Mohon tunggu...
anaya salsabila
anaya salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nativisme

4 November 2024   13:32 Diperbarui: 4 November 2024   13:34 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nativisme

Nativisme adalah aliran pemikiran yang berpendapat bahwa kemampuan atau keterampilan tertentu sudah tertanam dalam otak sejak lahir. Teori ini menyatakan bahwa perkembangan seseorang dipengaruhi oleh faktor bawaan atau warisan gen dari orang tua. Aliran ini berlawanan dengan empirisme yang berpendapat bahwa kemampuan manusia diperoleh melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Tokoh aliran ini adalah Immanuel Kant. Teori nativisme adalah aliran dalam pendidikan yang berpendapat bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh faktor bawaan atau gen orang tua, bukan oleh faktor luar. Contoh dari teori nativisme adalah:

1. Jika seorang ayah pintar, putranya mungkin juga pintar.

2. Manusia dilahirkan dengan kemampuan untuk memahami bahasa, yang dipercaya ada dalam gen manusia.

Beberapa kelebihan teori nativisme adalah: Mendorong perwujudan diri sebagai manusia berkompetensi, Membantu manusia dalam penentuan dari sebuah pilihan, Mendorong perkembangan potensi diri manusia.

Teori nativisme pertama kali dikemukakan oleh Noam Chomsky, seorang ahli bahasa dan filosof asal Skotlandia, pada tahun 1959.

Prinsip teori nativisme adalah:

1. Setiap bayi yang lahir memiliki potensi bawaan, seperti bakat dan kecerdasan.

2. Pertumbuhan dan perkembangan seseorang berjalan beriringan dengan potensi yang dimilikinya.

Berikut adalah beberapa hal yang berkaitan dengan nativisme:

1. Asal kata nativisme adalah natives yang berarti terlahir.

2. Tokoh utama aliran nativisme adalah Arthur Schopenhauer, seorang filosof Jerman yang hidup pada tahun 1788-1880.

3. Tokoh lain yang mendukung aliran nativisme adalah Frans Josseph Gall (1785-1825), Plato, dan Descartes.

4. Teori nativisme menyatakan bahwa perkembangan individu diatur oleh faktor genetik. Misalnya, jika seorang ayah pintar, maka putranya juga mungkin pintar. 

5. Teori nativisme juga menyatakan bahwa manusia memiliki kemampuan bawaan untuk memahami bahasa. Kemampuan ini tidak dapat diajarkan atau diperoleh dengan belajar saja.

6. Kelebihan teori nativisme, di antaranya adalah dapat menonjolkan bakat yang manusia miliki, mendorong perwujudan diri sebagai manusia berkompetensi,dan membantu manusia dalam penentuan pilihan.

Nativisme adalah pandangan bahwa keterampilan-keterampilan atau kemampuan- kemampuan tertentu bersifat alamiah atau sudah tertanam dalam otak sejak lahir.

Pandangan ini berlawanan dengan empirisme, teori tabula rasa, yang menyatakan bahwa otak hanya mempunyai sedikit kemampuan bawaan dan hampir segala sesuatu dipelajari melalui interaksi dengan lingkungan.

Nativisme berasal dari kata native (Bahasa Latin) yang berarti terlahir. Teori yang diusung tokoh Arthur Schopenhauer (1788-1869) ini berpengaruh besar terhadap pemikiran psikologis. Aliran yang tergolong dalam kategori pesimistis ini menyampaikan konsep berlawanan dengan empirisme. Nativisme menyampaikan bahwa anak memiliki pembawaan sejak lahir dan pembawaan inilah yang menentukan hasil perkembangannya. Pendidikan tidak dapat mengubah sifat pembawaan. Anak dapat menjadi baik atau tidak tergantung pembawaannya sejak lahir. Dalam ilmu pendidikan, pandangan ini disebut pesimistik pedagogik.

Nativisme adalah gerakan dan politik ideologi yang muncul di Uni Soviet, sebagai tanggapan terhadap imigrasi.

Ciri-cirinya adalah oposisi dari penduduk asli (orang-orang yang tidak berada di wilayah tertentu) dari para imigran, karena alasan keasyikan budaya, ekonomi, dan sosial.

Asal Usul dan Sejarah

Nativisme terjadi di Unis tahun 1720, dengan kelompok-kelompok seperti Protestan Anglo-Saxon Kulit Putih yang menentang imigrasi samar-samar lainnya, seperti Katolik Eropa.

Gerakan ini termasuk tokoh-tokoh penting:

1. Le Ku Klux Klan, yang merupakan promu des ideologi nativis dan rasis. 

2. Gerakan Tidak Tahu Apa-apa, yang bertujuan untuk mendiskriminasi imigran, khususnya umat Katolik.

Nativisme adalah manifestasinya dalam melintasi politik dan gerakan sosial, dengan catatan:

1. Oposisi terhadap proyek-proyek kemanusiaan, seperti proyek Wagner-Rogers pada tahun 1939, yang ingin menyelamatkan anak-anak kecil dari ancaman rezim Nazi.

2. Dalam wacana politik sezaman, salah satu tokoh seperti Donald Trump termasuk dalam kualifikasi nativis oleh para analis tertentu. 

Nativisme di Monde Contemporain

1. Nativisme tidak terbatas pada negara-negara Unis dan dapat diamati oleh orang- partis politiques orang lain yang menghadapi masalah imigrasi.

2. Politolog, seperti Jean-Yves Camus, tidak mencatat bahwa tertentu, seperti Front nasional di Perancis, mengadopsi posisi nativis.

Bagi nativisme, perkembangan manusia tidak dapat dipengaruhi utuh oleh lingkungan, karena lingkungan bersifat pasif dan tidak memiliki daya untuk mempengaruhi. Demikian juga halnya dengan pendidikan, tidak dapat memberi pengaruh atau pun menjadi penyebab perubahan atau peningkatan perkembangan seorang individu. Terlebih jika pendidikan yang ditempuh tidak sesuai dengan pembawaan individu.

Doktrin ini membawa kepada pemahaman jika sejak lahir anak memiliki pembawaan jahat, seterusnya akan menjadi jahat. Situasi ini berlaku sebaliknya, jika sejak lahir membawa pembawaan baik, maka anak tersebut akan menjadi baik. Pembawaan anak sejak lahir tidak dapat diubah oleh faktor eksternal (pengalaman, pendidikan maupun lingkungan). Bagi golongan nativisme, pendidikan hanya dapat difungsikan sebagai pengembang bakat anak semata (Thabrani, 2013).

Dengan demikian, pendidikan yang baik menurut doktrin nativisme adalah pendidikan yang disesuaikan dengan pembawaan anak. Pendidikan yang membiarkan anak tumbuh berdasarkan pembawaan yang dimiliki, karena berhasil dan tidaknya perkembangan anak dominan ditentukan oleh jenis pembawaan yang dimiliki. Satu- satunya hal yang patut dihargai atau manfaat pendidikan adalah perannya dalam memoles permukaan peradaban dan tingkah laju sosial manusia. Sedangkan sisi terdalam manusia dan kepribadiannya tidak perlu ditentukan.

Nativisme merupakan sebuah rangkaian perdebatan dan analisis, khususnya dalam konteks migrasi modern dan ketegangan budaya yang diakibatkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun