Hal lain yang penjualannya melonjak setelah hadirnya film Dilan adalah motor Kawasaki W175. Dikutip dari Tempo.co, selain identik dengan jaket denim, tokoh Dilan biasa menunggangi transportasi berupa motor bergaya retro Honda CB100.Â
Memiliki karakteristik yang sama yaitu motor bergaya retro, Public Relation PT. Sumber Buana Motor selaku main dealer Kawasaki W175 juga mengatakan bahwa berkat film Dilan, penjualan W175 terus meningkat dengan kenaikan indent sekitar lebih dari 25 persen.
Lagi-lagi kita dapat melihat adanya komodifikasi yang berhasil dilanggengkan oleh film Dilan kaitannya dengan konsumsi masyarakat atas hal yang ada dalam film tersebut.
Faktor lain yang menjadi pengaruh dari film Dilan adalah sektor pariwisata khususnya bagi kota Bandung yang menjadi latar tempat dari film tersebut. Lewat wawancaranya dengan Tempo.co, Arief Yahya selaku Menteri Pariwisata Indonesia mengatakan bahwa industri pariwisata Bandung semakin berkembang, begitu pula dengan adanya perputaran ekonomi yang bagus kian menunjang aktivitas transaksi kunjungan para wisatawan yang hadir ke Bandung.
Pada 2019 yang lalu, bertepatan dengan Hari Dilan per tanggal 24 Ferbuari, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melakukan peletakan batu pertama di sekitaran GOR Saparua, Bandung yang dinamai Sudut Film Dilan. Seperti yang dikatakan dalam Tempo.co, Sudut Film Dilan merupakan sebuah ruang bagi masyarakat Bandung untuk dapat lebih mengapresiasi literasi dan film.Â
Selain itu, Ridwan Kamil juga menyediakan tempat nongkrong dilengkapi dengan spot untuk berswafoto yang menurutnya dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Jawa Barat terlebih Bandung.
Setelah menonton film Dilan, apakah anda juga tertarik untuk membeli jaket denim, motor retro, dan berniat berkunjung ke Kota Bandung?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H