Mohon tunggu...
Ari
Ari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Seorang otaku yang lebih suka mengutarakan perasaannya ke dalam tulisan-tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Festival Tahun Baru

30 Januari 2024   21:12 Diperbarui: 30 Januari 2024   21:15 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sebenarnya.. aku menyukai Hikari. Bolehkah kamu memberinya surat ini?" Tanyanya sambil memberiku amplop dengan stiker hati yang menempel pada amplop tersebut agar amplop itu tertutup.

Tidak kusangka kau menyukai sahabatku. Jantungku yang awalnya berdebar-debar kini menjadi sakit, seperti tertusuk duri.

"Ah, baiklah. Aku akan memberikannya." Kataku mengambil surat tersebut.

Aku mulai melangkah pergi menjauh darimu. Kakiku mulai berlari ketika aku sudah tidak bisa menahannya. Rasa sakit itu perlahan mulai menghilang ketika aku merasakan seseorang menyentuh lenganku.

Itu Kisaki,

menarikku ke dalam pelukannya di bawah letusan kembang api di langit.

"Aku sudah tahu semuanya, menangislah sepuasmu, dasar bodoh." Suara itu terdengar lembut, seakan mencoba menenangkanku.

Dan di sana, aku mulai menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun