[caption caption="Sebastian Salang"][/caption]
Sebastian Salang, seorang aktivis sekaligus pengamat politik yang ingin maju menjadi calon bupati Manggarai Tengah terpaksa harus mengakhiri perjuangannya. Ia menolak untuk melanjutkan pencalonanya bukan karena tidak ada masyarakat yang mendukung, namun ia menolak jika harus membayar partai agar lolos seleksi.
Berikut pernyataan Sebastian Salang kepada relawan, pendukung dan simpatisanya di fanspagenya
Bapak/i, Tim sukses, Relawan, pendukung, simpatisan yg saya cintai dan banggakan. Tks atas segalanya.
Saya tdk bisa melukiskan bagaimana perasaan saya saat ini, atas kebersamaan, ketulusan, pengorbanan, semangat, dan komitmen kita semua selama proses sampai saat kita memutuskan utk tidak melanjutkan proses pilkada.
Saya harus buat keputusan spt ini, menghentikan prosesnya dan Menolak transaksi, menolak membayar partai demi ambisi, mengejar kekuasaan dg jalan pintas. Mungkin anggota tim, relawan, pendukung dan keluarga kecewa, marah dan tdk terima karena tidak ikut pilkada. Tetapi itulah harga yg hrs di bayar dg sikap dan pilihan ini. Maafkan saya atas semua ini.
Disisi lain mungkin ada yg tertawa, sinis, melecehkan dan merasa puas ketika kita tdk ikut. Ini Pahit buat saya dan kita semua. Tetapi satu hal saya minta kita jangan malu dan merasa kalah karena memilih jalan ini.
Tetapi pilihan ini dengan sadar kita ambil demi nilai yg diyakini dan niat tulus utk mengabdi. Kita tdk sedang memburuh kekuasaan, jabatan, apalagi harta.
Seperti janji saya diawal, apabila partai minta bayar saya akan menolak dan memilih mundur dr pencalonan dan akan disampaikan kepada publik. Janji itu saya tepati dan satu dua hari kedepan saya akan umumkan ke publik. Mengapa kita tdk ikut pilkada. Semuanya akan dijelaskan. Kita memberi pesan kepada bangsa ini, ditengah sikap pragmatis partai, politik penuh transaksi dan manusia2 yg haus kekuasaan dg membayar, kita berdiri tegak utk melawan semua itu. Di tengah pesimisme publik dlm proses pilkada ini, masih ada org seperti kita yg tidak goyah dg prinsip dan nilai yg kita yakini.
Salam hormat saya buat kita semua. Mungkin kita gagal meraih kekuasaan tapi kita menang dalam membela nilai yg kita yakini. Maaf atas segalanya. Hanya kata terima kasih yg mampu saya ungkapkan utk melukiskan segala yg luar biasa yg telah kita jalani bersama.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H