Mohon tunggu...
Anazkia
Anazkia Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Fansnya Anuar Zain, suka baca buku, suka baking, acap berkicau pendek di Twitter @anazkia dan kadang di anazkia.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gowes and Charity Bersama Yayasan Indah Berbagi

12 Agustus 2023   15:48 Diperbarui: 12 Agustus 2023   15:56 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, bersepada adalah olahraga yang menyehatkan tubuh dengan biaya yang terjangkau, selain itu juga memiliki manfaat merelaksasi pikiran. Selain itu, bersepeda juga merupakan olahraga yang ramah lingkungan karena dapat mengurangi polusi udara.

Kedua, kegiatan charity merupakan tindakan positif untuk mengekspresikan rasa syukur kita terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

Ditemui di saung makan yang baru didirikan, pendiri YIB berbincang santai bersama kami. Kang Ade, begitu ia mengenalkan diri. Ditanya oleh Mas Sato, ketua Blogger Crony kenapa mendirikan YIB tidak di tempat strategis dengan bijak Kang Ade menjawab,

"Awalnya, kami mendirikan lembaga ini terinspirasi dari banyak lembaga yang sudah ada. Tetapi, kami lihat tidak banyak berdampak kepada lingkungan. Misalnya, ada sebuah rumah, menampung anak yatim. Sudah, kegiatannya hanya itu. Padahal, potensi kebaikan itu sangat banyak. Kenapa dibatasi pada sejumlah orang?"

Di tahun 2018, kedua orang tua Kang Ade memberikan wakaf kepada anak-anaknya. Dari situ, kesemua saudara Kang Ade bersepakat untuk menjadikan wakaf yang diberikan oleh orang tuanya menjadi wakaf produktif. Kemudian dijadikan lembaga. Mereka juga sepakat, lembaga yang dimiliki harus memiliki dampak positif bagi sekitarnya.

"Dulu, yang datang ke sini pasti membawa oleh-oleh coklat", ujar Kang Ade ketika menceritakan awal mula keberadaan yayasan di kampungnya. Di kepala kami, terlintas di desa Jabon Mekar dulunya memiliki kebun coklat yang sangat luas. "Tanah. Jalannya dipenuhi dengan tanah coklat yang lengket." Terangnya lagi sambil tersenyum.

Kami semua tertawa.

Sejak awal pendirian lembaga, komitmen Kang Ade dan saudara-saudaranya tidak menjadikan lembaga sebagai penyangga kehidupan mereka. Tetapi, merekalah yang menghidupi lembaga. Berangkat dari niat tersebut, ia mulai mengajak teman-teman terdekatnya untuk terlibat. 

Baginya, lembaga yang dimiliki bersama saudara-saudaranya itu adalah sebuah jembatan. Jembatan kepada yang berhak menerima, dan lembaga sebagai perntara. Jangan sampai ada yang ditahan, karena bagi Kang Ade, yang sudah disampaikan oleh donatur bukan menjadi haknya atau keluarganya.

Lima tahun YIB sudah berdiri. Dan keberadaan YIB di desa Jabon Mekar sudah banyak membawa perubahan. Jika dulu orang yang datang ke sana pulang membawa oleh-oleh coklat di kaki, maka kedatangan saya di Sabtu lalu membawa oleh-oleh yang membekas di hati. Betapa, kebaikan dari hati yang dirikan oleh Kang Ade dan saudara-saudaranya sangat banyak manfaatnya.

Setelah makan siang, di antara semilir angin tengah hari yang sesekali singgah di saung, Kang Ade menceritakan satu demi satu dengan detail bermulanya YIB berdiri. Dengan segala rintangan dan kesulitan, berkah YIB hari ini bisa dirasakan. Pemberdayaan masyarakat sekitar. Baik dari segi ekonomi, pendidikan, juga pengelolaan sampah di lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun