Berdasarkan survey yang telah kami lakukan, hanya terdapat sekitar 3% tau Samawa (generasi Samawa) yang mengenal serta paham akan Satera Jontal, 10% persen hanya pernah mendengar, dan sisanya 87% persen tidak tahu sama sekali. Miris? Tentu amat sangat.
Berawal dari berbagai pangkal persoalan dan realita yang ada, penulis dengan seorang sahabat akhirnya menginisasi sebuah langkah sadar budaya literasi yakni Sumbawa Script Campaign bertajuk Satera pada awal tahun 2018 lalu. Dimana gagasan ini dikemas bertujuan untuk mengajak serta mengkampanyekan literasi tana' Samawa.
Ternyata, Campaign kami ini membawa angin segar. Banyak dari para muda - mudi lokal terlihat antusisas dengan hadirnya Local Satera dan akhirnya tertarik mempelajari dan mengenal lebih dalam menyoal budaya literasi ini. Kami bukanlah budayawan atau pakar dibidang literasi Samawa, tapi inisiasi ini semata-mata kami dedikasikan bagi siapa saja yang ingin dan tersadar bahwa segala sesuatu yang dikecap saat ini merupakan hasil dari kejayaan literasi terdahulu.
Sebagai langkah nyata untuk mulai menggaungkan kembali nama Satera Jontal, kami menyediakan sebuah wadah yang berisi konten dan menyajikan beberapa santapan literasi Satera Jontal (Instagram: @localsatera).
Tak banyak yang ingin kami tuai dari inisiasi ini, melainkan untuk menyengarkan serta membuka cakrawala berpikir generasi penerus khususnya para penutur asli dari ujung barat hingga ujung timur daerah Sumbawa. Karena, Tanah kelahiran seluas langit. Sejauh manapun kita melangkah, kita tetap berteduh dibawahnya.
Semoga melalui campaign ini, tana' Samawa (Sumbawa) tidak hanya dikenal karena alamnya yang elok, tetapi juga terdapat sisi sejarah budaya literasinya yang patut dibanggakan.
Dengan budaya kita melangkah,
Dengan Satera kita terarah !!
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H