Mohon tunggu...
Anatasia Wahyudi
Anatasia Wahyudi Mohon Tunggu... Freelancer - i am dreamer!

Ordinary people and stubborn

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi Komunikasi Manajemen Risiko PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk Melalui Whistleblowing System

31 Januari 2021   14:28 Diperbarui: 31 Januari 2021   14:49 1668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.linkedin.com/company/pt-nippon-indosari-corpindo-tbk/

Memilih teknik manajemen risiko. Hasil analisis pada langkah dua adalah digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan cara-cara yang akan digunakan menangani risiko. Untuk situasi tertentu mungkin tidak perlu tindakan lebih lanjut. Tetapi pada situasi lain, harus digunakan cara-cara canggih untuk mendanai potensi keraguan yang sangat mungkin terjadi.

Implementasi dan kaji ulang keputusan manajemen risiko. Langkah berikut adalah keputusan tentang metode optimal untuk menangani risiko yang telah diidentifikasi, organisasi atau seseorang harus mengimplementasikan metode yang telah dipilih akan tetapi, manajemen risiko harus merupakan proses yang terus-menerus di mana keputusan-keputusan terdahulu, yang telah diputuskan, harus dikaji ulang secara teratur. Kadang-kadang malah muncul risiko baru atau terjadi perubahan signifikan dari kerugian yang diharapkan, atau keadaan semakin memburuk. Meskipun risiko murni tidak selalu sifatnya statis; sifat dinamis dari berbagai risiko mengharuskan analisis kembali keputusan dan analisis yang sudah lalu.

Dalam hal ini, PT Nippon Indosari Corpindo melakukan perencanaan dengan tujuan menangani pelaporan mengenai kecurangan yang terjadi di lingkungan perusahaan. Dalam pelaksanannya, baik sisi pelapor maupun objek pemeriksaan dibagi menjadi dua kategori yaitu internal dan eksternal. FDP pun disosialisasikan kepada seluruh stakeholders. Untuk internal dilakukan melalui presentasi, email, poster dan fasilitas lainnya. Sedangkan sosialisasi ke pihak eksternal dilakukan dengan penandatanganan nota kesepahaman atas nilai-nilai praktek bisnis yang dianut oleh perusahaan dan bersifat mengikat.

Setelah itu, dilakukan evaluasi yang akhirnya penerapan kebijakan whistleblowing system ini yang dikenal dengan nama Fraud Detection Program (FDP) terus dijalankan untuk mengatasi penyimpangan yang terjadi di dalam lingkungan perusahaan.

Peran Audit Internal

Peranan Audit Internal (Pemeriksa Internal) mungkin berbeda antara satu organisasi dengan organisasi lain. Dalam praktiknya, peranan Audit Internal adalah sebagian atau seluruhnya adalah berkisar:

  • Pemusatan perhatian kepada pekerjaan pemeriksaan internal (audit internal) risiko-risiko penting, sebagaimana diidentifikasi manajemen, dan memeriksa proses manajemen risiko di seluruh bidang organisasi.
  • Memberikan jaminan bahwa manajemen risiko telah dilaksanakan secara benar,
  • Memberikan dkungan keterlibatan yang aktif di dalam proses manajemen risiko,
  • Pengoordinasian pelaporan risiko kepada dewan direksi, kepada komisi audit, dan sebagainya.

Guna menentukan peranan yang paling tepat/ pantas untuk organisasi, Internal Audit harus memastikan bahwa persyaratan professional untuk menjamin ketidaktergantungan (independence) dan objektif tidak boleh dilanggar.

Komponen dan Indikator Strategi Komunikasi

Keberhasilan strategi komunikasi tentunya tidak bisa begitu saja diperoleh tanpa menganalisis keunggulan-keunggulan dan kesiapan semua komponen yang terlibat di dalamnya. Agar dalam menerapkan suatu strategi komunikasi ini berhasil, maka segala sesuatunya harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell, yaitu:

  • Who? (Siapakah komunikatornya).
  • Says what? (pesan apa yang dinyatakannya).
  • In which channel? (media apa yang digunakannya).
  • To whom? (siapa komunikannya).
  • With what effect? (efek apa yang diharapkan).

Dalam whistleblowing system yang digunakan oleh PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, maka dapat diketahui bahwa komponennya adalah sebagai berikut:

  • Komunikatornya adalah Unit Internal Audit Perseroan.
  • Pesan yang disampaikan adalah untuk melakukan pelaporan atas tindak kecurangan yang terjadi dan pelaporan tersebut dapat dilakukan melalui beberapa media yang disediakan.
  • Media yang digunakan adalah email, poster dan fasilitas lainnya serta nota kesepahaman.
  • Komunikannya adalah Direksi, Manajemen, dan seluruh Karyawan Perseroan serta supplier/vendor, kontraktor, konsumen dan seluruh pihak eksternal yang terlibat dalam operasional Perseroan.
  • Efek yang diharapkan dengan adanya whistleblowing system ini adalah tidak adanya penyalahgunaan wewenang, pembayaran fiktif, pencurian uang, penggelapan aset, rekayasa laporan, dan gratifikasi yang pada akhirnya akan menciptakan krisis pada perusahaan.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun