Di sisi lain sekolah juga harus berperan aktif, program edukasi gizi mungkin bisa di terapkan. Sebagai contoh pihak sekolah mengadakan workshop tentang makanan sehat untuk siswa sekolah, mengadakan gathering lomba memasak yang di ikuti para orangtua dan perwakilan anaknya, atau bahkan diskusi ringan. Dengan cara ini para siswa atau orang tua siswa ga hanya belajar tentang makanan,tetapi terlibat dalam prosesnya. Selain itu, sekolah juga bisa bekerja sama dengan ahli gizi untuk merancang menu makanan yang bervariasi tapi tetap sehat
kasus ini bukan cuma soal kentang goreng atau nasi. Ini adalah cerminan dari tantangan yang dihadapi pendidikan modern. Bagaimana sekolah bisa menyeimbangkan antara menyesuaikan diri dengan kebutuhan individu siswa dan tetap menjalankan tanggung jawab untuk mendidik mereka?
Generasi sekarang butuh pendekatan yang berbeda. Mereka hidup di zaman di mana pilihan ada di mana-mana, dan mereka ingin suara mereka didengar. Tapi, sebagai pendidik, tugas sekolah adalah memastikan pilihan-pilihan itu tetap dalam koridor yang sehat dan bermanfaat.
Jadi, bagaimana Solusinya?
sebagai solusi lain pihak sekolah juga bisa mengadakan program " menu sehat" yang memberikan edukasi sekaligus pilihan. Sebagai contoh, setiap minggu para siswa diajak untuk mencoba jenis makanan baru yang sehat. Dengan cara seperti ini, para siswa ga hanya diajak makan, tapi juga belajar tentang nutrisi dan manfaat dari makanan yang mereka konsumsi.
Untuk menghadapi tantangan ini, kita butuh solusi yang seimbang. tapi harus disertai dengan edukasi dan panduan yang jelas. Lalu apa yang bisa dilakukan ke depannya?
1. para siswa bisa memilih menu yang variatif: pihak sekolah bisa menyediakan menu makan yang beragam seperti nasi, kentang rebus, atau pasta. Para siswa juga diberi kebebasan memilih tetapi dalam pengawasan dan makanan harus sehat
2. pihak sekolah memberikan edukasi gizi kepada para orang tua dan siswa: pihak sekolah perlu
3. berkolaborasi dengan Ahli Gizi
4. melibatkan anak sebagai contoh atau yakin bahwa makana ini bisa di makan, bahwa makanan tradisional seperti ubi atau kentang rebus itu tidak buruk
KesimpulanÂ