Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dicinta

31 Januari 2025   13:26 Diperbarui: 31 Januari 2025   13:26 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dandelion (Sumber: Plantlife)

Hentikan sejenak, langkahmu yang laju

Amatilah tanaman hias, pun tumbuhan liar, tampil segar memikat

Simaklah beragam suara, bebas berkumandang, ciptakan harmoni

Baca juga: Inikah Cinta?

Betapa gagah angin bertiup bak debur ombak di laut

Dan sayup-sayup nada sembahyang melantunkan sejuk

Sementara pikiranmu kini sudah menyatu dengan rasa di tubuh

Beranjaklah setapak demi setapak menuju sumber air yang mengalir

Baca juga: Senandung Jiwa

Sekalah wajah dan jemarimu dengan gerakan lambat

Baca juga: Rumah

Seperti adegan cinta di film romansa tempo doeloe

Adakah kamu kini merasakan juga dicinta

Oleh ibu bumi dan bapa pencipta?***(eL)

Bandung, 31 Januari 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun