Mohon tunggu...
Anastasia Nanda
Anastasia Nanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Haloo~

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Frugal Living ala Gen Z: Gaya Hidup Hemat yang Tetap Tren dan Bikin Kantong Aman

10 Desember 2024   19:10 Diperbarui: 10 Desember 2024   19:07 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Z, yang tumbuh dalam era digital dengan akses informasi tanpa batas, memiliki pola pikir yang unik dalam mengatur keuangan mereka. Meski sering diidentikkan dengan gaya hidup konsumtif dan kecenderungan mengikuti tren, Gen Z juga menunjukkan kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya stabilitas finansial dan keberlanjutan lingkungan. Dalam konteks ini, konsep frugal living---gaya hidup hemat yang bijak---muncul sebagai pendekatan yang relevan dan menarik. Frugal living bukan hanya tentang menekan pengeluaran, tetapi juga tentang memaksimalkan manfaat dari setiap rupiah yang dikeluarkan. Di era Gen Z, konsep ini dapat menjadi solusi untuk menghadapi tantangan ekonomi modern tanpa mengorbankan kenyamanan atau gaya hidup. 

Frugal living menawarkan banyak kelebihan yang cocok dengan pola pikir Gen Z. Salah satunya adalah fleksibilitas untuk menyesuaikan pengeluaran dengan kebutuhan, bukan sekadar keinginan. Dengan gaya hidup ini, seseorang belajar memprioritaskan hal-hal esensial, seperti pendidikan, investasi, atau kesehatan, daripada terjebak dalam pembelian impulsif demi mengikuti tren media sosial. Misalnya, alih-alih menghabiskan uang untuk membeli pakaian baru setiap bulan, banyak Gen Z mulai beralih ke thrift shopping atau menggunakan kembali pakaian lama yang masih layak. Ini tidak hanya menghemat uang tetapi juga mendukung gerakan keberlanjutan lingkungan.

Selain itu, frugal living sangat relevan di tengah tantangan ekonomi global, seperti inflasi atau ketidakpastian pasar kerja. Banyak Gen Z yang menghadapi tekanan untuk membangun karier di usia muda sambil tetap menjaga gaya hidup yang aktif dan penuh pengalaman. Dengan menerapkan prinsip hidup hemat, mereka dapat menyisihkan dana untuk kebutuhan mendesak, seperti dana darurat atau tabungan, tanpa merasa tertekan secara finansial. Misalnya, menggantikan kebiasaan nongkrong di kafe mahal dengan kegiatan yang lebih hemat biaya, seperti piknik di taman, dapat menjadi cara untuk tetap bersosialisasi tanpa merusak anggaran.

Namun, adopsi frugal living oleh Gen Z tidak lepas dari tantangan. Dalam budaya yang kerap mendorong konsumsi berlebihan melalui iklan dan media sosial, hidup hemat sering kali dianggap tidak menarik atau bahkan dianggap sebagai tanda "ketidakmampuan finansial." Tekanan sosial ini dapat menjadi hambatan bagi mereka yang ingin menjalani frugal living. Oleh karena itu, penting bagi Gen Z untuk melihat frugal living bukan sebagai pembatasan, melainkan sebagai alat untuk mencapai tujuan jangka panjang, seperti kebebasan finansial dan kehidupan yang lebih bermakna.

Di sisi lain, Gen Z juga perlu berhati-hati agar tidak terlalu ekstrem dalam menerapkan frugal living. Misalnya, menekan pengeluaran hingga mengabaikan kebutuhan kesehatan atau kebahagiaan dapat berdampak negatif. Oleh karena itu, keseimbangan adalah kunci. Gen Z harus memastikan bahwa penghematan yang mereka lakukan tetap memungkinkan mereka menikmati hidup dan memenuhi kebutuhan emosional maupun sosial.

Frugal living adalah gaya hidup yang relevan dan bermanfaat di era Gen Z. Dengan memprioritaskan kebutuhan, menghindari pemborosan, dan fokus pada keberlanjutan, generasi ini dapat mencapai stabilitas finansial tanpa kehilangan esensi kebahagiaan. Meski tantangan sosial dan godaan konsumsi tetap ada, frugal living memberikan kesempatan bagi Gen Z untuk hidup lebih bijak, hemat, dan penuh kesadaran. Di tengah perubahan zaman dan tantangan ekonomi, gaya hidup ini menjadi pilihan cerdas yang layak dipertimbangkan oleh setiap individu dalam membangun masa depan yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun