Mohon tunggu...
Anastasia Nessa
Anastasia Nessa Mohon Tunggu... Lainnya - as a student

dirimu adalah inspirasimu

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jurnalisme yang Semakin Tanpa Daya

16 Oktober 2022   21:33 Diperbarui: 16 Oktober 2022   21:43 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita-berita yang tidak simpang siur pun berkembang dan ada di tengah masyarakat. Pemberitaan yang ditulis secara tidak langsung akan mempengaruhi cara pandang dan perilaku seseorang dalam melihat sebuah isu atau kejadian. Ketika banyak berita yang kebenarannya tidak dapat dipastikan meluas di masyarakat, maka masyarakat pun akan termakan oleh berita-berita tidak benar tersebut dan dapat membuat asumsi mereka sendiri. Lebih parahnya lagi, jika berita tersebut kontroversial dan tanpa sadar mengandung unsur menyinggung kelompok tertentu, masyarakat pun tidak segan-segan untuk berperilaku yang tidak baik.

Adanya kebiasaan yang kurang baik seperti tidak adanya uji verifikasi dan konfirmasi di dunia jurnalisme online terutama, tentunya akan membawa dampak yang kurang baik pula bagi dunia jurnalisme online yang akan datang. Bagi jurnalis, yang harus dipegang adalah aturan-aturan yang diberlakukan dan hak-hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar. Mengingat, jurnalis online memiliki jejak digital yang mungkin akan sulit dihilangkan. Jurnalis harus mengetahui dan memahami secara mendalam mengenai kode etik yang berlaku di Indonesia. Ketika jurnalis tidak memahami akan aturan, kode etik, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan dunia jurnalisme online, maka dunia jurnalisme online di Indonesia ke depannya tentunya tidak akan berkembang dengan baik. Semakin banyak berita tidak benar yang dibuat, semakin banyak pula hak masyarakat yang diabaikan begitu saja.

Bagaimana dengan Jurnalisme Mendatang?

Sumber Kompasiana.com
Sumber Kompasiana.com
 Selain itu, adanya tekanan yang diberikan oleh jurnalis untuk menulis artikel yang banyak demi mengejar kecepatan dan keviaralan tadi, tidak dipungkiri dapat menyebabkan depresi dan kejenuhan bekerja pada jurnalis. Ketika mereka merasa tertekan, maka hasil yang diharapkan pun tidak akan sesuai. Hal inilah yang ditakutkan akan terjadi di masa yang akan datang. Sebagaimana kita ketahui, bahwa media massa yang merupakan tempat bekerja para jurnalis ini masih menjadi sumber informasi yang terpercaya.

Masih banyak tantangan dan pertanyaan yang harus didiskusikan dan ditindaklanjuti sebagai pekerja media, terutama online. Kebutuhan dan situasi target pelanggan harus benar-benar dipahami oleh perusahaan media. Hal ini dapat diketahui melalui riset target pelanggan serta apa saja yang berkaitan dengan target pelanggan itu. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah pemilihan medium yang tepat bagi target pelanggan. Informasi dalam medium yang tepat akan berpotensi menghasilkan efek media yang cocok bagi audiens atau taget.

Situasi yang berkembang memang berubah. Cara kita untuk menerima dan mengonsumsi sebuah berita pun tentunya berubah. Tantangan ke depannya pasti akan semakin banyak dan berbeda. Apakah pekerja media dan pembaca dapat menjawabnya?

Infografis Artikel (Dokpri)
Infografis Artikel (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun