Untuk menghindari manipulasi bahasa dalam politik, masyarakat perlu meningkatkan literasi bahasa. Pemahaman terhadap istilah teknis dan bahasa asing yang sering digunakan oleh politisi sangat penting agar audiens tidak terjebak dalam penggunaan bahasa yang sulit dipahami. Melalui pendidikan dan pelatihan, masyarakat dapat diarahkan untuk mengenali kata atau frasa yang berpotensi membingungkan atau menyembunyikan makna sebenarnya. Hal ini akan membantu rakyat dalam mengidentifikasi taktik manipulatif yang sering disembunyikan di balik istilah-istilah yang terlihat canggih atau modern.
Selain itu, masyarakat harus lebih kritis terhadap informasi yang diterima, terutama dalam konteks politik. Mengajukan pertanyaan, mencari sumber informasi yang jelas, dan memverifikasi fakta sangatlah penting untuk menghindari penyebaran berita palsu atau informasi yang dimanipulasi. Ketika politisi menggunakan bahasa yang berbelit-belit atau istilah yang tidak familiar, masyarakat perlu memahami bahwa ini bisa menjadi upaya untuk mengalihkan perhatian atau menciptakan kesan tertentu. Masyarakat yang kritis akan mampu mengevaluasi kebijakan atau pernyataan politik dengan lebih objektif dan tidak mudah terpengaruh oleh pengaruh bahasa yang menyesatkan.
Terakhir, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang penggunaan eufemisme dan bahasa manipulatif yang sering digunakan oleh politisi untuk memperhalus kebijakan atau isu yang kontroversial. Dengan mengenali teknik-teknik ini, masyarakat dapat lebih siap untuk memahami dampak yang sebenarnya dari suatu kebijakan atau keputusan politik yang akan diambil sehingga tidak menguntungkan pihak tertentu.Â
Lanin, Ivan. (2018). Xenoglosofilia: Kenapa Harus Nginggris? Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Murniah, Dad (2023). "Manipulasi Bahasa dalam Politik, Kontroversi di Balik Rekayasa Komunikasi." jatengdaily.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H