Mohon tunggu...
Tasya Talibo
Tasya Talibo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup bukan lagi tentang satu persepsi pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kompetisi antara Amerika dan China di Wilayah Laut China Selatan, Indonesia Harus Apa?

1 Juni 2024   01:53 Diperbarui: 1 Juni 2024   02:01 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mata uang Amerika dan China, sumber gambar: iStock

Posisi Indonesia di Laut China Selatan

KRI Sultan Iskandar Muda (367), sumber gambar: iStock
KRI Sultan Iskandar Muda (367), sumber gambar: iStock

Indonesia selalu memposisikan dirinya sebagai mediator, honest broker, confidence builder dalam konflik perebutan teritorial artinya Indonesia tidak ingin ikut campur dalam konflik yang terjadi, terutama pertikaian antara Amerika dan China di wilayah Laut China Selatan buktinya Indonesia tidak pernah mengajukan klaim atas pulau ataupun karang di Laut China Selatan. Terutama pada proyeksi Kepulauan Spratly, Kepulauan Paracel, dan Gugusan Karang Scarborough.

Menurut indeks Global Fire Power (GFP) pada tahun 2024, Indonesia menempati peringkat pertama untuk kekuatan militer terkuat di Asia Tenggara atau peringkat 13 dari 145 negara dengan power indeks sebesar 0.2251. Untuk kekuatan angkatan udara Indonesia memiliki 474 armada tempur, kekuatan angkatan laut memiliki 333 total kapala, 8 kapal fregat, 4 kapal selam. Kemudian untuk kekuatan angkatan darat Indonesia memiliki perkiraan total 1.050.000 militer personil, 400.000 personil aktif, dan 400.000 personil cadangan.

Ini membuktikan bahwa kekuatan militer di Indonesia tidak bisa dianggap enteng akan tetapi bila disamakan dengan kekuatan militer China dan Amerika tentu masih sangat jauh. Maka dari itu Indonesia mesti tetap menjadi negara non blok, yang tidak ikut terjun ke dalam konflik panas yang terjadi antara China dan Amerika.

 

Solusi untuk Indonesia

Bendera Indonesia, sumber gambar: iStock
Bendera Indonesia, sumber gambar: iStock

Jika diukur berdasarkan jarak, konflik di Laut Cina Selatan akan menjadi konflik yang memiliki jarak terdekat dengan Indonesia berdasarkan jarak ukur yang mencapai 2,551 KM. Yang disimpulkan bahwa konflik Laut China Selatan akan memberikan efek yang fatal untuk Indonesia bukan hanya di bidang pertahanan dan keamanan melainkan di bidang ekonomi juga.

Maka dari itu Indonesia perlu solusi untuk mengatasi ancaman yang terjadi yakni:

1. Melakukan strategi diplomasi antar negara yang berbatasan langsung dengan wilayah Laut China Selatan, khususnya ASEAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun