Mohon tunggu...
Anastasya Charoline
Anastasya Charoline Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa Atma Jaya Yogykarta, saya suka untuk mengeksplorasi hal baru dan menggali ilmu

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Studi Lapangan Wawancara terkait Operasional Bisnis

12 Desember 2024   19:57 Diperbarui: 13 Desember 2024   17:02 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi bersama owner dari usaha "MieBakso Tangkar 

Saat ini banyak orang yang memilih terjun sebagai pengusaha sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik yang sudah memiliki pekerjaan utama ataupun bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan. Untuk mengetahui operasional suatu bisnis, pada tanggal 6 Desember 2024, mahasiswa Atma Jaya Yogyakarta melakukan studi lapangan wawancara kepada salah satu pedagang UMKM di Jalan Babarsari, kabupaten Sleman, Yogyakarta. Studi lapangan wawncara dilakukan bersama Pak Ferri selaku owner dari Mie Bakso Tangkar & Yamie. Berikut ini adalah hasil informasi yang telah didapatkan berdasarkan hasil wawancara.

Mie Bakso Tangkar & Yamie adaah usaha yang telah dibuka selama 24 tahun, tepatnya sejak tahun 2000. Usaha ini didirikan awalnya untuk dijadikan ladang mata pencaharian bagi keluarga Pak Ferri.

Secara historis, usaha "Mie Bakso Tangkar & Yamie YA" pertama kali berdiri di daerah Jawa Barat. Pada Jawa Barat, usaha milik Pak Ferri telah tersebar menjadi 4 cabang. Oleh karena usaha ini berdiri pertama kali di Jawa Barat, nama usaha "Mie Bakso Tangkar & Yamie YA" memiliki filosofi yang berkaitan erat dengan Jawa Barat. Tangkar diambil dari bahasa Jawa Barat, yang berarti tulang rawan binatang berkaki empat. Namun, secara spesifik "Tangkar" yang dimaksud untuk usaha ini adalah tetelan daging sapi.

Kemudian usaha milik Pak Ferri menjadi berkembang dan perlahan-lahan mulai tersebar di luar kota Jawa Barat, khususnya di Jakarta dan Yogyakarta. Hal ini bukan tanpa alasan, Pak Ferri membuka cabang di kota Jakarta dan Yogyakarta karena melihat pangsa pasar. Pangsa pasar dilihat berdasarkan jumlah penduduk. Jumlah penduduk tertinggi pertama pada Indonesia adalah Jakarta dan di nomor dua adalah Yogyakarta. Menurut Pak Ferri, setiap usaha tidak lepas dari adanya pembeli, bagaimana caranya mendapatkan banyak pembeli adalah dengan mencari pangsa pasar yang memiliki banyak penduduk. Oleh sebab itulah, jika ingin membuka suatu bisnis, betapa pentingnya melihat pangsa pasar terlebih dahulu.

Pada cabang Yogyakarta, usaha ini telah berdiri sejak bulan Juli tahun 2023. Walaupun usaha ini masih tergolong baru, tetapi sejauh mata memandang dan pengamatan kami, usaha "Mie Bakso Tangkar & Yamie YA" selalu ramai pengunjung. Hal ini dikarenakan usaha ini mengutamakan kualitas rasa bukan hanya berorientasi pada keuntungan saja. Keunggulan yang membedakan usaha ini dari usaha yang lainnya adalah kualitas daging. Sebelum membuka usaha ini, Pak Ferri telah melakukan survei bagaimana rasa dan kualitas dari bakso serta yamie pada setiap outlet yang buka di Jogja. Kemudian dari situ Pak Ferri membandingkan rasa dan menemukan keunggulan dari usaha yang telah dibukanya.

Setiap cabang dari usaha ini memiliki 2 karyawan yang bekerja. Upah yang diberikan kepada karyawan tidak menentu, menyesuaikan dengan kondisi usaha. Hal ini bergantung pada banyaknya omzet yang masuk. Jika dihitung, rata-rata gaji karyawan perbulan di cabang sekitar 3.500.00 atau bisa lebih. Artinya, gaji dari karyawan yang bekerja di usaha milik Pak Ferry melebihi UMR di kota Yogyakarta. Pendapatan memang fluktuatif tergantung pada omzet harian, tetapi mereka selalu memastikan agar karyawan tetap mendapatkan upah yang layak. Sistem ini dijalankan dengan disiplin agar bisnis tetap stabil dan karyawan bisa nyaman bekerja.

