Mohon tunggu...
Andang Kasriadi
Andang Kasriadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Konsultan Teknik dan Pengembang Kefir

Pendidikan Terakhir : S1, Teknik Industri ITB. Pendiri Komunitas Kefir Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kefir, Diterima Setelah Hampir Putus Asa

21 Januari 2019   08:45 Diperbarui: 21 Januari 2019   09:11 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image may contain: 3 people, including Budi Yulianto

 Selanjutnya Berdasarkan Hasil CT Scan tsb lalu pengobatan saya di over ke Dr Spesialis Paru2 untuk dinlakukan penanganan lebih Intensif.
 Dari dokter spesialis paru lalu saya di Bronscopcopy (memasukkan selang melalui mulut untuk di arahkan ke Massa/Tumor yg ada di paru untuk kemudian di ambil sedit untuk di analisa Tumor tsb ke Lab). 

Selesai Bronscopcopy hasilnya membuat jantung hampir berhenti karena dokter langsung memerintahkan saya untuk CT SCAN Otak, CT Scan Perut dan Bonne Scane, Untuk tindakan cepat apakah TUmOR ini sudah menjalar ke Perut, Otak dan Tulang belakang). Waduhhhhh serem, merinding seakan nyawa sudah tinggal di penghujung.
 

Dari sini dapat di simpulkan bahwa untuk kasus seperti ini yg sudah sering di alami adalah Kangker Paru. Pemeriksaan tsb adalah untuk menentukan stadium berapa dari Kangker Tsb. Selama di tentukan TUMOR maka pengobatan TB gugur alias tidak terbukti. Saya selanjutnya tidak di berikan obat apa apa.

 Akhirnya saya pasrah dan putuskan menelpon Pak Adhie Lam untuk meminta pendapat dan saran mengenai pengobatannya. Saya di kasih Kefir pengantin+Kefir Kolestrum+Bawang Madu+Madu Trigona. Di suruh minum 3x sehari (dengan komposisi 50 ml Kefir pengantin+2 SDM Kefir Kolestrum+2 SDM Madu Bawang Putih+2 SDM Madu Trigona/Madu Hitam). 

Sumpah ini rasanya ngak enak banget, karena sudah pasrah terpaksa saya minum.Hal itu berlangsung ( 4 sd 27  Des 208). Tgl 28 Des 2018  saya mendapatkan hasil lab  dari semua pemeriksaan. Hasilnya Di Perut bersih, di Otak bersih dan hasil Colekan Tumor yg di ambil tidak di temukan Sel Ganas alias Kangker.

Di sini dokter masih penasaran, lalu saya di suruh untuk Bonn Scane (Pemeriksaan Tulang untuk memastikan juga kalau Tidak ada penyebaran dinTulang belakang), oh ya Bonne Scane ini menggunakan radiasi nuklir dan di lakukan penyuntikkan ke dalam tubuh lalu baru di lakukan pemeriksaan 4 jam kemudian. 

Selama menunggu saya dinsuruh banyak minum untuk mengurangi tingkat radiasinya) 4 jam kemudian saya di panggil, di suruh rebahan dan di.masuklan ke dalam tabung (prosesnya 30 menit) untuk di radiasi dari mulai ujung rambut dan ujung kuku.

 3 hari kemudian saya ambil hasilnya, antara berani dan ketakutan saya mengambil labnya. Alhamdulillah lagi2 hasilnya bersih

Selanjutnya saya kembali ke dokter  paru tsb, dokter agak kaget juga, seharusnya menurut yg sudah sudah ini tetap mengarah ke Kangker. Kemudian saya di tanya, Bapak mau kelanjutannya gimana ? ada 2 alternatif: 1 Di ooerasi/di angkat Tumornya lalu beres 2. Di periksa hasil colekkan Tumornya ke Pusat Paru Jakarta di persahabatan (semua berkas di pinjamkan) dengan alasan di sana banya Dewa2 nya Paru. 

 Atas alasan tersebut kemudian saya mencari Obsi lain, ke dokter yg lebih ahlinya lagi.
 Akhirnya ke RSPI di sana ada dokter masternya di persahabatan alias guru2 dokternya Spesialis Paru dan banyak menangani Tumor Paru.
 Saya di suruh Rotgen Ulang, kemudian di bandingkan dengan Rotgen bulan Juli 2018.
 Alhamdulillah Ya Allah Tumornya cenderung mengecil, dan dokterpun menyalami saya dengan tersenyum.
 Hari ini Jumaat 18 Januari 2019 saya meninggalkan RS dengan Rasa Syukur yg paling dalam, masih teringat ucapan dokter "TIDAK PERLU OPERASI CUKUP LAKUKAN YG MEMBUAT MENJADI KECIL SEPERTI INI"

 Apakah ini Wasillah KEFIR ?
 Iya, karena selama tidak di berikan obat saya komsumsi hanya ramuan Kefir, kadang kalau saya mual saya komsumsi Ramuan Adhie Lam saya fariasikan malamnya menjelang tidur dengan Kefir Prima Super. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun