Mohon tunggu...
Anastasia Puji Pratiwi
Anastasia Puji Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gentle Parenting, Pendekatan Lembut dan Positif dalam Mendidik Anak

30 Oktober 2024   15:04 Diperbarui: 30 Oktober 2024   15:32 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gentle parenting atau pengasuhan lembut adalah pendekatan dalam mendidik anak yang menekankan pada kelembutan, empati, dan hubungan yang positif antara orang tua dan anak. Berbeda dengan metode pengasuhan otoriter yang mengandalkan hukuman dan kontrol, gentle parenting fokus pada mengembangkan rasa empati, kepercayaan, dan komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak. Pendekatan ini membantu anak tumbuh dengan perasaan aman, penuh kasih sayang, serta memiliki kontrol diri dan rasa tanggung jawab.

a.Prinsip-Prinsip Gentle Parenting
1.Respek dan Empati
     Gentle parenting mengedepankan penghargaan terhadap perasaan dan kebutuhan anak. Orang tua berusaha memahami sudut pandang anak dan merespons emosinya dengan penuh empati. Misalnya, jika anak menangis karena kecewa, orang tua mendengarkan dan memvalidasi perasaannya alih-alih menyuruh anak berhenti menangis.
2.Komunikasi yang Positif
     Komunikasi yang baik menjadi kunci utama dalam gentle parenting. Orang tua diajarkan untuk menggunakan bahasa yang positif dan menjelaskan alasan di balik setiap keputusan yang diambil. Ketika anak melakukan kesalahan, orang tua akan mengajak bicara secara lembut dan membantu anak belajar dari kesalahan tersebut tanpa harus menghukum secara keras.
3.Disiplin yang Berfokus pada Pembelajaran
    Gentle parenting tidak berarti membiarkan anak melakukan apa pun tanpa batasan. Disiplin tetap diterapkan, tetapi dengan cara yang membantu anak memahami konsekuensi dari perbuatannya. Misalnya, jika anak membuang mainan, orang tua akan mengajarkan pentingnya merawat barang dan mencontohkan cara merapikannya kembali.
4.Pengasuhan yang Konsisten
    Konsistensi sangat penting dalam gentle parenting. Orang tua perlu memberikan contoh perilaku yang baik dan konsisten dalam aturan yang ditetapkan. Ketika anak melihat orang tua konsisten, mereka cenderung belajar mengikuti nilai-nilai yang sama.
5.Menghargai Kemandirian Anak
     Gentle parenting juga menghargai kemandirian dan individualitas anak. Orang tua memberikan kesempatan pada anak untuk mengambil keputusan sesuai usia mereka, seperti memilih baju sendiri atau merencanakan aktivitas sehari-hari. Dengan begitu, anak akan merasa dihargai dan belajar untuk membuat keputusan secara bijak.

b.Manfaat Gentle Parenting
Mengasuh anak dengan pendekatan gentle parenting memiliki banyak manfaat, di antaranya:
1.Anak yang Lebih Percaya Diri dan Tangguh
    Anak yang dibesarkan dengan pendekatan lembut cenderung memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan mampu menghadapi tantangan dengan tenang.
2.Hubungan yang Harmonis antara Orang Tua dan Anak
      Gentle parenting membangun hubungan yang erat dan harmonis antara orang tua dan anak karena adanya komunikasi yang baik dan saling pengertian.
3.Pengembangan Empati dan Rasa Sosial yang Baik  
      Anak yang dibesarkan dengan empati biasanya lebih peka terhadap perasaan orang lain dan lebih mudah membangun hubungan yang positif dengan orang-orang di sekitarnya.
4.Kemampuan Regulasi Emosi yang Baik
     Karena sering menerima contoh cara mengelola emosi, anak belajar untuk mengendalikan perasaan mereka dengan baik tanpa harus meluapkannya secara agresif.

c.Tips Menerapkan Gentle Parenting

1.Mendengarkan dan Validasi Perasaan Anak
       Validasi berarti mengakui perasaan anak, baik itu senang, sedih, atau marah. Katakan, "Aku tahu kamu merasa sedih," sebagai tanda bahwa Anda mengerti apa yang ia rasakan.
2.Berikan Bimbingan Tanpa Menghakimi
       Terkadang anak membuat keputusan yang salah. Sebagai orang tua, tunjukkan kesalahannya dengan bahasa yang lembut dan ajarkan cara memperbaikinya.
3.Gunakan Kata-Kata Positif
      Fokus pada penguatan positif alih-alih kritik. Misalnya, "Bagus sekali kamu mau mencoba!" atau "Terima kasih sudah berbagi mainanmu."
4.Jadilah Contoh yang Baik
      Anak-anak belajar melalui observasi. Jika orang tua bersikap lembut, penuh empati, dan sabar, anak akan meniru perilaku ini dalam kehidupannya sehari-hari.

d.Tantangan Gentle Parenting
      Gentle parenting mungkin menuntut kesabaran lebih besar, terutama dalam situasi sulit. Misalnya, ketika anak tantrum atau menolak untuk mendengarkan, penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan konsisten menerapkan prinsip gentle parenting. Selain itu, orang tua mungkin menghadapi kritik dari lingkungan sekitar yang menganggap gentle parenting terlalu "lembek" atau tidak efektif. Dalam hal ini, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa pendekatan ini memiliki dampak jangka panjang yang positif bagi perkembangan anak.

e.Kesimpulan
Gentle parenting adalah metode pengasuhan yang penuh kasih sayang dan mendorong anak untuk menjadi pribadi yang mandiri, empatik, dan memiliki kontrol diri. Meskipun membutuhkan komitmen dan kesabaran, manfaat jangka panjang dari gentle parenting sangat berharga, baik bagi anak maupun bagi hubungan antara orang tua dan anak. Pendekatan ini bukan hanya tentang membesarkan anak yang patuh, tetapi juga tentang menumbuhkan manusia yang bahagia, berempati, dan bertanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun