Mohon tunggu...
Anatasia Wahyudi
Anatasia Wahyudi Mohon Tunggu... Freelancer - i am dreamer!

Ordinary people and stubborn

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Haruskah Kita Memiliki Teman?

21 November 2022   17:09 Diperbarui: 21 November 2022   17:17 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin bertambahnya usia, semakin sulit untuk menemukan teman baru. Bahkan, beberapa teman lama sudah menghilang tanpa kabar.

Survei pada tahun lalu menemukan bahwa 49% orang dewasa melaporkan bahwa mereka memiliki tiga atau beberapa teman dekat.

Survei serupa lainnya dari Associated Press menemukan, 18% responden melaporkan memiliki satu atau lebih sedikit orang di luar keluarga dekat mereka sehingga mereka dapat meminta bantuan jika mereka membutuhkannya.

Tapi, terkadang ada orang yang merasa tidak harus memiliki teman. Penyebabnya, misal takut kecewa. Saat pernah dikhianati oleh teman di masa lalu ini membuat kita takut membuka diri dengan orang baru. Sehingga, akan lebih baik membuka pintu bagi siapa pun yang berusaha membuka pintu pertemanan.

Dukungan keluarga mungkin membuat kita tidak merasa perlu memiliki teman. Saat seseorang menerima dukungan emosional, mental, dan lainnya dari anggota keluarga, maka kita bisa berpikir itu sudah cukup.

Selanjutnya, kesibukan juga bisa menjadi faktor lain. Dalam menjalin hubungan pertemanan tentu kita perlu meluangkan waktu untuk sekadar menanyakan kabar atau hal lainnya. Namun, kesibukan di tempat kerja, sekolah, belum lagi agenda yang menguras waktu dan tenaga membuat kita tak punya waktu untuk itu. Jadi, jalan terbaik adalah memprioritaskan kehidupan pribadi demi masa depan.

Akan tetapi, teman bisa menjadi support system. Contohnya saja Woo Young Woo dalam drama Korea Extraordinary Attorney Woo, dia memiliki beberapa teman baik. Bahkan, mereka melindungi Young Woo dari orang jahat dan membelanya saat dunia tidak berlaku adil kepadanya. Memiliki dukungan sosial yang kuat dan sehat dapat menjadi sangat penting untuk kesejahteraan secara menyeluruh. Bahkan di saat kita merasa tidak membutuhkan teman, memiliki dukungan sosial dapat berarti lebih sedikit stres dan lebih sedikit kecemasan.

Memiliki persahabatan yang baik juga dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik dan menurunkan risiko kesepian kronis. Studi juga menunjukkan, kesepian kronis dapat mematikan. Dampak kesepian kronis setara dengan 15 batang rokok sehari pada tingkat kematian.

Teman juga dapat memainkan peran besar dalam menawarkan dukungan emosional, memvalidasi emosi, secara aktif mendengarkan masalah, dan memberikan dukungan untuk membuat merasa lebih baik dan lebih bahagia. Orang dengan persahabatan yang kuat dan sehat juga dilaporkan dengan keterampilan ketahanan tinggi. Juga, teman dapat membantu membawa tujuan dan koneksi ke kehidupan kita ke depan.

Meski persahabatan bisa menjadi penting untuk kesejahteraan yang lebih baik, itu tidak berarti kita benar-benar membutuhkan teman untuk merasa bahagia. Apa pun alasan memilih tidak membutuhkan teman tergantung dari perspektif dan keputusan kita sendiri.

Jika memang dapat bahagia tanpa sekelompok teman dalam hidup itu bagus. Menghabiskan waktu dengan diri sendiri bisa baik untuk Anda karena dapat memberi waktu untuk lebih fokus.

Tapi, jika kekurangan teman membuat merasa kesepian dan terisolasi, mungkin ini waktu untuk mencari teman baru atau mencari bantuan profesional.

Semua pilihan hidup ada di tangan kita. Apa pun keputusannya, dengan atau tanpa teman, pastikanlah hidup kita bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun