Mohon tunggu...
Anastia FauzaniCesarias
Anastia FauzaniCesarias Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Anggota Kelompok Studi Ilmiah Formica

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Jejak Ekologi bagi Kehidupan Bumi

7 Juli 2021   16:56 Diperbarui: 7 Juli 2021   17:05 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemanfaatan sumber daya alam oleh manusia seringkali tidak memperhatikan kapasitas lingkungan dalam menyediakan sumber daya alam dan menampung limbahnya (daya dukung lingkungan). 

Jika manusia terus menerus menggunakan sumber daya alam tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan, maka sumber daya alam akan habis, bumi tercemar, keanekaragaman hayati berkurang, perubahan iklim yang ekstrim, hingga mengakibatkan gejolak ekonomi dan sosial. 

Upaya utama yang mampu mencegah hal tersebut yaitu dengan jejak ekologi. Jejak ekologi merupakan alat untuk menghitung penggunaan sumber daya dan kemampuan lahan menampung limbah dari populasi manusia.

Bagaimana jejak ekologi bisa menjaga kehidupan di muka bumi ? pertama, jejak ekologi menghitung semua hal yang dikonsumsi masyarakat baik itu barang maupun jasa dan mencangkup berbagai area seperti lahan pertanian, peternakan, perairan, hutan, lahan terbangun, dan jejak karbon dalam satuan global hektar (gha). 

Dengan menghitung nilai jejak ekologi, dapat diketahui apakah aktivitas penduduk di suatu daerah atau negara melampaui daya dukung lingkungan atau tidak. Selanjutnya, dilakukan upaya yang dapat mengurangi nilai jejak ekologi sehingga aktivitas penggunaan sumber daya alam dan pembuangan limbah oleh masyarakat dapat lebih terkontrol dan menjamin kesejahteraan kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Begitulah jejak ekologi menjaga kehidupan di bumi. 

Berdasarkan data National Footprint and Biocapacity Accounts tahun 2010, kapasitas produksi sumber daya secara hayati (biokapasitas) Indonesia adalah 1,3 gha per orang, sedangkan nilai jejak ekologinya 1,5 gha per orang. Dengan demikian, rata-rata penduduk Indonesia mengalami kekurangan biokapasitas sebesar 0,2 gha per orang. 

Angka tersebut semakin bertambah setiap tahunnya. Data terbaru menunjukkan nilai jejak ekologi Indonesia sebesar 1,7 gha per orang sehingga rata-rata penduduk Indonesia mengalami kekurangan biokapasitas sebesar 0,5 gha per orang pada tahun 2017. 

Tentunya bisa dibayangkan, dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini yang mencapai 270 juta orang, bumi tidak mampu memenuhi kebutuhan sumber daya alam dan menampung limbah yang dihasilkan orang Indonesia saja, apalagi 1 hingga 5 tahun kedepan. 

Bahkan jika dihitung secara keseluruhan populasi manusia di seluruh dunia, bumi ini sudah mengalami kekurangan biokapasitas sebesar 1,2 gha per orang. Maka dari itu, setelah mengetahui nilai jejak ekologi, selanjutnya dilakukan upaya yang dapat mengurangi nilai jejak ekologi. Diantara upaya yang dapat dilakukan semua orang yaitu : 

  • mengganti penggunaan barang sekali pakai, 

  • berpergian menggunakan transportasi publik, berjalan, atau bersepeda, 

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun