Mohon tunggu...
Andang Masnur
Andang Masnur Mohon Tunggu... Relawan - Komisioner

Komisioner KPUD Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara | Sedang Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Melupakan Wuhan (Corona), Menikmati Cinta "Assalamualaikum Beijing"

13 April 2020   20:27 Diperbarui: 13 April 2020   20:42 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa minggu beraktifitas di rumah membuat kita jenuh. Kejenuhan kadang memancing kita untuk mencoba mengabaikan anjuran pemerintah untuk berdiam diri di rumah.

Tapi sekali lagi, bahwa pandemi virus korona ini begitu liar. Sehingga patuh dan sadar untuk terus beraktifitas dari rumah adalah salah satu jalan menjaga diri dan keluarga yang kita cintai agar tetap terhindar dari virus tersebut.

Menonton film adalah salah satu cara mensiasati diri untuk tidak bosan di rumah. Selain menulis dan sekedar menyimak berita dari televisi dan smartphone ada baiknya menikmati film.

Film-film karya anak bangsa yang seru dan romantis tidak kalah dari cerita romantis drakor (drama Korea) yang sedang digandrungi masyarakat kita sekarang.

Beberapa waktu lalu tidak sengaja saya menemukan link film-film Infonesia di akun facebook yang dibagikan seorang teman. Dari beberapa film saya memilih menonton film Assalamualaikum Beijing. Sebuah film yang diangkat dari Novel Karya Asma Nadia.

Dirilis tahun 2014 film ini dibintangi oleh Revalina S. Temat (Asma), Morgan Oey (Zhong Wen), Laudya Cyinthia Bella (Clara), Deddy Mahendra Desta (Ridwan) dan Ibnu Jamil (Dewa).

Mengisahkan tentang Zhong Wen seorang pria non muslim yang berasal dari Yunan-China yang jatuh cinta kepada Asma. Bertemu dalam perjalanan Asma yang bertugas di kantor berita penghubung yang ada di China. Sebelumnya Asma seorang yang putus cinta dari Dewa akibat ditinggal nikah.

Zhong Wen memfavoritkan legenda Ashima seorang putri yang dikisahkan oleh masyarakat Yunan yang mencintai Ahe seorang pria sederhana. Saat berkenalan dengan Asma disebuah bis dalam perjalanan Zhong Wen yakin jika Asma adalah Ashimanya.

Perjalanan cinta mereka cukup menguras air mata. Saat cinta mulai bersemi diantara mereka tantangan pertama datang saat Dewa mantan pacar Asma datang ke China mengejar cinta Asma kembali.

Lalu Asma yang jatuh sakit dan akhirnya pulang berobat ke Indonesia. Ia menyembunyikan sakitnya dari Zhong Wen. Sakit aneh yang diderita Asma menjadi puncak konflik dalam cerita ini.

Penggumpalan darah yang mengakibatkan stroke, serangan jantung, kebutaan, kehilangan kemampuan berbicara dan terancam tak bisa mempunyai keturunan. Semuanya dikemas begitu menyayat sampai pada akhirnya Zhong Wen datang ke Indonesia untuk melamar dan hendak menikahi Asma.

Didapatinya Asma yang sedang sekarat dengan sakitnya. Namun cinta Zhong Wen yang begitu besar yang membuatnya kukuh untuk menikahi Asma walau dia tak lagi sempurna. Sebelumnya juga diperlihatkan Zhong Wen yang akhirnya memeluk Islam karena mendapat hidayah dari pertemuannya dengan Asma saat berada di Beijing.

Cerita film tersebut juga mengajak kita melihat beberapa sisi lain. Seperti keberadaan muslim di China yang ternyata jumlahnya cukup besar dengan kurang lebih 20 juta jiwa. 

dok. pribadi
dok. pribadi
Film tersebut juga sedikit merelaksasi pemikiran kita yang terbentuk sejak musibah wabah ini menimpa. Jika beberapa bulan ini kata China menggiring pemikiran kita kepada Wuhan dan Korona, maka nikmatilah film tersebut. Ada banyak kota di China salah satunya adalah Yunan. Jarak antara kedua kota tersebut sekitar 1.887 Km.

Semoga kekuatan cinta pada cerita tersebut membantu kita untuk selalu kuat dan tegar menghadapi suasana yang tidak menentu akibat virus korona ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun