Mohon tunggu...
Anastasia Sundari
Anastasia Sundari Mohon Tunggu... TKI -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Darimu Paulo Coelho [Part 1]

18 Juni 2016   15:44 Diperbarui: 25 Juni 2016   11:09 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu silam,dari salah satu karya Paulo Coelho yang berjudul "Sebelas Menit" aku terhpnotis dengan bahasanya yang jujur dan kaya akan makna.Setiap kalimatnya seakan mengandung karya baru yang baik untuk direnungkan.Walau cerita itu membicarakan tentang kehidupan seorang wanita dengan dunia malam,namun aku sama sekali tidak terangsang untuk masuk kedalam cerita erotisnya,namun aku masuk kedalam kalimat per kalimat yang digunakan dalam cerita itu.Ini ada beberapa kalimat yang membuatku sejenak termenung dan brfikir.

@Kebebasan hanya eksis kalau ada Cinta.

Aku yang saat ini terkurung dalam raga yang tidak bebas dan terikat dalam pekerjaan yang monoton dan jauh dari kata bebas secara fisik,merasa mendapat satu semangat.Selama aku memiliki cinta,aku bisa" bebas",aku akan mendapatkan kebebasan.Entah cinta dr sahabat,keluarga yang jauh disana,dan juga cinta dari Sang Pemilik Cinta,Tuhan.

@Orang yang memberikan dirinya sepenuhnya,orang yang merasa paling bebas,adalah orang yang mencintai dengan sepenuh hatinya.

Sekali lagi Cinta disebut...hehe.Ketika kita sedang jatuh cinta,pasti dunia serasa sangat indah,waktu berjalan dengan sangat pelan,bibir penuh senyum,dan hati penuh dengan bunga yang berwarna warni..eeaaa.nhaa saat itulah kita merasa paling bebas,walau mendapat teguran dr boss,apalagi omelan dari orang tua,itu semua seolah seperti puisi yang menghiasi hati yang penuh bunga tadi.The power of love:)

@Kuharap masa ini berlalu cepat,sehingga aku bisa melanjutkan pencarian diriku.

Masa saat ini memang masa yang tak mudah bagiku.Dimana aku harus mencurahkan separuh waktuku untuk bekerja yang mana jauh dari kata bebas secara fisik.Mengaharapkan waktu yang ingin segera berlalu,terkadang seperti terlalu lama.Semakin diharapkan,semakin lama.Namun itulah hakikat pekerjaan.Aku harus mencintai anugerah dr Tuhan ini demi kelangsungan hidupku.Dan kuanggap ini adalah proses pencarian diriku.Harus berani dan mau untuk diproses supaya nanti berhasil menjadi lebih baik.

@Itulah pengalaman kebebasan yang sesungguhnya,mempunyai hal yang paling penting didunia,tanpa memilikinya.

Apa sih hal yang paling penting didunia ini? Harta,kedudukan atau posisi,jabatan,nama,suami,istri,anak,dan kawan-kawannya?apakah itu semua?ataukah cinta,bakat,kebahagiaan,teman,dll?ataukah keperawanan,keperjakaan,kesucian?ataukah iman?Renungkanlah.....

@Waktu ternyata eksis dalam dua dimensi berbeda,tergantung keadaan pikiran orang yang bersangkutan.

Ya itu juga saya mengiyakannya.Ketika kamu bahagia,sedang jatuh cinta,sedang dilamar,lamaran diterima,atau menang undian,dipuji boss,naik jabatan,tender sukses,dll waktu akan berjalan dengan sangat cepat.Namun kita seolah enggan waktu itu berjalan cepat dan berharap lebih lama dalam kebahagiaan itu. Dan sebaliknya,ketika ditinggal kekasih menikah dg W/L lain,lamaran ditolak,dimarahi boss,turun jabaran dll,terkadang kita susah move on dan waktu seakan berjalan sangat lambat. 

Dan sering kita menggerutu,kenapa waktu terasa sangat lama...nha nha nha...maka dari itu,pandanglah segala sesuatu dari beberapa sudut pandang yang berbeda.Lihatlah kebahagiaan sebagai hal yang patut disyukuri dan tidak perlu terlalu berlebihan merayakan kebahagiaan itu,sebaliknya dengan ketidakbahagiaan,jangan berlarut-larut dalam bersedih.Dibalik kesedihan pasti ada hal yang Tuhan sediakan untuk kita pelajari...

@Selalu ada saat yang tepat untuk mengakhiri sesuatu.

Ada awal dan ada juga akhir.ALFA dan OMEGA....sering kita berada pada situasi yang tidak mudah.Masuk kedalam peradaban yang salah,masuk kedalam sistem yang rancu,namun kita enggan untuk segera mengakhiri dan menarik diri dari situasi itu,kita sering menunggu waktu yang tepat."

Ahh,nanti saja,saat ini waktunya blm tepat",bulan depan saja,,habis ini itu dll...kita sering menunda keluar dari situasi yang kurang disukai dan lebih memilihmenunggu waktu yang tepat,sementara kita tidak tahu dengan pasti kapan waktu yang tepat itu.Jika kita berani bertindak dan ingin mengakhiri segala sesuatu,setiap waktu adlah waktu yang tepat,Selalu ada waktu yang tepat..jangan menunda terlalu lama dan segera laksanakan..just do it..:)

@Menahankan kesepian dalam diam,mencoba membenarkan segala yang dia lakukan,pura-pura tampil tegar,padahal sebenarnya dia merasa lemah atau tampil lemah saat dia sebenarnya sedang merasa kuat.

Kesepian adalah saat yang paling berat.Udah kesepian,ditahan pula..pasti sangat sakit rasanya..namun malah bersembunyi dibalik topeng ketegaran dn juga terkadang pura-pura lemah.. Tidak sedikit orang yang mengalami kesepian namun pura-pura tegar dan kuat. Buktinya..aku sndri pernah mengalaminya...heheh..tapi semakin hari aku belajar untuk jujur dengan diri sendri.

Tidak perlu bertopeng,disaat kesepian melanda,segera menyalurkannya ke hal-hal yang bermanfaat.Entah itu berolahraga,mengundang beberapa teman kerumah,jalan-jalan,dll.Intinya tidak berlari dari kesepian,tetapi mengalahkan kesepian itu dengan sesuatu yang bermanfaat.Baik bg diri sendiri maupun bagi orang lain.Mungkin juga kita bisa menghibur teman yang kelihatannya sedang kesepian juga..heheh dg saling menghibur,dijamin dehh kesepian kita akan berkurang.yang ada rameeee......

Okwelahhh ini dulu beberapa kata yang menggugahku didalam salah satu karya Paulo Coelho...nantikan di Part 2...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun