Dari semalam semua mengelukkan nama mu. Seperti bola salju yang digelinding. Dari ujung timur Indonesia hingga ujung baratnya. Jagad maya di kejutkan dengan seorang kandidat Putri yang tak mampu melafalkannya.
Padahal anak berseragam TK pun hafal akan itu. Sila ke 4 dan 5 membuatmu anti klimaks di atas pentas nan megah. Mengubur cita dan impian mu selama ini. Seperti sirna apa yang diimpikan. Tapi tidak seberapa dengan beban malu yang kau tanggung.
Gerogikah? Entahlah.. Jelasnya panpel harus mau menjadikan ini sebagai koreksi. Bahwa ajang yang dimaksudkan sebagai salah satu jalan memperkenalkan Indonesia di pentas dunia ini mesti begitu selektif.
Andai Ketua MPR tak menanyakan hal itu semalam. Akan kah kita tahu, bahwa ada seorang Putri yang tak hafal Sila Ideologi Bangsanya. Cilaka kita.. Karena hafal saja belum tentu mampu menanamkan nilai-nilainya di kehidupan sehari-hari.
Indonesia harus mau memaafkan mu. Sebab kamu berada diajang uji bakat. Belum terlambat untuk menghafal lalu menerapkannya. Ada banyak kehilafan yang bisa menerpa siapa pun. Yang pasti, kamu memberikan peringatan kepada semua orang. Bahwa hal-hal paling mendasar yang mungkin kita anggap mudah justru terlupa dan berakibat fatal. Karena saya yakin bahwa kamu, telah mengerahkan segala kemampuan dan bakatmu untuk berada di panggung itu.
Kita semua perlu melihat hal ini dari berbagai sisi. Jangan sampai justru ada Menteri yang tidak hafal Pancasila, jangan sampai ada Anggota DPR yang tidak hafal Pancasila, jangan sampai ada Gebernur, Bupati/Walikota, Pejabat, Pegawai dan seluruh anak bangsa yang tidak hafal 5 Sila Ideologi Bangsanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI