Mohon tunggu...
ANATASYA SOLIN INDAH
ANATASYA SOLIN INDAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia

Just let it flow.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Xenoglosofilia dan Manipulasi Bahasa dalam Politik

18 Desember 2024   15:28 Diperbarui: 20 Desember 2024   14:32 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menghindari manipulasi bahasa dalam politik, masyarakat perlu meningkatkan literasi bahasa. Pemahaman terhadap istilah teknis dan bahasa asing yang sering digunakan oleh politisi sangat penting agar audiens tidak terjebak dalam penggunaan bahasa yang sulit dipahami. Melalui pendidikan dan pelatihan, masyarakat dapat diarahkan untuk mengenali kata atau frasa yang berpotensi membingungkan atau menyembunyikan makna sebenarnya. Hal ini akan membantu rakyat dalam mengidentifikasi taktik manipulatif yang sering disembunyikan di balik istilah-istilah yang terlihat canggih atau modern.

Selain itu, masyarakat harus lebih kritis terhadap informasi yang diterima, terutama dalam konteks politik. Mengajukan pertanyaan, mencari sumber informasi yang jelas, dan memverifikasi fakta sangatlah penting untuk menghindari penyebaran berita palsu atau informasi yang dimanipulasi. Ketika politisi menggunakan bahasa yang berbelit-belit atau istilah yang tidak familiar, masyarakat perlu memahami bahwa ini bisa menjadi upaya untuk mengalihkan perhatian atau menciptakan kesan tertentu. Masyarakat yang kritis akan mampu mengevaluasi kebijakan atau pernyataan politik dengan lebih objektif dan tidak mudah terpengaruh oleh pengaruh bahasa yang menyesatkan.

Terakhir, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang penggunaan eufemisme dan bahasa manipulatif yang sering digunakan oleh politisi untuk memperhalus kebijakan atau isu yang kontroversial. Dengan mengenali teknik-teknik ini, masyarakat dapat lebih siap untuk memahami dampak yang sebenarnya dari suatu kebijakan atau keputusan politik yang akan diambil sehingga tidak menguntungkan pihak tertentu. 

Lanin, Ivan. (2018). Xenoglosofilia: Kenapa Harus Nginggris? Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Murniah, Dad (2023). "Manipulasi Bahasa dalam Politik, Kontroversi di Balik Rekayasa Komunikasi." jatengdaily.com

https://jatengdaily.com/2023/manipulasi-bahasa-dalam-politik-kontroversi-di-balik-rekayasa-komunikasi/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun