Mohon tunggu...
Ancel Moho00
Ancel Moho00 Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Perempuan

Fakultas Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hakikat Sastra Anak

4 Mei 2021   13:20 Diperbarui: 4 Mei 2021   13:45 2521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di dalam sastra pasti bebrbicara tentang kehidupan, tentang persoalan hidup manusia, kehidupan di sekitar manusia, yang semuanya itu diungkapkan dengan cara dan bahasa yang khas.

Sastra selalu bersifat menawarkan dua hal, yaitu kesenangan dan pemahaman.

Kesenangan tersebut muncul karena sastra itu menampilkan cerita yang menarik,yang bisa mengembangkan fantasi, dan menghibur para pembaca.

Pemahaman di sini berkaitan dengan tampilan persoalan kehidupan dalam sastra. Eksplorasi kehidupan dalam  sastra akan menambah pemahaman pembaca pada kehidupan nyata.

Sastra pada hakikatnya adalah citra atau gambaran kehidupan (image of life), yaitu tentang penggambaran secara konkret tentang model-model kehidupan manusia.

Sastra adalah metafora.Kehidupan (methapor for living), yakni model-model kehidupan dalam sastra merupakan kiasan, simbolisasi, dan perbandingan dari kehidupan sesungguhnya.

Pada dasarnya karakteristik sastra tersebut di atas berlaku untuk semua jenis sastra, termasuk sastra anak.

Biasanya Pemasalahan yang segera muncul ialah:apa dan bagimana karakteristak anak.

Hakikat Sastra Anak,yaitu:
1.Pemasalahannya yang muncul adalah: apa dan bagimana karakteristak anak.
2.Apa perbedaan antara sastra anak (children literature) dan sastra dewasa (adut literature)
3.Karya tersebut dalam jangkauan anak:
citraan dan metafor yang dikisahkan berada dalam jangkauan anak tentang aspek emosi, perasaan, pikiran syaraf sensori, dan pengembangan moral diekpresikan dalam bentuk kebahsaan yang dapat dipahami oleh pembaca anak-anak.
4.Anak sebagai pusat penceritaan tentang isi/kandungan dan cara penyampaian cerita dapat dijangkau oleh pengetahuan dan pengalaman anak sesuai dengan perkembangan psikologis dan psikis
menempatkan sudut pandang anak sebagai pusat penceritaan (children's books are books that have the child's eye at the center)
4.Keterbatasan isi dan bentuk pada sastra anak yaitu anak dan dewasa berbeda, bukan pada hakikat kemanusiaan melainkan pada tingkat pengalaman dan kematangan.

Sekian teman-teman!!

Terimakasih sudah membaca.

Semoga bermanfaat.

BiodataPenulis:

Nama: Ancel Alwindar Moho

Mahasiswi Universitas Pamulang

Fakultas Sastra Indonesia

Umur 20 tahun

Wa:081315756294

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun