Penyebab Memo di penjara karena ia dituduh atas tuduhan pembunuhan yang dimana putri komisaris yang bernama Seda ditemukan bersama Memo sudah tidak bernyawa karena jatuh dan terbentur oleh batu-batu yang besar dan memo dituduh membunuh Seda padahal Seda lah yang menyuruh memo untuk mengikutinya hingga ke tempat bahaya.
Dan versi Indonesianya pembawaan filmnya di awal-awal cerita sangat bikin perut geli karena aksi pemain komedi dalam membawakan cerita ini sangat lucu tetapi, di akhir cerita film ini  juga membuat mata jadi bengkak karena alur ceritanya.
Awalnya mulanya bapak Dodo seorang penjual balon keliling bersama Kartika putrinya suatu hari bapak Dodo dengan Kartika pergi untuk mengantarkan balon ke sebuah rumah yang ternyata rumah itu akan mengadakan pesta ulang tahun.
Singkat cerita putri pemilik rumah yang mengadakan pesta itu sedang mencari anjingnya yang hilang dan ternyata anjing itu telah ditabrak oleh sebuah motor dan bapak Dodo melihat itu dan ingin memberikan anjing yang sudah tidak bernyawa itu ke putrinya tetapi, siapa sangka ternyata ia dituduh karena telah membunuh anjing milik rumah itu.Â
Keesokan harinya bapak Dodo kembali ke rumah itu dan ingin memberi anak itu sebuah balon berbentuk anjing kepada anak pemilik rumah itu agar tidak sedih lagi tapi siapa sangka kedatangan dia membawa malapetaka dia dituduh membunuh dan memperkosa putri pemilik rumah itu padahal yang sebenarnya terjadi ia terjatuh karena tali yang dia senggol karena putri itu lari menjauh dari bapak Dodo.Â
Dan bapak Dodo dipaksa mengakui perbuatan yang tidak pernah dia lakukan demi keselamatan putrinya hingga akhirnya bapak Dodo di jatuhkan hukuman mati.
Setelah saya menonton berbagai versinya ungkapan yang sangat cocok untuk film ini adalah sedih, kecewa, tidak adil kenapa karena pada kenyataannya memang masih ada pelanggaran atau putusan-putusan hukum yang belum sesuai dan masih perlu diperbaiki lagi.
Menurut saya, film ini adalah film yang sebenarnya ada benarnya di kehidupan nyata bukan hanya sebatas film adegan yang ditanyakan tapi, memang benar bahwa masih ada kita jumpai bahwa hukum itu masih ada yang tidak adil bukan hanya berbicara tentang putusan hukum di film ini saja tetapi, juga berbicara tentang penyalahgunaan kekuasaan pasti kita semua tidak asing lagi atau sudah biasa jika ada sebagian orang masih menggunakan kekuasaannya untuk mendapatkan apa yang dia inginkan dan menggunakan kekuasaan yang dia punya.
Jadi pesan yang bisa kita ambil dari film Miracle In Cell No. 7 ini yaitu cobalah untuk berbuat seadil-adilnya dalam memutuskan Suatu perkara yang belum pasti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H