Mohon tunggu...
Anazkia
Anazkia Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Fansnya Anuar Zain, suka baca buku, suka baking, acap berkicau pendek di Twitter @anazkia dan kadang di anazkia.id

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Piknik Buku dan Wacana Baru

11 Juli 2019   02:35 Diperbarui: 11 Juli 2019   02:38 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebelum pulang foto dulu, karena tumben-tumbenan yang datang banyak/Dokpri

Tentunya, tak semua dari kami paham apa itu ecobricks. Bahkan, saya sendiri. Dengan kemampuan yang masih sangat terbatas hasil googling dan melihat teman, saya sudah memulai membuat ecobricks pada pertengahan Ramadan lalu. Berbagai group dan forum mengenai ecobricks saya ikuti, pun tak sekali dua kali melihat tutorialnya di youtube.

Saya pribadi, sudah agak lama mengenal ecobricks. Tapi ragu untuk ikut membuatnya. Karena saya sendiri belum tahu akan diapakan setelah membuat ecobricks nantinya. Sampai akhirnya saya mengubah mindset, setelah awal Ramadan lalu membuat target untuk mengurangi penggunaan sampah plastik pada diri sendiri dengan selalu membawa botol minuman dan tempat makan, akhirnya mengantarkan saya untuk memulai belajar ecobricks. 

Juga, tak luput dari unggahan salah seorang teman mengenai komunitasnya di mana enam botol ecobricks berukuran 600 ml air mineral dengan berat 200 gram bisa ditukarkan dengan 1 tumbler.

Bagi saya bukan perihal tumblernya. Tapi seperti menemukan ke mana akan saya kirim setelah membuat eocbricks.

Nah, di Piknik Buku hari itulah kami membicarakan bagaimana caranya setelah membuat ecobricks nanti ada nilai guna. Bukan hanya diganti dengan tumbler nantinya.

Koleksi ecobricks pribadi/Dokpri
Koleksi ecobricks pribadi/Dokpri

Salah seorang dari kami yang aktif mengelola Rumah Baca di kampungnya,  aktif menggerakkan Bank Sampah. Rumah Baca yang ia beri nama Sanggar Wuni Kreasi itu juga memiliki tempat membuat kerajinan kayu dari bekas limbah  drum untuk dijadikan meja kursi. Dengannya, kami berharap bahwa nantinya ecobricks yang dikumpulkan akan menghasilkan benda yang tepat guna. 

Bagaimana pun, tidak menggunakan sama sekali plastik adalah hal yang sangat sulit. Tapi setidaknya ada hal yang kecil yang bisa kami lakukan, dengan mulai menguranginya. Minimal, dari diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun