Mohon tunggu...
Fancawati Rahman
Fancawati Rahman Mohon Tunggu... Guru - Fancawati

Mahasiswa Magister Management Pariwisata 📍Warszawa, Poland | Sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Tumis Kangkung di Musim Salju

13 Oktober 2019   23:29 Diperbarui: 13 Oktober 2019   23:32 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makanan adalah satu dari kebutuhan yang memang sudah terpaketkan pada diri manusia. Percayalah, kemanapun kaki ini melangkah, lidah saya selalu rindu masakan Indonesia.

Semenjak awal memulai kuliah di luar negeri, saya sudah dibayangi pikiran berbagai kekhawatiran dari segi makanan. Seperti kebanyakan orang bilang, kalau berkunjung ataupun menempuh pendidikan di luar negeri pasti akan merasakan sensasi yang berbeda, tak terkecuali dalam hal makanannya. Jelas!! Karena kita mempunyai selera yang berbeda-beda.

Jujur, saya adalah pecinta kuliner dengan bumbu dan rempah-rempah yang legit di lidah. Rasanya tak nikmat jika tak begitu tajam. Namun pada satu titik, pola kebiasaan pasti akan mengalahkan tingkat selera. Apalagi jika akan tinggal dalam jangka waktu yang cukup lama.

Seiring berjalannya waktu, saya mulai beradaptasi dengan citarasa Eropa, khususnya Polandia. Sejauh pengamatan saya,  orang-orang Polandia secara umum lebih menyukai makanan yang tidak pedas, tidak terlalu asin, dan cendrung asam.

Dan benar adanya, garam di Polandia tidak seasin garam yang ada di dapur rumah saya. Haha, pun cabenya. Mereka kebanyakan menggunakan Paprika yang jika tercicipi lidah saya bagaikan memakan anggur merah yang tak ada pedas-pedasnya.

Tapi yang namanya rindu tetaplah sulit untuk dibantahkan, apalagi dinginnya suhu Eropa seakan membuat selera makan saya kian meningkat. Tinggal di Eropa memang mengajarkan saya pada banyak hal. Termasuk lebih disiplin mengatur pola makan.

Kali ini yang saya rindukan adalah makanan dengan rasa yang begitu menggeliat lidah dengan khasnya yang gurih dan sedikit pedas. Apalagi kalau bukan tumis kangkung.

Terbukti jika pada musim dingin, tubuh manusia lebih cepat menghabiskan energi dari biasanya. Saat sendiri termenung ditemani pemadangan buliran putih salju dari sudut jendela, kadang saya didatangi khayalan sedang menyantap hangatnya Bakso, lezatnya Mie Ayam, dan nikmatnya nasi hangat dilumuri tumis kangkung.

Jika sudah begitu, lalu bagaimana? Jawabannya adalah bergegaslah ke dapur!! Saya tidak ingin mengkhayal lagi akan ada gojek yang bisa di listkan orderan beradasarkan imajinasi, atau misalkan menemui street food yang menjual lalapan yang bisa saya jumpai disetiap jalan setapak di Indonesia.

Syukurnya di Polandia, meskipun langka, saya masih bisa menemukan bahan-bahan dasar makanan khas Indonesia. Jadi jika suasana musim salju penuh khalayan makanan yang berterbangan di otak, saya bisa langsung merealiasasikannya.

Saya lalu mencoba meracik senikmat mungkin tentunya dengan berburuh bahan makanan terlebih dahulu di market yang menyediakan bahan-bahan makan Indonesia. Saya pernah tuliskan di Solusi Jika Homesick di Warsawa.

Dulu saya pikir akan sulit mengobati rasa rindu yang menghampiri lidah ini, ternyata tidak. Buktinya saat ini saya masih bisa menikmati Tumis Kangkung di Musim Salju. 

Poland, 13 Oktober 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun