Deskripsi tentang Film yang di sutradarai oleh Hanung Bramantyo. Dan diperankan dengan apik oleh Iqbaal Ramadhan dan Mawar Eva. Film yang mempunyai biaya anggaran hingga 50 Milyar ini sukses membuat banyak antusias. Dan film ini diangkat dari buku fenomenal  Pramoedya Ananta Toer yang berjudul, Bumi Manusia.Â
Film ini menceritakan tentang dua manusia dari latar belakang yang berbeda. Eropa dan Pribumi. Film Bumi Manusia tidak hanya menceritakan tentang kisah romantis antara Minke seorang pribumi keturunan Jawa dan Annelies gadis keturunan Jawa dan belanda. Tapi juga menceritakan bagaimana keadaan politik pada masa itu. Pribumi yang menjadi budak orang berkulit putih, Eropa. Perjuangan mendapatkan keadilan terus dilakukan oleh manusia Pribumi agar tidak menjadi budak terus menerus.
Suatu hari Minke diajak seorang temannya Suhrof pergi ke rumah temannya, seorang Eropa. Sampai disana, Minke bertemu dengan adik dari temannya Suhrof, Annelies Malemma. Minke jatuh hati kepadanya, atas kebaikannya, dan lemah lembut tutur katanya. Annelies Malemma gadis bangsawan Eropa yang memiliki watak baik, rendah hati dan tidak sombong.Â
Annelies sangat baik kepada para pekerja di ladang, dan Annelies juga merasakan jatuh cinta pandangan pertama terhadap Minke. Hubungan mereka semakin intens. Minke sering melihat Annelies yang mengajar anak-anak para petani yang berkerja di ladang rumah Annelies. Minke makin tertarik dengan Annelies. Minke bercerita tentang Annelies kepada temannya, keluh kesah atas rasanya terhadap Annelies dan di respon baik oleh teman Minke.Â
Setelah beberapa minggu Minke dan Annelies bertemu dan berkenalan, hingga Minke menginap di rumah Annelies beberapa kali. Hal itu sampai terdengar hingga orang tua Minke dan Saudara laki-lakinya. Ayah Minke sangat marah atas Minke dan menyebabkan mereka bertengkar keras. Watak keras Ayah Minke dan kekeras kepalanya Minke membuat kedua laki-laki itu sulit untuk berdamai atas persoalan yang terjadi.Â
Namun, berkat kelembutan seorang Ibu, akhirnya mereka berbaikan kembali. Minke diajak kedalam rapat oleh ayahnya yang seorang Bupati. Keahlian Minke disana teruji, Minke mampu membuat banyak orang terpukau atas keahliannya dan kepintarannya. Hingga seorang gadis Belanda tertarik dan menaruh hati terhadap Minke.Â
Lalu Minke kembali belajar di HBS. Di HBS Minke banyak dicela, namun Minke tetap terus belajar dan berkembang hingga ia bisa mendapatkan peringkat satu dalam sekolah.
Masa lalu Annelies perlahan lahan terbongkar, trauma nya terhadap sang Kakak, Robert Mallemma. Bagaimana sifat bejatnya sang Kakak terhadap sang Adik. Sifat yang tidak seharusnya dilakukan oleh Robert terhadap adiknya. Annelies berusaha tetap tegar, dan berusaha agar terus mendapatkan kepercayaan orang tercintanya, Minke dan Sang Ibu Nyai Ontosoroh.
Setelah sekian lama hubungan antara Minke dan Annelies terjalin. Merekapun memutuskan untuk menikah. Setelah mereka menikah, banyak konflik yang terjadi. Seperti kematian ayah Annelies, Herman Mallemma. Yang entah disebabkan oleh keracunan atau karena kebanyakan meminum arak. Lalu pernikahan Minke dan Annelies yang tidak dapat diakui oleh pengadilan negara, tapi dapat diakui oleh pengadilan agama. Minke terus berjuang demi Annelies.
Konflik makin memanas saat hak asuh Robert Mallemma dan Annelies Mallemma bukan lagi ditangan Nyai Ontosoroh tetapi ditangan istri sah Herman Mallemma, yaitu Nyonya Maurits Mallemma. Segala cara telah dilakukan Minke dan Nyai Ontosoroh sang Ibu untuk hak asuh Annelies Mallemma agar tidak jatuh ke tangan Maurits Mallemma.Â
Tetapi walau segala cara telah dilakukan, hak asuh tetap jatuh di tangan Maurits Mallemma. Hingga penjemputan Annelies untuk dibawa ke Belanda ada peperangan antara pihak Darsam dan orang Jawa yang melindungi Annelies dengan prajurit dari pengadilan Eropa. Minke dan Nyai Ontosoroh sangat sedih atas kepergian Annelies ke Belanda. Orang tercintanya meninggalkan mereka berdua. Kisah mereka didalam film berakhir.a
Banyak pelajaran yang bisa diambil, perjuangan demi seorang yang dicintai, berusaha sekuat tenaga demi mengangkat harum nama bangsa agar tidak terus ditindas. Dan keikhlasan serta kelembutan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H