yang mendukung pihak KPK dan dari massa pendukung POLRI. Inilah yang dapat menjadi penghalang bangsa Indonesia mewujudkan cita-citanya untuk bersatu.

Masalah lain yang dihadapi Indonesia adalah kurangnya teladan pemimpin-pemimpin bangsa. Generasi muda kini sulit menemukan sosok-sosok negarawan yang benar-benar “benar”. Banyak elite yang berkuasa malah menyalahgunakan kekuasaan dan wewenangnya dengan melakukan tindak pidanakorupsi di berbagai sector. Berbeda dengan dahulu, para pahlawan mati-matian memperjuangkan kemerdekaan Indonesia ini. Sekarang sudah merdeka, namun para oknum pejabat bertingkah semaunya! Tanpa mempedulikan rakyat yang telah memberikan kepercayaan sebagai wakilnya dan seharusnya memperjuangkan hak-hak rakyat. Jika seperti ini, apa yang dapat diteladani dari para pemimpin ini?

Bagaimana dapat mewujudkan cita-cita bangsa yang telah dirumuskan oleh para foundingfathers kita jika keadaan bangsa ini semakin tidak jelas. Dari mulaibidang politik yang semakin rumit, hingga rendahnya moral para pemimpin negeri ini. Dapatkah Indonesia mewujudkan cita-citanya yang luhur, mewujudkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang benar-benar merdeka, yang memegang teguh persatuan dan kesatuan, dan menjadi negara yang berdaulat, adil dan makmur? Perlu adanya kesadaran semua pihak dan memperbaiki sikap dan sifat pada diri setiap individu. Dan perbaikan tersebut dapat kita mulai dari diri kita sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun