Yang kedua adalah bimbingan yang tuntas bagi para penyelenggara. Pelaksanaan pemilu 2024 kedepannya tentu akan melibatkan orang-orang yang baru bergabung sebagai penyelenggara adhock. Batasan periodesasi sebanyak 2 kali akan menjadi kendala bagi mereka yang telah mempunyai pengalaman untuk kembali bergabung. Sehingga disebagian tempat tentu akan melibatkan atau merekrut penyelenggara yang minim pengalaman di lapangan sebagai penyelenggara pemilu.
Untuk itu kita mengharapkan agar penyelanggara mampu diisi pengetahuannya melalui bimbingan teknis atau melalui rapat koordinasi secara berulang hingga tuntas. Hal ini harus dilakukan untuk memberikan pemahaman kerja yang maksimal kepada para penyelenggara sebab jika hanya dilakukan sekali saja belum tentu mampu menjangkau dan memberikan pemahaman yang sama dan tepat bagi seluruh jajaran penyelenggara.
Tantangan kerumitan pelaksanaan Pemilu kedepannya juga kemungkinan akan sama pada saat Pemilu 2019 yang lalu. Sebab Pileg dan Pilpres rencananya akan digelar secara bersamaan (dihari yang sama). Sehingga kesetaraan pemahaman bagi seluruh jajaran penyelenggara untuk menghindari kekeliruan dalam melaksanakan tahapan dapat terhindarkan.
Panjangnya waktu dan padatnya tahapan bisa saja akan menghadirkan kejenuhan bagi sebagian penyelenggara. Sehingga strategi dalam memberikan penguatan kelembagaan sangat dibutuhkan dalam memberikan support dan motivasi kerja bagi seluruh jajaran penyelenggara baik tingkat atas maupun pada tingkat penyelenggara adhock.
Jika kesemuanya ini dapat dilakukan dengan baik, pada proses rekruitmen benar-benar dilakukan secara selektif dengan screening yang maksimal dalam memilih penyelenggara yang siap secara mental dan fisik untuk bekerja. Dan secara berkala selalu diberikan materi pemahaman tentang tata kerja pelaksanaan tahapan serta penguatan kelembagaan yang dapat menumbuhkan motivasi kerja yang maksimal sehingga terhindar dari kejenuhan akibat padatnya tahapan dan panjangnya waktu persiapan pelaksanaan menuju hari H Pemilu. Tentu hal ini akan melahirkan SDM/Penyelenggara yang handal yang siap meyukseskan tahapan Pemilu 2024 dengan baik dan menghindari kekeliruan kerja serta menghasilkan Pemilu yang lebih berkualitas.
Paling terakhir kita mengharapkan agar Pemerintah, KPU dan Bawaslu segera mendapatkan rumusan yang benar-benar final sehingga persiapan seluruh komponen baik penyelenggara, peserta maupun pihak-pihak terkait bisa benar-benar maksimal. Sehingga pesta demokrasi yang akan melahirkan pemimpin baru dan menentukan arah bangsa lima tahun berikutnya dapat terlaksana dengan damai dan jauh dari perpecahan yang dapat merugikan kita sendiri.**
- Penulis adalah Komisioner KPU Kab Konawe yang membidangi Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H