Pada kesempatan kali ini, izinkan saya memperkenalkan diri. nama saya Noer Achmad Syahid Haq. Berasal dari Universitas Ahmad Dahlan di Yogyakarta jurusan Ilmu Komunikasi. Di sini, saya ingin menjelaskan tentang dampak positif dan negatif dari teknologi informasi dan komunikasi.
Teknologi merupakan salah satu aspek yang turut mempengaruhi setiap aktivitas, tindakan, serta perilaku manusia. Teknologi informasi dan komunikasi mampu mengubah pola hubungan dan pola interaksi antar manusia. Kehadiran teknologi ini merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Perkembangan teknologi yang cepat kadangkala membuat manusia tidak sempat untuk beradaptasi dengan kemajuan tersebut dan akibatnya terjadi anomi dalam masyarakat serta cultural lag.
Teknologi informasi dan komunikasi sebagai jawaban atas pemikiran manusia menjadi alat untuk membantu memecahkan persoalan yang ada. Dan diharapkan dapat menjadi fasilitator dan interpreter. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan dan perkembangan teknologi yang terus pada informasi dn komunikasi akan berdampak pada kehidupan sosial yang ada hingga mempengaruhi aspek yang lebih besar lagi yakni kebudayaan.
Beberapa dampak nyata dari keberadaan serta perkembangan teknologi informasi dan komunikasi antara lain:
Pertama, menciptakan kolonialisme. Kesenjangan akan selalu ada di muka bumi dan begitupun kesenjangan arus informasi yang ada. Munculnya teknologi komunikasi menyebabkan arus informasi dari negara maju ke negara berkembang adalah tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini menyebabkan masyarakat negara tertentu lebih banyak mengonsumsi informasi dari negara yang maju. Sehingga memungkinkan munculnya kolonialisasi. Bukan taktik imperialisme dalam penaklukan negara lain melalui akuisisi tanah dan wilayah, melainkan berupa penjajahan melalui arus informasi dan komunikasi.
Kedua,menciptakan ketergantungan. Dengan segala kemudahan yang diberikan oleh teknologi informasi dan komunikasi, maka masyarakat seolah dimanjakan oleh ketersediaan segala kebutuhanya. Sebagian besar masyarakat pengguna teknologi informasi dan komunikasi saat ini kian enggan untuk menggunakan alat-alat manual dan mulai meninggalkan pola-pola komunikasi interpersonal untuk alasan efektivitas dan efisiensi. Masyarakat semakin sulit melepaskan diri dari serba kecanggihan teknologi dan hal ini akan terus berlangsung dalam waktu lama dan kian membawa masyarakat ketergantungan pada pemanfaatan teknologi. Sesuatu yang berlangsung lama inilah yang menyebabkan perubahan kebudayaan pada suatu masyarakat. Misalnya adalah penggunaan jejaring sosial ataupun situs pertemanan melalui media internet yang sering dijadikan tolak ukur eksistensi seseorang.
Ketiga, perubahan sistem nilai dan norma. Perubahan tidak dapat luput dari dua sifatnya, konstruktif dan destruktif. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi serta pemanfaatannya, perubahan sistem dan norma pun tidak dapat dihindari. Perubahan konstruktif terjadi ketika pemanfaatan teknologi digunakan untuk hal baik, bersifat profesional dan berintegritas.
Artinya, penggunaan teknologi telah membawa kehidupan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik dan membangun. Namun itu haruslah didukung dengan tingkat pemahaman dan pendidikan tinggi. Jikalau tidak maka perubahan akan destruktif terjadi ketika pemanfaatan teknologi yang memberikan segala kemudahan telah sampai pada penyalahgunaannya. Misal, akses internet belum cukup membawa sebagian besar masyarakatnya pada kecerdasan intelektual. Malah, yang kerap terjadi adalah penyalahgunaan fasilitas tersebut seperti, pengaksesan situs yang berbau pornografi dan judi online.
