Mamal! Begitu Muh. Akmal Almy biasa disapa. Namanya satu tahun terakhir cukup sering diperbincangkan, terutama di dunia sepak bola tanah air. Ia mulai santer jadi buah bibir pecinta si kulit bundar, setelah klub kebanggan masyarakat Sumsel, Sriwijaya FC pada tahun 2018, merekrutnya sebagai pelatih fisik.
Berkiprah di dunia sepak bola, tentu bukan perkara mudah. Tidak instan, butuh proses. Akmal, pada deretan nama coach Sriwijaya, tentunya tidak serta-merta hadir. Potensi dan keilmuannya, salah satu pertimbangan.
Kecintaan pria kelahiran 1987 ini dengan sepak bola, sudah terlihat sejak masih di bangku SMA. Muh. Akmal Almy bahkan dengan kenekatannya, menggelar turnamen sepak bola dengan dana pribadi, mengantar surat undangan sendiri, dan turut serta jadi wasit pada turnamen yang dihelatnya.
Dosen yang mengampuh mata kuliah Psikologi Olahraga dan Praktek Sepakbola Lanjutan di Univ. PGRI Palembang ini, dikenal luwes dan senang berbagi pengetahuan. Dimana saja, terutama pengetahuan sepak bola, ia tidak ragu membagi ilmunya.
Pada suatu kesempatan, saat ia memenuhi undangan rekannya, guru olahraga di Luwu. Sambil berbincang lepas di warkop de ruds (20/08/2019). Ia tidak berpikir panjang. "Begitu mendapat undangan jadi pemateri workshop latihan fisik, oleh teman-teman MGMP PJOK Kab. Luwu, saya langsung mengiyakan, ucapnya.
"Saya tergugah dan bangga dengan ide sahabat di Luwu. Menghadirkan guru-guru olahraga sekolah, baik SMP maupun SMA, bahkan ada dari kalangan umum, untuk berbagi pengetahuan latihan fisik pelatih sepak bola, nantinya akan diterapkan pada siswa, maupun pemuda disetiap klub, tutur putra Alimuddin Jamal itu penuh haru.
Mengajaknya kembali mengisahkan kendala yang ia hadapi kala melatih pemain-pemain bintang Sriwijaya FC. Putra kebanggaan ibu Mulyani Abidin itu, sejenak menghela nafas pelan. Menurutnya, bukan hal muda melatih pemain bintang, yang sudah punya segudang pengalaman di jagad sepak bola tana air.
Sebut saja Beta Gonzalves (madura utd), Esteban Viscarra (persib), Manucher Dzalilov (persebaya) serta Zulfiandi (timnas/madura utd). Eks pemain bintang yang pernah merumput, memperkuat pasukan Elang Andalas Laskar Wong Kito julukan Sriwijaya FC itu, punya cerita menarik bersama Akmal.
Penerapan kurikulum filanesia, teknik priodesasi atau dalam bahasa Spanyol dikenal dengan istilah rondo , dalam melatih, ia kisahkan pernah dikomplain, terutama dari pemain asing. Dengan tenang ia merespon protes para pemainnya.