Mohon tunggu...
Anastasia Tutik Ariani
Anastasia Tutik Ariani Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Saya adalah seorang pendidik di Yayasan Tarakanita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Kemampuan Literasi dan Numerasi Peserta Didik SD Masih Rendah

29 Juli 2024   08:01 Diperbarui: 29 Juli 2024   08:05 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selama masa pandemi yang kita alami kurang lebih 3 tahun, pendidikan di Indonesia mengalami loss learning. Pembelajaran dilaksanakan secara online. Kegiatan pembelajaran yang biasanya dilaksanakan di dalam kelas beralih menjadi pembelajaran dari rumah. Banyak hal yang hilang dari peristiwa tersebut. Hubungan antara pendidik dan peserta didik menjadi jauh, dingin, dan hambar.

            Pendidik menyampaikan ilmu menghadapi banyak kendala, antara lain harus terkoneksi internet, butuh sarana dan prasarana yang tidak murah, aplikasi yang harus dipelajari secara mendadak, tidak semua daerah mendapatkan signal yang baik, dan sebagainya. Demikian juga dengan peserta didik.

            Efek samping dengan penggunaan gadget selama masa pandemi, menyebabkan anak-anak malas untuk membaca. Penyebab yang lain adalah anak-anak lebih menyukai hal-hal yang instan. Misalnya, untuk menjawab soal-soal yang ditugaskan dari guru anak-anak googling dan langsung menemukan jawabannya.

            Dengan melihat fenomena seperti ini pemerintah menerapkan uji kompetensi, berupa kompetensi literasi dan numerasi. Apa yang dimaksud dengan kompetensi literasi dan kompetensi numerasi? Kompetensi literasi adalah kemampuan dasar yang diperlukan untuk membaca, menulis, dan memahami informasi dengan baik. Tidak hanya sekadar menguasai keterampilan membaca dan menulis, tetapi mencakup pemahaman konten, pemikiran kritis, dan keterampilan komunikasi yang efektif. Dengan kemampuan literasi ini menjadi dasar untuk pembelajaran seumur hidup, sehingga memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri, mengakses sumber daya informasi, dan berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat.

            Kemampuan numerasi adalah kemampuan memahami dan menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar dan menganalisis informasi yang ditampilan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dan lain sebagainya) untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari.

            Untuk mempunyai kemampuan literasi dan numerasi seperti di atas harus dibutuhkan usaha keras, ketelitian, kesabaran ( tidak buru-buru ), dan tidak mudah menyerah. Kebiasaan yang terjadi dalam literasi adalah anak malas untuk membaca dan maunya buru-buru selesai. Kebiasaan yang terjadi dalam numerasi adalah anak kurang memahami bacaan, pola berpikirnya terbatas hanya pada 1 tahap penyelesain, padahal untuk menyelesaikan permasalahan dibutuhkan beberapa tahap dan harus menyimpulkan.

Itulah sebabnya mengapa kemampuan literasi dan numerasi anak-anak masih rendah. Dibutuhkan waktu lama untuk membiasakan anak-anak berliterasi dan bernumerasi dengan baik.  Mereka harus dibiasakan untuk latihan soal-soal literasi dan numerasi agar terpola dalam membaca dan memahami teks bacaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun