Mohon tunggu...
Anastasia Nessa
Anastasia Nessa Mohon Tunggu... Lainnya - as a student

dirimu adalah inspirasimu

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bijak Sebagai Pengguna Internet

30 Agustus 2022   09:20 Diperbarui: 1 September 2022   13:08 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini kita dengan sangat mudah terhubung dengan satu sama lain. Ketika kita ingin mencari sesuatu di dunia internet. Berbagai kalangan dapat mengakses dunia internet dengan mudah.

Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin canggih ini kemudian juga diikuti dengan makin mudahnya seseorang dalam mengakses informasi seperti berita, hiburan, media sosial dan lain sebagainya (Mauludin, Alim & Sari, 2017, h.1). Dalam melakukan kegiatan berkomunikasi melalui internet, seseorang memerlukan jaringan yang saling terhubung antara satu perangkat dengan perangkat yang lainnya.

Berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh Markplus Insight (dikutip dalam kominfo.go.id), pengguna internet di Indonesia didominasi oleh generasi muda dengan usia 15 -- 30 tahun atau yang sering kita kenal dengan sebutan netizen. Mereka mengakses dan berkomunikasi di dunia maya sama seperti mereka berkomunikasi di dunia nyata.

Namun, sebagai pengguna internet, kita harus secara bijak memilih, mengakses, dan menggunakan internet. Segala bentuk tindakan kejahatan dengan sangat mudah kita temui dalam internet.

Sebelum itu, kita harus mengetahui terlebih dahulu, apa sih internet itu dan perkembangannya secara singkat. 

Yuk, disimak bersama.

Sejarah dan perkembangan internet 

Secara singkat, internet sendiri merupakan jaringan komputer yang terhubung dalam sistem global yang menggunakan Internet Protocol Suite (TCP/IP) guna menghubungkan berbagai perangkat yang berada di seluruh dunia. Internet membawa berbagai macam sumber dan informasi, misalnya dokumen hiperteks yang saling terhubung dan juga aplikasi World Wide Web (WWW), surat elektronik, telepon, dan juga berbagi file (Widodo, 2020).

Sekitar tahun 1960-an, Ted Nelson, seorang mahasiswa Harvard University menciptakan hypertext yang merupakan dokumen yang dapat disimpan dan saling bertautan yang dapat diakses di tempat lain.

Kemudian, Pemerintah Federal Amerika Serikat mengembangkan studi lewat ARPANet (Advanced Research Project Agency Network) yang merupakan cikal bakal dari internet dan mulai beroperasi pada tahun 1969.

Penemuan web ditandai dengan adanya kemunculan Hypertext Markup Language (HTML) oleh Tim Banners-Lee (1990). Hal ini menjadi dasar perkembangan internet, karena kita dapat mengakses berbagai situs yang ada karena adanya web atau web browser. Ketika web mulai berkembang, situs berita dengan minat yang lebih spesifik mulai berkembang.

Dengan menggunakan WWW, kita dapat mengakses situs-situs di semua belahan dunia. Selain itu, kita juga dapat menghubungkan komputer yang kita miliki dengan ribuan web server dengan cara yang mudah, yaitu dengan hanya meng-klik pilihan-pilihan pada menu tertentu atau masuk ke dalam alamat situs tertentu.

Internet memberikan kemampuan berkomunikasi secara elektronik via email dan chatting yang relatif mudah, murah, dan dapat dilakukan 24 jam. Internet sekarang sangat dengan mudah kita dapati.

Kita dapat mengakses berbagai situs yang ada di semua belahan dunia, dapat melakukan komunikasi atau hubungan dengan berbagai tipe sistem, dapat mengakses berbagai informasi seperti gambar, teks, audio, video, dan lainnya) dengan sangat mudah, dan juga dapat mengakses berbagai macam tipe sistem dan informasi dari seluruh dunia.

Internet di Indonesia 

Di Indonesia, protokol internet (IP) pertama kali didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada tahun 1988 (Gani, 2020). Pada sekitar tahun 1994 IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya mulia beroperasi dan merupakan ISP komersial pertama di Indonesia.

Sekitar tahun 1995, pemerintah Indonesia menerbitkan izin untuk ISP yang diberikan kepada IndoNet melalui Departemen Pos Telekomunikasi. Sejak itu, internet mulai sering digunakan dan juga dikembangkan. Penyedia jasa akses Telnet ke luar negeri pun semakin banyak. Dengan memakai alat tertentu (remote browser Lynx di AS), maka pengguna internet di Indonesia dapat mengakses internet (HTTP).

Mengapa harus bijak dalam menggunakan internet?

Sebagai pengguna internet, kita harus secara bijak dan cermat dalam mengoperasikannya. Informasi atau berbagai hal yang kita dapatkan di internet semakin terbuka baik hal positif maupun hal negatif.

Ada baiknya, kita mengetahui kelebihan dan kekurangan yang diberikan oleh penggunaan internet. Kelebihannya antara lain konektivitas yang dapat dijangkau melampaui batas-batas negara, kecepatan akses karena bersifat real time, kenyamanan, kemudahan akses, biaya yang relatif murah dibandingkan dengan sumber informasi lainnya seperti majalah atau koran, dapat diakses selama 24 jam nonstop, interaktif, dan fleksibel.

Kekurangan yang diberikan adalah identitas pemakai yang sulit untuk diketahui, informasi yang tersedia di internet memiliki jumlah yang besar namun tidak semua dibutuhkan, virus komputer yang tersebar melalui jaringan internet ataupun file-file yang di download, reliabilitas dan validitas, dan akan menimbulkan ketergantungan dan tindak kejahatan.

Pengaruh yang menjadi bagian utama adalah pengaruh yang bersifat negatif. Begitu banyak kemudahan yang diberikan oleh internet bahwa teknologi dalam hal ini internet telah melampaui hakekatnya sebagai sebuah instrumen yang menghadirkan diri sebagai sebuah aktor dalam mempengaruhi pola pikir, sikap, dan tindak dengan cara tertentu.

Penggunaan internet secara bijak, cermat, sehat, dan aman perlu ditanamkan melalui pembelajaran etika berinternet atau yang dikenal dengan istilah cyber ethics. Bijak dalam hal ini tidak berarti harus membuat norma-norma tertulis. Namun, bijak yang dimaksudkan ialah cermat, teliti, dan pandai dalam mengambil sebuah tindakan dalam menggunakan internet (Zandro, 2021). 

Etika dalam menggunakan internet tentunya sangat diperlukan. Tanpa etika menggunakan internet, pengguna akan menemui kejahatan serta permasalahan sosial yang timbul dari internet. Perlu adanya kesadaran dari masing-masing orang akan etika ini.

        


DAFTAR PUSTAKA 

Gani, Alcianno Ghobadi. (2020). Sejarah dan Perkembangan Internet Di Indonesia Alcianno Ghobadi Gani, ST. Jurnal Mitra Manajemen, 5(2), 68-71.

Kompasiana.com. (2013). Internet Sehat dan Aman (INSAN). Diakses pada 30 Agustus 2022, dari https://www.kominfo.go.id/content/detail/3303/internet-sehat-dan-aman-insan/0/internet_sehat

Maulidin, M. A., Syahirul, A., & Viani, P. S. (2017). Cerdas dan Bijak dalam Memanfaatkan Media Sosial di Era Literasi dan Informasi. Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 6(1), 1-4.   

Widodo, Y. (2020). Buku Ajar: Jurnalisme Multimedia. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, h. 3-9.

Zandro, Agrindo. (2021). Bijak Menggunakan Internet. Di akses pada 30 Agustus 2022 dari https://www.kompasiana.com/agrindo1234/616e4f93c01a4c40074adb52/bijak-menggunakan-internet

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun