Mohon tunggu...
Anastasia Mellania
Anastasia Mellania Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Selamat datang di tulisan Anastasia, si mahasiswa Ilmu Komunikasi yang sedang belajar membuat karya.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Aku, Kau & KUA": Melihat Realita "Tak Kenal Maka Ta'aruf"

16 September 2020   20:58 Diperbarui: 16 September 2020   21:24 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Mengacu pada banyak penyataan tentang film pernikahan, "Aku, kau dan KUA" memiliki alur yang dinamis namun menarik di dalam ceritanya. Film tersebut sebenarnya juga membawa pesan tersembunyi dibalik tampilan yang begitu segar karena dibalut nuansa kisah remaja yang tak jarang relate dengan sebagaian orang khususnya mereka yang idealnya telah sampai pada umur yang siap untuk membangun bahtera rumah tangga.  

Menceritakan Uci sebagai pemeran utama wanita dan Rico sebagai pemeran utama pria yang menjalani dinamika hidup di umur 20an bersama Fira, Deon, Mona, dan Pepi yang telah menjalin persahabatan sejak lama. 

Rintangan khususnya dalam hubungan mulai terasa sedari awal di mana diceritakan Fira yang batal menikah selang beberapa waktu sebelum mulainya upacara pernikahan dikarenakan sang (mantan) calon suaminya yang mengaku telah berlibur hingga sekamar dengan sepupu Fira sendiri tanpa sepengetahuannya.

Hingga cerita tentang tokoh Uci yang digambarkan sebagai wanita yang taat agama, selalu menolong sahabatnya ketika tertimpa masalah, dan sukses di karir maupun pendidikannya ternyata juga memiliki masalah hidup yang tak kalah berat dari sahabat-sahabatnya yaitu di kala semua sahabatnya telah merancang sebuah hubungan bahkan sampai pada pernikahan masing-masing, Uci masih bertahan pada kesendiriannya dikarenakan adanya rasa khawatir bila ia mengulang 'kecelakaannya' pada masa-masa kenakalannya dahulu yang membuat dirinya tak lagi perawan dan menarik diri dari suatu hubungan dengan lawan jenis.  

Lewat film ini, Monty Tiwa selaku sutradara juga membalut segala konflik kehidupan pernikahan sekaligus persahabatan dengan ajaran ajaran Islami di dalamnya. 

Seperti contohnya penekanan pada tata cara berhubungan antara pria dan wanita lewat Ta'aruf yaitu suatu cara 'mengenal' satu sama lain, memahami karakter, kebiasaan, kondisi fisik, hingga kondisi materi maupun non material antara dua belah pihak menurut ajaran Islam (Syaefullah, 2018). 

Hal ini diperlihatkan dari tokoh Fira dan Deon yang melangsungkan hubungan Taaruf ini sampai pada akhirnya bisa berada di jenjang pernikahan menandakan bahwa sang sutradara hendak membingkai segala kebiasaan remaja pada umumnya dalam hal menjalin hubungan --seperti contohnya nonton di bioskop, makan berdua, jalan-jalan dan menghabiskan waktu bersama --dalam bingkai agama khususnya Muslim yang menjadi kepercayaan paling dominan di Indonesia.

Film ini juga menghadirkan sosok Jerry sebagai kekasih Mona yang menginginkan 'hubungan tidak sehat' sebelum sah sebagai suami dan istri namun Mona menolak sehingga ia menerima konsekuensi untuk mengakhiri hubungannya dengan Jerry. 

Namun, terdapat statement yang cukup lekat dengan kejadian sesudahnya dimana Mona memutuskan untuk berhijab dengan alasan ingin mempunyai jodoh orang baik. Hal ini seakan menjelaskan jika kita hendak mendapatkan orang yang baik sebagai jodoh kita, maka kita juga harus menjadi orang baik, dengan salah satu langkah awalnya dalam ajaran Muslim adalah menutup aurat.

Kisah Mona juga lagi-lagi diangkat dalam beberapa keadaan dimana ia jatuh hati pada Ka Emil, seorang guru agama yang kebetulan mengisi workshop yang dihadirinya dengan Uci. Mona rela jika Ka Emil yang telah memiliki istri melakukan poligami demi dapat menjadi pendamping hidupnya. 

Hal ini memperlihatkan bahwa meskipun dalam ajaran Islam diperbolehkan melakukan poligami, ada suatu prinsip yang masih dipegang oleh sebagian orang bahwa ia hanya mau menikah dengan satu orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun