Kalau gak dicoblos, segera move on kuy (bahasa alay dari 'yuk' dibalik. LOL), biar Mas Dedi* segera datang! ;-)
Yang biasanya lebih rajin baca status di medsos seperti aku (), kini musti segera bergerak kembali ke aktivitas yang lebih bermutu seperti baca buku.
Kalau dari 2 buku ini, di Silicon Valley Amerika ada Elon Musk, di Cina ada Jack Ma dan kalau  Indonesia pun optimis segera ada Mas Dedi (Desa Digital) dan Mbak Dewi (Desa Wisata) dengan jalan pelaminan. Ehhh pelaminan, maksutnya infrastruktur langit yang dikuatkan.
Jannn kalau Pak Kyai Amin (Waliyullah) yang bilang, tidak ada yang tidak mungkin bagi Illahi Rabbi untuk KUN FAYAKUN!
Menariknya juga, Pemilu tahun ini bertepatan bulan Sha'ban; bulan yang indah diantara 2 bulan yang berawalan huruf R: Rajab dan Ramadan.
Bulan Rajab, ada peristiwa Isra' Mi'raj, peristiwa dahsyat perjalanan Rasul membelah malam dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha. Kalo direfleksikan ke jaman now, contohnya si Elon Musk.
Mas Elon ini luar biasa dengan idenya membawa manusia ke Mars di masa depan dengan satelit Falcon Heavy buatan perusahaannya Space X. Kan siapa tau kalau pada bertengkar melulu dan manusia di planet Bumi ini saling curiga dan menuduh, bisa bahaya nih planet.
Sementara bulan Ramadan untungnya akan segera tiba, biar orang Indonesia ini saatnya maaf-maafan paska pencoblosan.Â
Di samping itu Ramadan juga penuh pengharapan dengan adanya malam spesial Lailatul Qadar. Kalau direfleksikan dengan buku yang satunya tentang Jack Ma, pendiri Alibaba.
Nampaknya Jack Ma ialah orang yang membawa harapan besar untuk Cina. Negara dimana rakyatnya masih konservatif dan anti-aseng (Barat aka Amerika), namun Jack Ma optimis dengan internet yang sudah selayaknya masuk ke Cina akan membawa perubahan yang lebih baik khususnya di dunia perdagangan dan meningkatkan pendapatan masyarakat (dengan bisnis aka e-commerce). Dan kini terbukti bahwa Alibaba Group adalah perusahaan e-commerce terbesar dunia.
Kembali terkait Pesta Demokrasi, pencoblosan sudah selesai ya, Gaesss. Indonesia telah mendapat pujian dari berbagai negara atas keberhasilan dan prestasinya menyelenggarakan pemilu dengan damai meski dengan berbagai tantangan seperti geografinya yang sangat luas, terpisah dengan pulau-pulau nan jauh dari ibu kota dan sangat kompleks.
Bayangin saja dan ini hanya ada di Indonesia, negara satu-satunya dengan TPS sekitar 606.381, lebih dari 192.000.000 pemilih di seluruh wilayah Indonesia yang berada di 34 provinsi dan 130 negara warga negara Indonesia di luar negeri.
Itu keliatan betapa kerja kerasnya KPU. Makanya jadi Presiden RI itu berat, kamu gak akan kuat, biar Pakde Wi aja. Karena Pakde yang bisa mengajak Dilan (Digital melayani). Kalau kata Gus Nadir (Prof. Nadirsyah Hosen) seperti di cuitannya yang mengingatkan kita bersama bahwa:
Salam Damai!
IG: @ana_surjantoÂ
YouTube:Â
https://m.youtube.com/user/annastnk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H