Dampak desktruktif lainnya adalah pengaruh isu-isu dari media massa dapat dengan mudah menimbulkan kepercayaan dan pemahaman bagi khalayak.
Adapun dampak positif dari penggunaan teknologi informasi terhadap aspek sosial budaya adalah sebagai berikut:
a) Meningkatkan rasa percaya diri kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh.
b) Tekanan, kompetisi yang tajam, di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun, dan pekerja keras.
c) Keefektifan biaya dan waktu. Misalnya saat mengajar, kini telah ada teknologi pembelajaran secara online, jadi guru atau dosen tidak perlu repot untuk datang ke sekolah atau kampus, cukup menerangkan pelajaran lewat media internet kepada anak muridnya.
d) Masyarakat tidak perlu lagi membeli koran untuk mengetahui informasi mengenai berita, cukup dengan membuka internet, kita sudah dapat membaca berita melalui media online, dan tidak mengeluarkan biaya.
e) Semakin berkembangnya daya pikir individu dalam suatu bidang, baik dari segi ekonomi, politik, pendidikan, dan lain sebagainya.
f) Kemampuan individu dalam mencari dan mengumpulkan data untuk bahan diskusi dapat mereka dapatkan dengan cepat dan akurat melalui media berbasis teknologi.
Adapun dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi terhadap aspek sosial budaya adalah sebagai berikut:
a) Kenakalan dan tindak penyimpangan dikalangan remaja dengan mengakses situs porno, dan oknum-oknum yang menggunakan media facebook, twitter, dll.
b) Melemahkan rasa gotong-royong dan saling tolong- menolong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.
c) Manusia menjadi malas. Karena telah dimanjakan oleh teknologi, sehingga kita tidak perlu repot bertemu dengan seseorang. Dengan teknologi, kita tetap dapat bertatap muka meskipun tidak bertemu dengan orang tersebut.
d) Berkurangnya sosialisasi karena kurang proses tatap muka atau face to face karena pesatnya perkembangan alat komunikasi, hal ini dapat menyebabkan komunikasi menjadi hampa.
e) Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis.
f) Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris artinya semakin mudahnya tindak kejahatan dalam melakukan tindak kriminalitas.
g) Seseorang yang terus menerus bergaul dengan komputer akan cenderung menjadi seseorang yang individualis.
h) Maraknya cyber crime yang terus membayangi seperti carding, ulah cracker, manipulasi data dan berbagai cyber crime yang lainnya, sehingga menyebabkan timbulnya rasa takut yang berlebih pada sikap serta mentalnya.
Satu hal yang pasti, interaksi anak dan komputer yang bersifat satu (orang) menghadap satu (mesin) mengakibatkan anak menjadi tidak cerdas secara sosial.
Penyalahgunaan media teknologi sebagai sarana pencarian yang tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan. Hal tersebut dapat membentuk kebudayaan yang rendah akan moral dan sumber daya manusia yang bobrok dan tak berkualitas sedikitpun.
kemajuan teknologi telah memberikan sumbangan yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat modern. Sumbangan itu antara lain dapat dikemukan sebagai berikut: pertama, mendorong tingginya peradaban manusia, Kemajuan tekonologi informasi terutama satelit televisi dan internet telah mendorong semakin tingginya peradaban umat manusia. Dewasa ini ada sekitar 739.721.856 orang pengguna internet di seluruh dunia. Di Indonesia saja diperkirakan sudah melebihi 40.000.000 orang pengguna. Demikian juga satelit televisi sudah bertaburan di ruang angkasa. Kemajuan teknologi komunikasi satelit dan internet tersebut telah mendorong hidup manusia menjadi lebih dinamis dan kreatif untuk melahirkan gagasan-gagasan cemerlang untuk kemajuan. Daya pikir dan daya cipta umat manusia akan terus berkembang, sehingga pergesaran nilai-nilai budaya tidak dapat dihindarkan.
Kedua, masyarakat mengetahui informasi global, berkat kemajuan teknologi informasi, masyarakat dapat mengetahui informasi yang bersifat global. Seseorang dengan mudah dapat mengetahui informasi apa saja yang diinginkannya dalam waktu yang sangat singkat. Cukup menekan HP yang mempunyai perisian internet, atau menekan mouse sebuah komputer yang mempunyai akses dengan internet, atau dengan cara memencet remote televise. Manusia yang beridam di rumah dapat menyaksikan segala peristiwa yang terjadi di dunia melalui jendela media massa atau telekomunikasi. Sehingga lahirlah istilah global village atau perkampugan sejagat, dimana dunia dirasakan semakin kecil. Namun disisi lain, ternyata masih banyak di antara manusia terutama yang tinggal di desa, belum dapat menggunakan teknologi informasi modern itu. Sebab di sana tidak dapat menggunakan HP, juga tidak ada komputer, tidak ada televisi dan transmisi.
Ketiga, tingginya laju transformasi sosial, kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang dicapai manusia saat ini telah memberikan kemudahan dan kecepatan untuk menjalin hubungan antara satu sama lain. Jarak tidak lagi menjadi hambatan untuk berkomunikasi. Setiap peristiwa atau informasi yang terjadi di belahan dunia luar dapat diakses manusia secara cepat di berbagai tempat. Di samping jarak yang terasa semakin dekat, masyarakat juga semakin banyak mempunyai pilihan sarana atau media untuk mendapatkan informasi. Cepatnya arus informasi dan banyaknya jenis media massa dapat digunakan manusia, dapat mengantarkan mereka kepada transformasi sosial yang cukup tinggi. Lajunya arus informasi sekarang ini bukan lagi hanya menyangkut jumlah, tetapi juga jenis dan kualitas informasi dalam berbagai aspek. Sehingga di samping informasi yang bersifat positif, banyak juga informasi yang tidak bermanfaat sama sekali, bahkan cenderung merusak masyarakat. Sehingga akhir-akhir ini timbul semacam kecemasan informasi di kalangan masyarakat, akibat informasi yang cukup banyak dan tidak mampu diawasi dan dikendalikan.
Keempat, terjadinya perubahan gaya hidup masyarakat, kemajuan teknologi yang semakin canggih memberi kemudahan dan kebebasan bagi masyarakat untuk mendapatkan berbagai jenis informasi yang diinginkannya. Seseorang dengan mudah dapat memperoleh informasi terbaru yang terjadi di belahan dunia ini. Mereka juga dapat mengetahui berbagai budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat lain. Budaya dan nilai-nilai tersebut sebagian sudah jelas berbeda dengan budaya dan nilai-nilai yang mereka anut. Akibatnya terjadilah perbenturan budaya, bahkan penetrasi budaya, sehingga dengan sengaja atau tidak sengaja, seseorang dapat terpengaruh dengan budaya dan nilai-nilai yang berasal dari luar. Pada gilirannya terjadilah perubahan gaya hidup, termasuk kesamaan model pakaian, samapi kepada kesamaan jenis minuman dan makanan.
Terkait dampak penggunaan teknologi ini. Beliau mengemukakan bahwa dalam banyak hal dan cara teknologi dapat menyederhanakan kehidupan manusia, namun teknologi juga dapat menumbuhkan kelas sosial (orang kaya) baru,Â
yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Suatu masyarakat yang lebih informed yang dapat membuat respons manusia terhadap peristiwa dan kecenderungan.
b) Susunlah tahapan itu lebih konkret dari yang sangat kompleks ke yang sangat sederhana.
c) Meningkatnya multitugas.
d) Jaringan global.
e) Menciptakan lingkaran sosial.
f) Harganya murah.
g) Memperbesar spesialisasi dalam pekerjaan.
Dengan kata lain, teknologi membuat hidup manusia juga kian rumit, misalnya:
a) Polusi merupakan suatu masalah yang serius ketika kita harus berhadapan dengan tekonologi maju.
b) Meningkatnya teknologi trasnportasi membawa timbulnya berbagai dampak.
c) Demam teknisisme membuat hidup kita tidak lengkap.
d) Bentuk-bentuk baru membahayakan keadaan kita, sama juga dengan memiliki teknologi baru, sama dengan ada generasi reactor nuklir pertama.
e) Bentuk baru hiburan misalnya video games dan akses internet dapat memungkinkan peluang efek sosial, misalnya pada tampilan akademik.
f) Peningkatan peluang beberapa penyakit dan ketidakaturan, kegemukan.
g) Pemisahan sosial, interaksi tatap muka berkurang, teknologi meningkatkan untuk bicara dengan orang lain serba cepat.
h) Pengangguran terstruktur.
i) Perubahan iklim antroprosentrik.
Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, diperlukan langkah-langkah penyelesaian yang sekaligus berfungsi sebagai prasyarat keberhasilan penerapan TIK dalam pembelajaran. Terdapat beberapa persyaratan agar dapat menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, yaitu tersedianya sarana prasarana yang menunjang pembelajaran berbasis TIK. Lebih lanjut dijelaskan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam menerapkan pembelajaran berbasis TIK yaitu sebagai berikut:
1. Guru dan siswa harus memiliki akses terhadap teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan. Ini berarti sekolah harus memiliki sarana prasarana yang memadai yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi, seperti tersedianya komputer/laptop, jaringan internet, laboratorium komputer, peralatan multimedia seperti CD, DVD, dan infocus.
2. Harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi guru dan siswa. Materi-materi ini dapat berupa materi pembelajaran interaktif yang berbantuan computer/laptop, seperti CD, dan DVD dalam pembelajaran interaktif.
3. Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital dalam kegiatan belajar mengajar agar tercapai Standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
4. Harus tersedianya anggaran atau dana yang cukup untuk untuk mengadakan, mengembangkan dan merawat sarana prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut.
5. Dan yang tidak kalah penting adalah, adanya kemauan dan dukungan dari semua pihak, dalam hal ini kepala sekolah, guru, dan peserta didik untuk menerapkan pembelajaran dengan dukungan teknologi komunikasi dan informasi tersebut.
Jadi kesimpulannya yaitu Teknologi Komunikasi dan Informasi adalah aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang digunakan manusia dalam mengalirkan informasi atau pesan dengan tujuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan manusia (aktivitas sosial) agar tercapai tujuan komunikasi. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi sendiri telah menimbulkan dampak dan pengaruh terhadap budaya pada masyarakat, baik berupa dampak positif maupun dampak negatif. Salah satu aspek kehidupan yang paling terpengaruh dengan perkembangan ini adalah aspek kebudayaan masyarakat yang sedikit demi sedikit mengalami pergeseran. Produk dari teknologi komunikasi dan informasi adalah media massa dimana saat ini berkembang secara cepat dan konstan, dalam sisi lainnya, hal ini menggugah kita untuk melihat media sebagai pusat orientasi budaya bagi kapitalisme moden Barat. Dengan begitu, maka Imperialisme budaya boleh dilihat sebagai pusat dari media dengan berbagai cara, baik dengan mendominasi media budaya (teks, praktik-praktik), maupun dengan penyebaran budaya secara global. Adanya media sosial telah mempengaruhi kehidupan sosial dalam masyarakat. Perubahan- perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial dan segala bentuk perubahan- perubahan pada lembaga- lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Perubahan sosial positif seperti kemudahan memperoleh dan menyampaiakan informasi, memperoleh keuntungan secara sosial dan ekonomi. Sedangkan perubahan sosial yang cenderung negatif seperti munculnya kelompok--kelompok sosial yang mengatasnamakan agama, suku dan pola perilaku tertentu yang terkadang menyimpang dari norma -- norma yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H