Mohon tunggu...
Andana Aristyo Prayogo
Andana Aristyo Prayogo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis amateur

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, Penjurusan Public Relations – Universitas Muhammadiyah Malang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lembar Opini: Gangguan Jiwa para Penyerang Pemuka Agama

26 September 2021   20:00 Diperbarui: 26 September 2021   20:36 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.shutterstock.com/g/Sergeypykhonin

Banyak dari kita sudah tidak bisa berkomentar lagi, penyerangan terhadap Imam masjid dan pemuka agama terus berdatangan silih berganti. 

Bahkan kasus selama 3 tahun terakhir jauh melebihi kasus serupa yang terjadi selama satu dekade ini, daftar kasus penyerangan sebagaimana berikut:

1) Januari 2018, penyerangan serta penganiayaan kepada KH Umar Basri.

2) Februari 2018, penyerangan kepada Ustad Prawoto hingga mengakibatkan beliau meninggal dunia.

3) Maret 2018, pembacokan kepada Ulama NU Kyai Zaenuri.

4) Maret 2018 penyerangan kepada Ustad Abdurrahman di Depok.

5) April 2018, penyerangan kepada Imam masjid di Sidoarjo.

6) Juli 2020, penyerangan Kepada Imam masjid di Pekanbaru dilakukan sebanyak dua kali.

7) September 2020, pembacokan kepada Imam masjid di Sumatera Selatan.

8) September 2020, penusukan kepada Alm. Syekh Ali jaber.

9) September 2020, penyerangan kepada Imam masjid di cilegon.

10) September 2021, penembakan kepada Ustad Alex di Tanggerang.

11) September 2021, Penyerang kepada ustad Abu Syahid di Chaniago,Batam.

Dengan Banyaknya pengerangan yang terjadi timbul suatu pola sama yang terbaca, mayoritas pelaku (adalah) Orang gila, dari penyerangan sebanyak itu harusnya ada kemungkinan dikarenakan dendam, sakit hati, atau masalah personal antara pelaku kepada korban, dan lain sebagainya.

Dan jika memang benar mayoritas pelaku adalah orang yang memiliki gangguan kejiwaan, aparat kepolisian sebagai penegak keamanan dan hukum di negara indonesia ini, sudah menjadi kewajiban untuk menyelidiki asal mula keberadaan mereka dan mengapa mereka bisa menyerang sedemikian rupa kepada Imam masjid dan pemuka agama yang notaben posisi mereka sedang berada di mimbar, menjadi imam sholat, atau ditengah kerumunan. 

Yang sebagaimana kita ketahui, orang gila menyerang seseorang atau melakukan tindakan lainnya tanpa berfikir, dan bisa saja menyerang siapapun yang ada dihadapan mereka tanpa secara spesifik memilih target mereka, karena sudah sewajarnya orang gila melakukan sesuatu diluar akal pikiran maupun kesadaran mereka.

Semoga dengan kasus yang makin sering terjadi ini bisa menjadi hikmah bagi kita dalam meningkatkan kewaspadaan kita untuk melindungi para Imam dan Pemuka agama dilingkungan kita terhadap penyerangan yang semoga saja berkurang atau bahkan tidak terjadi lagi di waktu yang akan datang. 

Dan saya secara pribadi sebagai warga negara menaruh kepercayaan kepada Aparat kepolisian agar dapat membantu dan menyelidiki kasus penyerangan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun