Setelah masa kolonial, Islam  mengalami perkembangan yang signifikan di nusantara, terutama dalam hal modernisasi dan reformasi. Organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) telah menjadi dua kekuatan penting dalam masyarakat Islam Indonesia, dengan pendekatan  berbeda terhadap tradisi dan modernitas. Muhammadiyah cenderung melakukan modernisasi pendidikan dan pemurnian ajaran Islam, sedangkan NU lebih fokus melestarikan tradisi agama lokal dan tasawuf. Reformasi Islam di nusantara juga erat kaitannya dengan dinamika politik global. Pasca kemerdekaan, muncul berbagai gerakan politik Islam  yang berupaya mempengaruhi kebijakan nasional dan mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam kehidupan nasional.
Ringkasnya, pendekatan historis terhadap kajian Islam lokal sangat penting untuk memahami kompleksitas perkembangan tradisi Islam di Nusantara. Mulai dari proses infiltrasi Islam melalui jalur perdagangan, hingga dampak akulturasi  lokal, peran kerajaan Islam, dan dampak kolonialisme, pendekatan ini mengkaji bagaimana Islam mempengaruhi sosial dan budaya kawasan. bagian dari identitas kita. Tradisi Islam berkembang secara unik dengan beradaptasi dengan kondisi sosial, budaya, dan politik setempat, sehingga melahirkan wujud Islam yang unik dan dinamis. Dengan menggunakan pendekatan sejarah, kita dapat menelusuri jejak Islam di Nusantara sebagai bagian dari sejarah globalnya yang lebih luas, dan memahami tantangan serta perubahan yang terus mempengaruhi tradisi Islam saat ini dan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H