menggunakan barang-barang lokal daripada impor,Â
melakukan daur ulang limbah organik dan anorganik,Â
menggunakan sumber energi terbarukan seperti biogas, panel surya, dan  sebagainya.
Pembangunan dan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah juga harus memperhatikan aspek lingkungan, serta pelaku industri pun perlu melakukan inovasi dalam produknya sehingga lebih ramah lingkungan.
Mengetahui jejak ekologi sangatlah penting demi menjaga kelangsungan hidup di muka bumi karena jejak ekologi dapat mengkontrol aktivitas penggunaan sumber daya alam dan pembuangan limbah oleh masyarakat.
Saat ini masyarakat tidak perlu repot menghitung jejak ekologinya sendiri secara manual karena Global Footprint Network menyediakan data hasil perhitungan jejak ekologi 201 negara di dunia dari tahun ke tahun dalam bentuk National Footprint Account. Jejak ekologi bukan hanya tentang menghitung saja, tetapi juga melakukan hal yang dapat menguranginya sehingga jejak ekologi dapat berdampak positif bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di masa depan.
Daftar Pustaka :
Hartono, Heny., Mulyani, Tri Hesty., Guritno, Haryo. (2020). Â WFH dan Jejak Karbon. Di Rumah Unika, 381 - 392
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Modul Kriteria Prioritasi Rencana dan Program. simantu.pu.go.id
Marganingrum, Dyah. (2019). Jejak Ekologis Kawasan Regional Bandung. Jurnal Teknologi Lingkungan. Vol. 20 (2) : 159-170
Sharma, Rajesh, Sinha, Avik, Kautish, Pradeep. (2020). Does renewable energy consumption reduce ecological footprint? Evidence from eight developing countries of Asia.