Untuk perekrutan karyawan, usaha ini lebih memilih tenaga kerja muda. Hal ini dikarenakan pekerjaan di usaha ini cukup berat, seperti mengangkat barang, mencuci peralatan dan menjaga operasional dalam ritme bekerja yang cepat. Oleh karena itulah, Pak Ferri lebih selektif dalam memilih karyawan yang bekerja di tempat usahanya. Namun, tantangan lainnya adalah banyak generasi muda yang lebih memilih pekerjaan kantoran dengan gaji tinggi, sehingga mencari karyawan yang cocok tidak selalu mudah. Meskipun begitu, Pak Ferri berusaha mencari tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Pemberitahuan awal mengenai recruitment karyawan terjadi melalui platform Facebook. Menurut Pak Ferri, dengan dibukanya pengumuman melalui platform ini, akan lebih cepat menerima pendaftar calon karyawan, sehingga proses perekrutan lebih cepat terjadi. Saran yang disampaikan oleh Pak Ferri, untuk generasi muda yang ingin mencari lowongan pekerjaan, bisa mencari informasi pada Facebook. Dari platform tersebut, akan tersedia banyak informasi loker dari setiap daerah.

Omzet yang didapatkan dari usaha ini tergantung pada banyaknya pembeli yang berkunjung. Jika ramai pembeli, pendapatan kotor yang didapatkan bisa mencapai 25 juta dalam sebulan. Namun, pendapatan kotor masih dipotong untuk biaya input seperti gaji pekerja dan bahan-bahan produksi. Menurut Pak Ferri, biasanya pedagang bakso mendapatkan penghasilan bersih sebesar 50% dari pendapatan kotornya.

Modal awal yang disediakan untuk membuka outlet di cabang Yogyakarta adalah 50 Juta rupiah. Dana tersebut berasal dari tabungan yang telah disiapkan oleh keluarga Pak Ferri jauh sebelum usaha dimulai. Dengan modal itu, mereka bisa menyewa tempat, membuat gerobak dan membeli bahan-bahan input. Berbekal pengalaman sebelumnya, Pak Ferri mampu merencanakan kebutuhan dengan efisien. Sedangkan untuk pendapatan, Pak Ferri telah mendapatkan pendapatan bersih sebesar 10 Juta dalam sebulan. Dengan begitu, usaha Pak Ferri telah balik modal dalam kurun waktu 5 bulan saja.

Dalam pengelolaan keuangan, untuk cabang Yogyakarta dimanajemen oleh Pak Ferri sendiri secara manual. Semua pemasukan dan pengeluaran dicatat secara rinci, meskipun belum menggunakan teknologi modern. Berbeda pada cabang Jakarta dan Jawa Barat, usaha "Mie Bakso Tangkar & Yamie YA" telah dilengkapi dengan sistem berbasis mesin, sehingga seluruh transaksi, baik online maupun offline, tercatat lebih rapi dan mudah diawasi. Hal ini mempermudah Pak Ferri dalam memantau arus keuangan dan membuat keputusan bisnis yang lebih terencana.

Sudah 20 tahun lamanya usaha ini berdiri, tentunya terdapat ups and downs yang telah dialami oleh Pak Ferry dalam menjalankan usahanya. Pak Ferri menyampaikan bahwa tantangan yang paling sulit dialami adalah pada saat PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang berlangsung saat masa COVID-19. Pada saat itu, semua pedagang UMKM tidak diperbolehkan untuk berjualan, sementara Pemerintah tak memberikan bantuan secara merata. Oleh karena itu, pendapatan kotor yang didapatkan dalam sebulan bisa mencapai 25 juta lalu turun drastis menjadi 100 ribu saja dalam sehari. Penurunan pendapatan secara drastis menyebabkan rugi besar-besaran. Awalnya pada Jawa Barat usaha "Mie Bakso Tangkar & Yamie YA" telah membuka 6 cabang, namun karena rugi yang disebabkan oleh COVID-19 menyebabkan Pak Ferri tidak sanggup mengeluarkan modal yang begitu banyak, sehingga Pak Ferri menutup 2 cabang usaha yang dimilikinya di Jawa Barat pada saat itu.

Namun walaupun begitu, Pak Ferri tidak pantang menyerah dalam menjalankan usahanya, hingga saat ini usahanya terus berkembang dan terus melakukan inovasi, baik inovasi terhadap menu maupun inovasi dalam mengembangkan usaha yang dimilikinya. Terdapat inovasi dalam menu produk yang dijual, tentunya inovasi menu yang dipasarkan mengikuti permintaan konsumen dan kota berdirinya setiap cabang usaha. Hal itu disebabkan karena setiap kota memiliki lidah cita rasa yang berbeda-beda.

Dalam pemasaran, "Mie Bakso Tangkar & Yamie YA" tidak hanya dijual secara langsung, melainkan juga tersedia secara online. Usaha ini bekerja sama dengan aplikasi Shopee Grab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun